Posts

Showing posts from 2017

COBA BAYANGKAN KALO BISA MENGGAMBAR TUHAN.

Zaman sekarang tingkah laku manusia memang makin aneh, dan memang dicari orang aneh, nyeleneh, nyentrik, dan yang begitu berbeda dengan manusia umum. Manusia dengan tingkah polah yang umum atau dengan karya yang umum tidak dipandang, tidak dicari, tidak populer dan tidak keren. Biasa-biasa saja mana menarik, kata mereka. Simak saja, yang aneh begitu cepat populer / terkenal. Apalagi dukungan media sosial saat ini, manusia dengan tingkah laku dan atau karya yang aneh akan menjadi 'viral', menjadi perbincangan. Kita simak dari produk makanan, mereka yang menjual makanan sekarang tidak lagi, menggunakan nama-nama makanan olahannya dengan nama yang umum. Misalnya pedas mampus, warung roh halus, es pocong,  soto jancuk, rawon setan, dan seterusnya. Belum lagi nama-nama orang yang juga aneh atau tak lazim. Misalnya rupiah, saiton, selamat dunia akhirat, siram es dan Tuhan dan seterusnya. Belum lagi karya manusia dalam bidang seni lukis pada media apapun, kanvas, tembok, kert

Kata UNTUK samakah artinya dengan Kata MEMBUAT?

Sebahagian orang akan menjawab TIDAK SAMA. Inilah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  untuk 1 /u n·tuk/   p   1  kata depan untuk menyatakan bagi ...; bagian:  ini -- ku, yang itu -- mu;   2  sebab atau alasan: --  kesalahan itu, ia dihukum dua tahun; -- semua itu, ia mau berkorban;   3  tujuan atau maksud; bagi:  lemari -- (menyimpan) pakaian; pakaian -- segala usia;   4  penggantian (sebagai ganti ...); (disediakan, dipergunakan, dipakai) sebagai ...:  peti itu dipakai -- meja makan; diberi pisau -- senjata;   5  selama: --  beberapa bulan ia terpaksa istirahat di rumah sakit ;  6  sudah: --  ketiga kalinya saya memperingatkan. Sedangkab kata membuat /mem·bu·at/   v   1  menciptakan (menjadikan, menghasilkan); membikin:  manusia - berita, tetapi berita pun membentuk manusia ;  2  melakukan; mengerjakan:  terserah kepada Anda bagaimana caranya - lukisan itu ;  3  menggunakan (untuk); memakai (untuk):  sanggupkah engkau - uang sekian untuk belanja sebulan?;   4  menyebabk

MULANG TIUH BARONG.

Image
Mau Pulang bersama-sama. Alhamdulillah, MULTIBAR nya orang-orang desa Surabaya OKU SUMSEL sukses terlaksana, bahkan saya sempat melihat tayangan beritanya di TV Swasta Indosiar. Apa itu MULTIBAR?, yaitu kepanjangan Mulang Tiuh Barong (Pulang kampung bersama), siapa yang pulang kampung bersama?, ya tentu..orang-orang desa Surabaya yang merantau baik dari Sabang sampai Merauke termasuk yang diluar negeri. Memangnya ada nama desa Surabaya?, kok mirip sekali dengan Kota besar di Jawa Timur sana?, ya dari segi penulisan memang mirip tapi orangnya sangat berbeda, apalagi bahasanya serta adat istidatnya. Saya dalam tulisan ini tidak ingin membahas tentang MULTIBAR orang desa Surabaya dan orangnya yang sudah banyak sukses. Saya ingin membahas saudara kandung desa Surabaya, yaitu desa Banding Agung terutama dari segi orangnya, kenapa disebut sudara kandung karena orang-orang desa Banding Agung itu memang dari desa Surabaya. Desa Banding Agung terbentuk oleh sebahagian orang Surabaya y

INGIN DIRUBAH.

Coba perhatikan iklan KOPI dan iklan Es Krim di Televisi, Adakah yang berubah?, selintas mungkin anda tidak mendapatkan sesuatu yang berubah, apalagi aneh. Iklan yang biasa-biasa saja dan mungkin karena iklan kedua produk itu hampir setiap hari kita dengar dan lihat, kita tidak lagi peduli dan tidak merasa perlu memperhatikannya. Dalam masyarakat kita Indonesia secara umum produk es krim adalah produk untuk anak remaja bahkan untuk anak-anak dibawah remaja. Dan hal itu begitu melekat sehingga ada banyak orangtua yang ingin menyenangkan anaknya dengan mengiming-imingi dengan es krim agar diam, agar tidak menangis, agar tidak rewel, agar rajin belajar, agar patuh pada orangtua dan agar-agar yang lainnya. Sehingga es krim seolah memang produk untuk anak-anak, bukan orang dewasa apalagi orang terpelajar, orang sukses berkarir dan metropolis.  Nah itulah yang menurut pihak produsen es krim patut dirubah. Penjualan es krim menjadi terbatas, menjadi tidak luas segmen pasarnya. lalu a

