Posts

Showing posts from June, 2013

BUKAN MASALAH LAGI

Terus terang untuk milih judul tulisan ini yang sesuai, saya agak kesulitan, karena isi tulisan ini menurutku terlalu umum sehingga saya berfikir judulnya harusnya tidak boleh umum, yang tak lazim supaya mengundang orang untuk membacanya, mudah-mudah maksud saya tercapai. Kalau pada tulisan saya terdahulu (yang saya posting kemaren 24 Juni 2013), saya menghadiri undangan pesta pernikahan, maka apa yang saya saksikan wanita-wanita yang hadir umumnya berpakaian dengan bahan bagian atas kurang, di samping kurang dan bawah juga kurang, serba minim, ketat dan cendrung sebahagian terbuka. Mereka-mereka tak sungkan, tak risih memamerkan tubuh (baca aurat), depan, belakang, perut dan pahanya dan juga 'tatto' yang mereka miliki. Itu masih lumayan malam dan diruang terbatas. Tapi coba simak orang-orang yang kita jumpai diangkutan umum, pelabuhan, mall, bahkan pasar atau di jalan-jalan. Kita semakin lazim menjumpai orang dengan pakaian serba minim, terbuka, ketat alias kurang

CUKUP SEDERHANA.

Tadi malam, saya dan istri mengahadiri undangan. Kalau lihat dan baca undangannya, maka itu adalah undangan perkawinan. Cukup sederhana sekali undangan itu ada tulisan 'We 're getting married' kemudian ditulis tanggal, tempat, waktu acaranya dan nama pasangan berbahagia itu beserta gambar mereka yang lelaki bule lumayan berumur dan wanita Indonesia tulen masih muda. Cukup itu saja. Waktu mau berangkat, saya sempat tanya istriku sama siapa kita berangkat karena terus terang kedua mempelai tidak kami kenal. Undangan sampai ke kami karena RT dan Ibu RTku yang kenal dekat dengan mempelai wanita, jadi kami sebagai RW di beri undangan. Saya bilang jangan sampai tempat acara kita 'celinguan / lihat kiri kanan' karena tak satupun yang dikenal, atau mempepelai bertanya 'who are you' atau berteriak 'SECURIIITYYYY!!' untuk mengusir kami. Kami berduapun tertawa karena candaan saya itu. Akhirnya saya teringat dan telpon RT untuk mempertanyakan jam berapa

TERTAWA GELI KARENA MATEMATIKA

Seorang sahabat dekatku yang sudah kukenal sejak SMP di Aceh dulu, hingga kini kami masih sering saling menelpon, sms-an atau bbm-an. Untuk sekedar menayakan kabar masing-masing, dan cerita-cerita lainnya. Saat cerita tentang hasil ujian anakku yang baru selesai ujian kelulusan tingkat SMP, sahabatku itu terus bertanya nilai yang didapat anakku. "Alhamdulillah, ujarku anakku lulus, dan dapat nilai 8,9 dan nilai matematikannya 9.7 sekian". Ujarku melanjutkan cerita. "Hebat ya", ujar sahabatku lalu iapun tertawa kuat dan agak lama, dalam tertawanya ia sempat berujar "bisa pula anakmu hebat matematika, kalau aku ingat-ingat kau dulukan paling buntu dan mati kutu pelajaran itu. Aku masih ingat gimana waktu kuliah semester pertama dulu kau hanya terdiam disuruh ke depan untuk jawab soal dosen matematika kita waktu itu". Akupun ikut tertawa, bahagia sekalian meng 'iyakan', apa yang di sebut sahabatku itu. Aku dulu memang kalau pelajaran matemati