Posts

Showing posts from October, 2010

KITA ADALAH APA YANG KITA FIKIRKAN 2.

Image
Fikiran bisa sangat berbahaya dan menghancurkan. Jack Canfield dan Mark Victor Hansen dalam buku mereka Aladin Factor , menyebutkan bahwa manusia  dihadapkan tidak kurang dari 60.000 fikiran setiap harinya, sedang pada tahun 1986 hasil penelitian Fakultas kedokteran di San Fransisco-US bahwa 80% fikiran manusia bersifar negatif. Bisa dimengerti mungkin karena para respondennya adalah mereka yang tak mengenal agama / tidak menjalankan agama mereka masing-masing. Artinya sekitar 48.000 pikiran adalah negatif yang sangat mungkin mempengaruhi kehidupan setiap pemilik fikiran, lalu apa artinya jika membiarkan fikiran negatif ada pada kita?. Fikiran yang negatif akan mempengaruhi kesehatan fisik, fikiran negatif itu seperti candu, apa yang dilihatnya adalah kecurigaan dan selalu hal-hal negatif; misalnya masalah bukanlah peluang, perbedaan adalah ancaman dan takut, kritik adalah dendam, selalu mengeluh, frustasi, suka menyendiri, dan sebagainya. Fikiran negatif membuat orang sulit menyesu

KITA ADALAH APA YANG KITA FIKIRKAN.

Image
Kalau kita ingin sukses maka berfikirlah untuk sukses, kalau ingin bahagia maka berfikirlah untuk bahagia. Ya..demikianlah pendapat beberapa pakar tentang siapa sebenarnya kita. Menurut mereka apa yang kita fikirkan itulah kita. Kalau kita ingin sukses maka berfikirlah untuk sukses, kalau ingin bahagia maka berfikirlah untuk bahagia. Begitu sebaliknya jika kita tidak berfikir sukses dan bahagia bagaimana kita mau sukses dan bahagia. Berfikir adalah tanda kehidupan dan itu kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Fikiran yang ada dalam otak kita akan mengirimkan sinyal keseluruh komponen tubuh dan itu akan menggerakkannya menuju apa yang anda fikirkan. Anda tentu masih ingat petinju besar dan melegenda Muhamad Ali, bagaiman ia mampu mengalahkan George Foreman yang waktu itu sedang juara dan tak ada yang mampu mengalahkannya. Para pengamat tinju dan para penonton mengatakan Muhammad Ali akan KO / kalah, apalagi waktu itu issu agama juga tak berpihak ke Muhammad Ali dan memang ronde 1

CHINA..YANG PALING UNTUNG.

Maka benarlah jika dalam agama Islam Rasulullah pernah bersabda “belajarlah hingga ke negeri China ”. Dunia yang mengglobal dan seolah tanpa batas seperti sekarang ini, siapakah yang akan mengambil keuntungan atau manfaat terbesar dari hal itu?. Jawabannya adalah Nagara China , kenapa China ?. Kita ketahui bahwa, sepertinya hampir tidak ada tempat yang tidak ada orang Chinanya di belahan bumi ini. Mulai dari tingkat desa/kelurahan, kota kecil, hingga kota metropolitan, bahkan di Kepulauan Riau yang banyak pulau-pulaunya, disana dipulau-pulau itu yang orang Indonesianya hampir tak ada, ada orang China yang tak begitu lancar berbahas Indonesia. Mereka  tetap teguh dengan sosial budayanya yang khas, terpelihara dan kuat, walau sudah merupakan keturunan yang kesekian namun mereka tetap saja mampu mempertahankan bahasa serta sosial budayanya. Disamping itu mereka tetap saja merasa sebagai orang China, mereka tetap memiliki ikatan dan cinta kepada leluhur. Lihatlah betapa tahun baru Ch

KUPER...Bisa jadi!.

Kuper itu kependekan dari Kurang Pergaulan. Masa kini begitu pentingnya bergaul atau berinteraksi, baik secara langsung maupun melalui media-salah satunya dunia maya, seperti FB. Dengan pergaulan atau interkasi yang positif diharapkan ilmu kita bertambah, wawasan jadi luas dan tidak ketinggalan, dan yang penting juga kalau diajak ngobrol bisa nyambung, tak gagap atau jadi linglung. Ini cerita seorang anak orang kaya yang kurang pergaulan. Disebuah sekolah menengah pertama pak guru memerintahkan para muridnya untuk mengarang tentang kemiskinan. Pak guru begitu terkejut membaca sebuah karangan dari seorang muridnya, berikut karangan dimaksud. “Pak Paijo adalah orang yang sangat miskin, Pak paijo memiliki 5 orang pembantu yang semuanya miskin, dua orang supir miskin-miskin, 3 orang tukang kebun semuanya juga miskin, dan 4 orang penjaga rumah / satpam yang miskin-miskin” Murid ini keterlalun?, atau lugu? Atau KUPER, bisa jadi benar semua. Dia hanya memandang kemiskinan hanya dari aspek y

TANPA TV..BISAHKAH?