Tak Mau Repot Ala Pak Tukang Balon

Image
Minggu Pagi kemarin tanggal 16 April 2017 saya seperti biasa menemani istri saya ke pasar Mega legenda Batam Center. Setelah sarapan kami berpisah, istri saya masuk ke pasar dan saya kebetulan lagi malas ikut ke dalam pasar, saya pun duduk santai disamping pak penjual balon. Kebetulan saya agak sering ngobrol sama dia, jadi saya ditawari duduk dikursi disebelah pak penjual balon yang juga lagi duduk. Walaupun agak sering ngobrol namun saya anggap tak kenal karena namanya, asalnya, tempat tinggal saya tidak tahu. Kami pernah bicara soal batu yang pada waktu itu lagi tren, dijari jemarinya saya lihat sempat melekat beberapa buah batu cincin, tapi seiring popularitas batu menurun jarinyapun kosong dari batu cincin. Kalo saya Alhamdulillah memang suka sejak masa lajang dulu. Kamipun pernah bicara masalah buah-buahan, yang kebetulan disamping Pak Tukang Balon jualan ada penjual Jambu Biji / Klutuk besar-besar dan berwarna hijau. Sayapun tahu kalau ia cuma jualan pada hari Sabtu, Minggu ata

SINGAPURA ALA CERITA ANAK-ANAK SD

Di akhir pekan biasanya saya bersih-bersih disekitar halaman kecilku, parit, dan disamping rumahku yang kebetulan ada jalan buntu disamping rumahku. Disitu saya menanam beberapa tanaman seperti sawo, 2 buah mangga, 2 buah jambu biji (merah dan putih), jambu air, alpokat, pisang serta pembibitan tanaman untuk bonsai.dan sebuah sumur air. Setelah bersih-bersih saya akan membakar sampah untuk mengusir nyamuk atau ulat yang akan menyerang tanaman saya. Dan terkadang anak-anak di perumahan kami ikut-ikutan membakar sampah itu. Cukup ramai biasanya anak-anak yang ikut, walau tidak semua ikut membakar. Saat sambil membakat sampahlah biasanya saya mengajak mereka ngobrol atau menanyakan sesuatu, misalnya apa mereka sudah ujian, apa sudah bagi rapot apa belum, atau liburan kemana aja. Ada satu peristiwa menarik yang saya ingat sampai hari ini. Saat itu saya tanyakan kepada salah satu anak, kemana saja ia selama liburan imlek / tahun baru China Akhir Januari 2017 lalu, kebetulan di peru

M.O.U

KITA MENDENGAR ISTILAH MoU,  Senang dengar hal itu ketika d TTD MoU/Nota Kesepakatan antara RI dan Arab tapi jika baca hal berikut kita belum boleh senang terlalu banyak dulu, karena masih jauh....prosesnya.. M o U Menurut wikipedia: Nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) adalah sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MoU tidak seformal sebuah kontrak.  Dengan kata lain, MoU pada dasarnya merupakan perjanjian pendahuluan, yan g mengatur dan memberikan kesempatan kepada para pihak untuk mengadakan studi kelayakan terlebih dahulu sebelum membuat perjanjian yang lebih terperinci dan mengikat para pihak pada nantinya. Berdasarkan kebiasan maka dapat dipahami bahwa MoU melingkupi hal-hal sebagai berikut:   1) MoU merupakan pendahuluan perikatan (landasan kepastian); 2) Content/isi materi dari MoU hanya memuat hal-hal yang pokok-pokok saja; 3) Dalam MoU memilki tenggang waktu, dengan kata lain bersifat sementara;

BURUH CHINA: Hukum Permintaan & Penawaran

Belakagan ini kita di hebohkan berita tentang banjirnya (baca banyaknya) Buruh Ilegal yang berasal dari China. Konon berita tulisan dan gambar di berbagai media; koran, televisi, media sosial jumlahnya luar biasa jutaan. Entah benar atau salah saya tidak tahu. Terutama di media sosial, berita itu begitu cepat menyebar dan cenderung tanpa ditelaah atau dicek kebenarannya, begitu muncul berita dan gambar tentang hal ini langsung di sebar, dan kebetulan menjadi konsumsi yang begitu enak dan lezat untuk disebarkan bahkan terkadang menyakitkan rakyat Indonesia, kenapa???. Bayangkan saja buruh-buruh dari China itu bekerja pada bidang-bidang pekerjaan yang rakyat Indonesia bisa lakukan, mudah, tidak perlu keahlian khusus, tidak perlu di latih secara khusus apalagi berhari-hari. Menurut berita di media, buruh China itu ada yang jadi tukang kebun, tukang gali tambang, tukang bangunan, helper /pembantu, rata-rata bukan tenaga ahli atau dengan kata lain masih buruh kasar. Sayangnya lagi berita

BERHATI-HATI DENGAN TELEMARKETING

Dunia pemasaran begitu berkembang pesat, apa saja bisa menjadi media untuk dijadikan sarana memasarkan produk apapun. Apalagi dunia serba digital saat ini. Dulu tahun 80 kebawah yang lazim sebagai sarana 'marketing' / pemasaran produk atau jasa, paling cuma radio, majalah, koran dan Televisi itupun TV sempat di hentikan oleh pemerintah orde baru karena iklan di TVRI yang dulu disebut 'mana suka siaran niaga'. dianggap sebagai pemicu pola konsumtif masyarakat Indonesia. Kini media untuk memasarkan produk bisa apa saja, termasuk asbak rokok, bahkan tempat menyimpan tusuk gigi. Cara yang di lakukanpun sudah sangat moderen, serba digital dan termasuk pemasaran 'telemarketing'. Apa itu telemarketing (mohon maaf) saya coba jelaskan secara sederhana, karena saya bukan ahlinya. Yaitu upaya memasarkan produk melalui telepon. Para tenaga pemasar via telepon itu akan menelpon atau mengirim pesan (SMS) tentang produknya. Saya terkadang bingung entah dari mana mereka me