Posts

Showing posts from July, 2009

KEDEWASAAN

Kata dewasa sering kali kita ucapkan dan kitapun sangat memahaminya, mana yang disebut dewasa mana yang tidak dewasa. Sesungguhnya DEWASA itu terbagi dua. Pertama Dewasa secara Fisik yaitu dewasa yang ditandai perubahan bentuk tubuh, fungsinya secara biologis (untuk menjelaskannya secara fulgar pada wanita misalnya datangnya haid, dan payudaranya semakin besar, untuk laki-laki adanya mimpi “basah” diseputaran celana bukan ketiak, bukan bibir karena ngiler/ngences, semakin tampak jakun dilehernya, tapi pada laki-laki “payujakanya” tidak membesar). Kedua Dewasa secara emosional/kejiwaan, dewasa yang satu ini tanda-tandanya tak bisa dilihat secara fisik, hanya mereka yang dewasa emosi/jiwa itu biasanya mampu menempatkan secara tepat perkataan, perbuatan/tindakan, tutur bahasa, tingkahlaku lainnya secara proporsional. Pada dewasa emosi/jiwa ini tidak selalu disebut bahwa yang berumur lebih tua pasti lebih dewasa dari yang muda, atau sebaliknya yang muda pasti tidak lebih dewasa dari yang t

MEMUJI ANAK

Seperti orang dewasa anakpun membutuhkan pujian yang mendidik, terarah dan bertanggungjawab dari orang-orang yang ia cintai atau orang-orang yang paling dekat disekelilingnya. Tentu saja Ayah atau Ibunya. Manusiawi sekali pujian…itu yang menerima tentu bangga dan senang bila dipuji, atas apa yang telah dilakukan dan ia merasa layak untuk menerimanya. Cukup aneh bila orangtua jarang apalagi tidak pernah memuji anaknya sendiri. Pujian adalah bentuk kasih sayang, pujian adalah motivator, pujian adalah ungkapan positif dan bernilai ibadah jika iklas dilakukan, pujian adalah bentuk penghargaan, pujian adalah upaya membangun karakter positif anak. Coba ingat ketika kita menerima pujian dari orang-orang disekeliling kita; guru, teman, orang hebat, orang yang mencintai kita/orang yang kita cintai-kita senang sekali kan?, bahkan mungkin kita terlambat ngantuk karena pujian dan bisa melambungkan rasa ketempat yang lebih tinggi. Bayangkan pujian atas ketampanan, bayangkan pula pujian atas kecanti

BOM LAGI, BOM LAGI

Lagi Bom meledak dan menghancurkan serta merenggut nyawa manusia-katanya tidak berdosa (padahal belum tentu, siapa bilang mereka orang tak berdosa). Beritanya begitu luar biasa dan selalu saja ada upaya mengaitkan dengan Islam. Benarkah begitu? Dan kenapa begitu? Benarkah kekerasan menjadi cap Islam atau sengaja dicapkan untuk Islam. Coba simak perjalanan Islam secara cermat, maupun sejarah negara-negara baik yang menyatakan sebagai negara Islam (jaziarah Arab pada umumnya) maupun negara yang mayoritas berpenduduk Islam (Indonesia, Malaysia misalnya). Adakah kekerasan-kekerasan itu menjadi cara atau bagian dari sikap dan tingkah laku Islam. Justru penjajahan, pembataian, pencaplokan secara masal banyak dilakukan orang diluar Islam, simak sejarah dunia (baca penjajahan) dan peristiwa dunia lainnya. Coba lihat apa yang terjadi di Irak, Afganistan, Palestina. Siapa pelaku kekerasan disana, membunuh, membantai siapapun, muda tua, anak dewasa, wanita pria, jumlahnya bahkan sangat luar biasa

Tips dalam menjalani wawancara

1. Pertama supaya anda dapat diwawancarai tentu harus dimulai dengan melamar, macam mana mau diwawancara kalau anda tidak pernah melamar/mengirim/membawa surat lamaran. 2. Surat lamaran anda haruslah rapi dan bisa dibaca, kalau gak rapi dan apalagi gak bisa dibaca, tentu yang akan mewawancarai malas liatnya, mungkin langsung dibuang ke tong sampah. 3. Isi lamaran haruslah menggambarkan siapa anda, riwayat hidup, pendidikan serta kemampuan lainnya. Jangan coba-coba mencantumkan riwayat orang lain, misalnya anda fotokopi punya teman anda, itu namanya palsu. 4. Anda harus tau apa yang anda lamar, bagian yang mana. Ibarat melamar anak gadis orang kalau anda datang tidak tau mana yang dilamar (mungkin karena anak calon mertua anda cantik semua) anda jadi bingung, maka bersiaplah untuk tidak diterima alias ditolak. 5. Pakaian harus rapi, dan segar. kalau gak digosok, koyak dan berbau parit atau ketiak, wah..ada yang gak nyaman. Pastikan juga kancing baju semua terkancing, apalagi resleting c

Bisakah Kita Seperti Mereka?