Aku Menyukai Apa Yang Kupunya. Sudah sebulan TV di rumahku tak nyala alias tak ditonton. Kenapa begitu?, kebetulan antenanya lagi tak bisa dipakai dan kebetulan pula kami belum memutuskan tawaran dari TOP TV dan TV kabel yang kabelnya masuk ke rumah-rumah warga. Jadilah sebulan ini TV di rumah tak berfungsi. Alhamdulillah, anak-anakku tak bising meminta segera dipasang antena. Pernah juga anakku yang pertama meminta dibelikan antena tapi sekilas saja, tak ngotot. Tanpa TV dampaknya kami sekeluarga lebih cepat berangkat tidur, apalagi kalau tidak kemana-mana atau tak memiliki aktifitas. Cepat barangkat tidur. Jadi ingat zaman dulu para orangtua karena tidak ada TV, tak ada aktifitas setelah Isya, ya.. segera masuk kelambu dan ujung-ujungnya banyak anak. Produktifitasnya malah dimalam hari,..he..he..itu zaman dulu, ketika lampu penerangan masih minim, rumah masih jarang / berjauhan, pepohonan masih banyak dan udara begitu dingin, masyarakat kitapun masih menganut banyak anak banyak r

Ke YOGYAKARTA LAGI....

Image
Di Malioboro juga harus berhati-hati. Pagi tanggal 15 Oktober 2010, setelah sholat subuh aku langsung turun lalu menyisir Jalan Malioboro, untuk sekedar menyaksikan kehidupan pagi-pagi Malioboro. Ternyata kehidupannya berlangsung 24 tanpa henti. Pagi itu para pedagang lesehan (gudeg) baru saja menggulung tikar dan membersihkan lantai trotoar, sedang yang lain baru saja memulai menyusun dagangannya diatas meja seperti buah-buahan, bunga, serta souvenir lainnya, beberapa abang becak masih tertidur pulas diatas becaknya. Saya menyempatkan diri berbincang dengan seorang nenek berumur 70 tahun yang berjualan mangga dan salak, akunya ia telah berjualan di Malioboro selama 25 tahun, tempat tinggalnya jauh dari kota Yogya, sehingga ia tidur diemperan toko untuk 3 hari dan sisanya ia pulang kerumahnya. Raut wajahnya terlihat cukup tua namun semangat juang masih tinggi dan mengangkat dagangan serta menyusunnya masih sangat cekatan (untung perbincangan itu bis

BATAVIA SAMA SAJA DENGAN LION AIR

Kemarin tgl 14 Oktober 2010 aku berangkat lagi ke Yogyakarta untuk, rekrut karyawan lagi, Alhmadulillah. Kali ini untuk level teknisi. Rencana awal berangkat dari Batam pukul 14.20, diundur untuk alasan operasional sampai 15.50. Benar-benar mengecewakan. Tadinya, sengaja pilih Batavia Air yang tak pakai transit di Jakarta, eeh.. malah sama saja dengan Lion Air, gak menghargai penumpang, coba penumpang yang terlambat????. Tidak pakai kompensasi apapun lagi, misalnya dikasih minum, atau dikasih kue penghibur hati...Tiba di Yogyakarta pukul 18.00, yang jemput malah gak telaten seperti yang kemarin aku ke Yoyga begitu keluar dari sudah ada yang jemput dan langsung angkat tas dan kita dimanja alias diservislah...ini malah cari-carian kayak kucing-kucingan tak karu-karuan lagi. Langsung makan malam di raminten di Jalan FM Noto-Kota Baru Yoyakarta, sebuah rumah makan konsep jawa moderen, bertingkat  kursinya dari rotan yang tidak berkaki (sebetulnya lesehan juga, tapi lebih modren dan leb

