TANPA TV..BISAHKAH?
Sudah sebulan TV di rumahku tak nyala alias tak ditonton. Kenapa begitu?, kebetulan antenanya lagi tak bisa dipakai dan kebetulan pula kami belum memutuskan tawaran dari TOP TV dan TV kabel yang kabelnya masuk ke rumah-rumah warga. Jadilah sebulan ini TV di rumah tak berfungsi.
Alhamdulillah, anak-anakku tak bising meminta segera dipasang antena. Pernah juga anakku yang pertama meminta dibelikan antena tapi sekilas saja, tak ngotot. Tanpa TV dampaknya kami sekeluarga lebih cepat berangkat tidur, apalagi kalau tidak kemana-mana atau tak memiliki aktifitas.
Cepat barangkat tidur. Jadi ingat zaman dulu para orangtua karena tidak ada TV, tak ada aktifitas setelah Isya, ya.. segera masuk kelambu dan ujung-ujungnya banyak anak. Produktifitasnya malah dimalam hari,..he..he..itu zaman dulu, ketika lampu penerangan masih minim, rumah masih jarang / berjauhan, pepohonan masih banyak dan udara begitu dingin, masyarakat kitapun masih menganut banyak anak banyak rejeki, alat kontrasepsi dan KB belum dikenal seperti zaman sekarang, jadilah ORTU dulu sangat produktif anaknya jadi banyak yang pada agresif dan rada nakal, jadi teringat cerita berikut:
Igor adalah anak nakal Rusia dan Jimmy adalah anak nakal Amerika suatu hari saling membanggakan soal kebebasan berpendapat dan demokrasi di negara masing-masing.
Jimmy : "Kalau kita berdiri di halaman Gedung Putih dan berteriak, Obama brengsek! Obama sialan! Obama bangsat!, maka kita tidak akan ditangkap.” Igor tentu saja tak mau kalah, lalu ia berujar.
Jimmy : "Kalau kita berdiri di halaman Gedung Putih dan berteriak, Obama brengsek! Obama sialan! Obama bangsat!, maka kita tidak akan ditangkap.” Igor tentu saja tak mau kalah, lalu ia berujar.
"Kalau kita berdiri di depan istana Kremlin atau Lapangan Merah dan berteriak, Obama brengsek ! Obama sialan, Obama bangsat!, juga tak akan ditangkap, malah dianjurkan agar lebih sering dilakukan!.".
Jimmy: “#@%*!?”.
Na..kembali ke cerita TV. Ternyata walau terasa berat, namun bisa juga kami hidup tanpa TV. Ketinggalan informasi dunia luar, memang iya. Namun terkadang malah nikmat tanpa TV, tak pusing liat dan dengar berita TV yang kurang bersahabat, kurang nyaman, kurang mendidik, kalaupun menghibur tak wajar dan cendrung kasar dan vulgar. Sampai sekarang kami belum memutuskan untuk memasang antena atau TV kabel.
Tanpa TV, Radio lama dan mungilku sekarang jadi aktif kembali, acaranya hampir sama dengan TV ada ceramah agama, ada berita, ada musik dan ada juga acara interaktif, dan aku malah lebih rajin olah raga pagi mengelilingi perumahan setelah sholat subuh…entahlah apakah ini akan menjadi rutinitas baruku yang menyehatkan.
Asyiknya mendengarkan radio dari Singapura dan Malaysia yang pada hari-hari tertentu memutarkan lagu-lagu kesukaanku yang populer tahun 1980 dan 1990; seperti lagu milik Celine Dion, Phil Collins, Mr. Big, Bryan Adam (please forgive me), Eric Clapton (wonderful tonight), Michael Jackson (I just can’t stop loving you), Roxette (it must have been love), Michael Bolton (to love somebody), Shania T, ada juga yang lebih lama Paul Inka (I don’t want to sleep alone) dan banyak lagi. Jadi ingat…ingat…..
Tanpa TV juga tak mengurangi cara untuk menghibur diri dan terasa lebih rilek saja, AKU MENYUKAI APA YANG KUPUNYA. Mungkin aku dikasih peluang untuk tidak bergantung sama TV atau menggunakan TV sesuai porsi / kebutuhan saja. Bisakah aku?....masih perlu belajar banyak.
Comments