Kalau bukan kita siapa lagi? Ketika penulis waktu masih lajang, dan menetap di Batam beberapa tahun yang lalu, sempat juga melakukan kunjungan dengan rekan-rekan ke tempat ibadahnya Umat Budha di Penuin, lalu di Tanjung Pinang di tengah kota dan di Senggarang. Tempat-tempat itu memang secara tataletak, warna, arsitekturnya, sangat indah, menarik, dan sangat terawat dengan baik tak jarang pula orang-orang yang datang terkagum-kagum. Penulispun tak menyadari juga turut menikmati keindahan hasil pengelolaan, dan kreativitas manusia itu, sampai-sampai penulis beberapa kali ikut-ikutan melakukan kunjungan ke tempat-tempat tersebut. Lalu apanya yang lebih menarik untuk diceritakan / dibahas dalam tulisan ini. Pernahkan kita berfikir siapakah pengunjung terbesar tempat-tempat itu, bagaimanakah para pengelola merawatnya?, dari mana pula sumber biaya untuk perawatan?. Pernahkan kita menyadari apakah kita turut menyumbang?. Penulis tidak bermaksud menuding dan membuat teori atau strategi jitu, n

Bis dan Restoran

Untung berlipat dari penumpang Dalam dunia pemasaran sah-sah saja perusahaan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan pendapatan dan atau meningkatkan pendapatan. Perusahaan besar maupun kecil akan melakukannya dengan acara apapun. Begitu juga ketika sebuah maskapai penerbangan melakukan upaya dengan membuat program tiket penerbangan super murah. Saya jadi teringat betul tahun 1980-an dan tahun 1990-an, ketika sering melakukan perjalanan di lintas Sumatera. Bis yang kita tumpangi itu akan berhenti di sebuah restoran yang sama di daerah tertentu. Berhenti dimaksudkan sebagai upaya istirahat para awak bis untuk meregangkan otot-otot yang terasa kaku dan sekaligus upaya untuk mengisi perut yang sudah mulai menjerit agar diisi. Bis berhenti bahkan tak jarang jauh dari pemukiman, ditengah-tengah hutan yang dingin berhawa segar. Saya sering perhatikan para awak bis itu akan makan pada ruang terpisah, dan cara pelayanan yang sedikit berbeda dengan para penumpang, makanannyapun sesuai sel

Kisah Pulau Setahun dan Tebu

Image
Ketika menggali cerita tentang Tanjung Taluk/Talok dari Pak Abdul Kadir S keturunan kelima Tuk Said sang pembuka desa Tanjung Taluk. Saya mendapatkan cerita (mungkin bisa disebut dongeng) tentang sebuah pulau. Pulau kecil kira-kira seukuran rumah tipe 45 itu persis dibelakang rumah pak Abdul Kadir S. Dulu jarak antara pulau setahun dengan daratan ini (desa Tanjung Taluk) atau kerumah saya ini sangat dekat, ya paling-paling 15 meter dan arusnya sangat deras. Tapi sekarang jarak daratan dengan pulau setahun itu melebihi 75 meter akibat erosi baik pada daratan maupun di bagian pulau setahun. Kenapa disebut Pulau setahun?, kata saya penasaran. Saye dan kami para tetua di Tanjung Taluk ni tak ade yang tau pasti dan panjang lebar mengenai kisah pulau setahun tu, hanye sikit aje, ujarnya dengan logat melayu yang kental. Dulu ada seorang pandir yang ingin mengelilingi pulau itu dengan sebuah perahu yang lumayan besar dengan bermuatan batang tebu yang cukup banyak sekaligus dijadikan sebagai al

ATUK SAID

Image
Sang Pembuka Tanjung Taluk Hari Rabu pagi 08 Juli 2009, sebelum pergi ke TPS untuk menyontreng pemilihan presiden Indonesia, saya menyempatkan diri ke Desa Tanjung Taluk/Talok (cara penulisan sama-sama benar) Kecamatan Seri Kuala Lobam-Kabupaten Bintan-KEPRI. Saya bersama anak pertama saya Nabila Khansa menemui keturunan kelima Atuk Said yaitu Bapak Abdul Kadir S (62) (ia minta disebutkan lengkap pakai S karena Abdul Kadir ada beberapa orang disini ujarnya),. Siapa Atuk atau biasa disingkat Tuk Said. Menurut Pak Abdul Kadir S beliaulah yang pertama sekali membuka Tanjung Taluk ini ratusan tahun yang lalu. Waktu itu Tuk Said melihat Tanjung Taluk terpesona dengan pepohonan dan tanaman lainnya yang sangat menghijau dan subur. Lalu Tuk Said memutuskan untuk membuka Tanjung Taluk dan menetap serta memulai kehidupan dengan menanam banyak tumbuhan seperti durian, mangga, manggis, rambai, tebu dan banyak lagi, singkatnya berkebunlah…na… kalau motif utamanya berkebun tentu Tuk Said bukan seor

SEKSOLOGI GAYA NAEK L. TOBING

Malam Senin 05 Juli 2009, yang lalu saya membuka Majalah Kartini dirumah seorang teman edisi lama 20 September-4 Oktober 2007 No.220. Pas pula terbaca halaman seksologi asuhan Dr. Naek L. Tobing. Saya tertarik, cepat aja reaksinya, biasanya yang membaca hal seperti itu lebih khusyuk dan inginnya diam-diam, supaya gak ketahuan yang lain. Saya juga tersenyum geli sekaligus heran dan…gak habis fikir dengan kalimat jawaban dari pakar seks itu. Terlalu apa adanya dan cendrung vulgar, apa karena pakar seksologi ini orang Medan ya… entahlah… Seorang penanya dari bandung 22 tahun yang selingkuh dan bisa 7 kali bercinta sehari. Bertanya 1. mengapa gairah saya sangat tinggi?, 2. berbahayakah minum pil KB?. 3. berbahayakah payudara sering diremas terlalu kuat?. 4. berbahayakah masturbasi dengan memasukkan benda ke organ intim?. berikut jawaban seorang Naek L Tobing. Anda memiliki gairah seks tinggi, jika anda bercinta 7 kali sehari berarti sekitar 3 jam sekali anda bercinta, frekwensi itu sangat