UNDANGAN PERNIKAHAN

Tinggal Pilih. Minggu 10-10-10 yang lalu saya dan istri menghadiri dua undangan pernikahan, tanggal itu banyak orang sukai untuk dijadikan sebuah peristiwa dalam hidup yang mudah diingat, bukan karena untungnya banyak. Sorenya hadir pada pernikahan karyawan di perusahaan tempat saya bekerja. Tempat resepsi pernikahannya dilaksanakan disebuah perumahan, tempat sang mempelai wanita menetap bersama ibu dan kakak-kakanya. Ini adalah resepsi pernikahan orang biasa “orang tak berpunya”, resepsi pernikahan dilaksanakan untuk bergembira, bersyukur dan memberitahukan tetangga, handaitolan, para sahabat bahwa mereka sudah resmi menikah. Dilasanakan di depan rumah / halaman rumah yang sempit dan dengan segala keterbatasan itu para undangan terlihat lebih tertib dan lebih taratur; duduk dan dalam mengambil hidangan. Kedua mempelai begitu terlihat jelas raut wajahnya yang bahagia dan terasa tidak berjarak antara kedua mempelai dengan para undangan. Waktu resepsi dirumah bisa disesuaikan di perpa

Merantau Membuat Orang Ulet dan Sukses.

Image
Nonton Wayang. Sabtu dan Minggu kemarin saya kedatangan dua keluarga dari Bintan, mereka sepupuan. Satu keluarga merupakan tetangga saya dulu di Bintan sedang sepupunya baru ditugaskan ke Tanjung Pinang sebagai kepala cabang Bank Sinarmas, masih mudah belum genap 30 tahun, kedua keluarga itu asli orang Yogyakarta. Lalu sore harinya kami menuju ‘ikon visit Batam 2010’ yaitu Jembatan Barelang yang konon jembatan itu unik dan membuat banyak orang penasaran. Sungguh ramai disana orang yang duduk-duduk, berphoto, berjualan dan sekeder menghabiskan waktu. Namun Jembatan barelang masih sama ketika saya berkunjung yang terkahir sekitar Oktober 2008 yang lalu, baca/klik visit batam 2010, logo sebuah ironi, masih belum banyak berubah. Masih jorok, masih banyak kendaraan yang memarkirkan kendaraan sesuka hati, tidak ada petugas yang dengan sigap dapat menegur orang-orang yang berdiri terlalu pinggir, atau mencoba mencoret-coret ikon itu, souvenir ala Jembatan itu juga tidak ada baik yang berup

SOLO 2

PT. ARUN Lhokseumawe-Aceh bisa meniru Sondokoro-Solo. Sabtu Pagi 02 Oktober 2010, saya bersama adik ipar kembali menjelajah Solo dan sekitarnya. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah sungai Bengawan Solo, sebetulnya sungguh tidak ada yang aneh dan menarik di sungai itu, namun begitu ke sohor keberbagai belahan dunia karena lagu sang maestro kroncong Gesang, kami hanya lewat saja di sepan rumah sang maestro itu. Sungainya kotor, keruh, dan jauh dari bayangan indah dan menarik, namun karena lagu itu begitu populer, banyak orang penasaran, termasuk aku. Mamang, tumbuhan disekitar DAS (daerah aliran sungai) bengawan solo, begitu subur dan terlihat sangat hijau. Rupanya air yang meluap membawa tanah serta zat yang menyuburkan tanaman. Tempat berikutnya yang kami kunjungi adalah agrowisata SONDOKORO, yaitu taman dan  bekas perumahan staff pabrik gula yang di sulap menjadi tempat rekreasi kelaurga; kolam renang, ‘flaying fox’, kereta zaman Belanda, kebun binatang, tanaman obat / herbal,

SOLO YANG KREATIF

Image
SOLO 1 Jum’at malam 01 Oktober 2010, setelah sholat Isya, saya dan adik ipar kembali melanjutkan keliling-keliling kota Solo. Solo adalah kota dengan karateristik Jawa yang sangat kental dan terpelihara. Lihatlah betapa kekayaan budaya dengan ciri khasnya tetap terjaga hingga kini-Kerbau kiay Slamet yang dikeramatkan itu hingga kini masih ada dan kotoran kerbau itu masih ada yang mempercayai membawa berkah lalu diperebutkan saat perayaan 1 suro. Lihat pula bangunan serta hasil budayanya juga terawat dan terpelihara dengan baik, saya menemukan rambu lalu lintas dibuat / ada sejak zaman penjajahan. Namun kota Solo bukanlah kota yang sejuk, tingkat polusi udara tinggi, banyak kendaraan pepohonannya kurang. Orang Solo juga paling kreatif senusantara dalam menciptakan makanan (lauk pauk) dan kue-kue tradisional, ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah jenis makanan dan kue yang ada disana, bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi makanan favorit di berbagai daerah lain di Indonesi

Naik Prameks Menuju Solo

Naik Prameks menuju Solo. Jum’at 01 Oktober 2010 pagi saya ‘chek out’ dari hotel untuk menuju Solo, saya disarankan untuk naik kereta api PRAMEKS, kebetulan stasiunnya persis di depan hotel tempat saya menginap Jl. SARKEM (pasar kembang), jadi enak cuma nyeberang. Informasi pihak hotel tentang jam keberangkatan berbeda dengan kenyataannya di lapangan untung saya tidak terlambat karena informasi pihak hotel malah lebih cepat. Naiklah saya kereta Prameks menuju Solo ongkosnya Rp 9000,-. Pukul 8.35 kereta meluncur tepat waktu, keretanya bersih dan penumpangnya lebih bersahabat dan lebih rapi serta teratur. Dulunya kereta ini seperti kereta pada umumnya di Indonesia, tempat duduknya berjejer, tapi sejak beberapa tahun yang lalu telah dirubah, tempat duduknya disamping / kiri-kanan membelakangi jendela dan ditengah-tengahnya lebih luas diperuntukkan bagi penumpang yang tak dapat tempat duduk, bergantungan sambil berdiri. Naik Prameks jadi ingat MRTnya negara tetangga, namun prameks masi

YOGYAKARTA 2

YOGYAKARTA 2. 'Mari kita berdoa bersama' . Pagi hari kedua setelah sarapan kamipun menuju Magelang untuk mewawancarai para pelamar yang telah dipanggil / diundang oleh penyedia tenaga kerja. Dalam perjalanan itu mataku tak henti-hentinya memperhatikan pemandangan kiri kanan, sekedar untuk mendapatkan momen unik dan langka untuk kuambil gambarnya. Ada sebuah sepeda motor yang catnya ‘full’ bermotif batik, namun sayang mobil kami terlalu cepat dan sepeda motor itu sepertinya berbelok kearah lain, karena ditunggu-tunggu di lampu merah tak muncul-muncul. Sampai di Magelang para pelamar sudah duduk rapi, siap untuk dipanggil, setelah dibuka acaranya dan memperkenal diri serta menceritakan selintas tentang profil perusahaan, maka wawancara itupun dimulai. Lumayan capek dan menguras energi padahal cuma duduk tapi bicara terus. Setelah itu kamipun makan siang disebuah warung  besar ‘bu eny’, prasmanan dan spesial es campur. Makanannya dibariskan yang panjangnya sekitar 8 meter da

YOGYAKARTA 1.

YOGYAKARTA 1. Mendarat di Yogyakarta, pihak penyedia tenaga kerja rupanya sudah menunggu. Di tengah kerumunan penjemput dan pengunjung ada seorang laki-laki memegang kertas putih yang menulis namaku agak besar dengan spidol di atasnya. Maklum kami memang belum pernah ketemu apalagi saling mengenal, untungnya saya segera melihatnya padahal dia sudah celingak-celinguk, kiri-kanan. Dengan sigap mereka melayani kami berdua dan memperkenalkan diri “Agung, Pak” lalu meminta kami untuk mengikutinya menuju mobil yang sudah disediakan. Dia langsung membuka percakapan. “Terlambat ya..pak?” “Iya...dari Batamnya juga terlambat” ujar saya. “Kenapa ya..pak” “Tak ada penjelasan yang memadai” “Kemana kita pak, ke hotel dulu...atau” “Saya lapar” rekan sayapun menimpali juga, dipesawat murah sekarang kue ditiadakan. “Ya..sudah kita makan saja dulu” Singgahlah kami, di restoran Lombok Idjo. Lumayan ramai padahal sudah pukul 14. lewat dan terlihat para pengunjung umumnya memakai mobil, enak tapi sambal

AH.. LION AIR

Image
AH..LION AIR 30 September lalu, aku ditugaskan oleh perusahaan untuk merekrut karyawan ke Magelang-Jawa Tengah. Sehari sebelumnya  berangkatlah aku dengan seorang senior supervisor produksi ke Yogyakarta dengan menggunakan penerbangan Lion Air. Rencana semula, sesuai yang tertera di tiket kami seharusnya berangkat pukul 09.20 Batam-Jakarta, tapi apa daya...molor hampir satu jam 10.10. baru berangkat. Penjelasan dari pihak Lion Air tidak ada kecuali dari sang pilot yang  menyebutkan ada kendala teknis / operasional, singkat dan padat, seperti apa, tak tau?????. Untuk kesekian kalinya Lion air  ke Jakarta mengalami keterlambatan, menurut beberapa rekan mereka juga pernah mengalami hal yang sama (maksudnya Lion air sudah biasa molor??). Na.. berangkat dari batam saja terlambat apalagi ketika transit Jakarta-Yogyakartanya, sesuai yang tertera di tiket seharusnya pukul 13.30 itu kami sudah tiba di Yogyakarta tapi karena keterlambatan itu, pukul 14 lewat 35 baru sampai.  Ah..Lion Air..keterl