Posts

Showing posts from July, 2018

PT. ARUN NGL Co, akan Menjadi kenangan Ribuan Orang

Akhir bulan Oktober 2014 ini, PT. Arun sebuah perusahaan besar dalam bidang pengeloaan gas akan berakhir. PT. Arun dan kilang pengoperasian sudah berhenti. Ini akan menjadi kenangan ribuan banyak orang. Karyawan PT Arun (tahun 80-90-an) pada masa jaya-jayanya lebih dari seribu orang, belum istri dan anak-anaknya, belum lagi anggota keluarga seperti adik, kakak, orangtua, pembantu dari karyawan PT Arun. Lebih banyak cerita ribuan orang itu dimulai akhir tahun 1977 atau awal  1978. kenapa sejak itu mulai berdatangan karyawan PT. Arun dari berbagai daerah di Indonesia, Terutama Sumatera dan Jawa. Saya tidak ingin bercerita tentang PT Arunnya, karena saya memang tidak paham betul tentang PT. Arun. Saya ikut abang paling tua  Syakroni Anwar ke Aceh tepatnya masuk ke Komplek Perumahan karyawan PT Arun tahun Desember 1977. Saya yang dibawa langsung dari sebuah dusun di Sumatera Selatan yaitu desa Banding Agung di pinggir sungai Komering. Sebuah desa tanpa listrik, tanpa air bersih, jal

TUKANG PARKIR

Semua tahu Tukang Parkir. Itu yang mengatur parkir kendaraan. Satu profesi yang sering tidak "dianggap", rendah, tidak perlu keahlian/tidak perlu kemampuan, tidak memerlukan pendidikan khusus, pokoknya remehlah. Betulkah demikian?. Saya sejak setiap hari dipasar bergaul dengan tukang parkir dan melihat langsung aktivitas mereka. Anggapan remeh pada tukang parkir mungkin bisa benar dibeberapa tempat parkir yang tidak begitu ramai dan tingkat lalu lalang kendaraan tidak ram ai atau padat. Disamping itu tingkah situkang parkir yang malas-malasan, atau entah kemana saat kita mau parkir dan tiba-tiba ada saat kita mau pergi.  Tukang parkir seperti ini memang membuat kita kesal, tak hormat bahkan terkadang malas bayar parkir. Jadi ragu apa benar petugas parkir. Namun kita tidak akan remeh jika tempat parkir itu ramai dan lalu lalang kendaraan tinggi, dan atau tingkat pertukaran kendaraan yang mau parkir tinggi. Disaat yang bersamaan antara yang mau parkir dan yang mau keluar

BERAPA OMZETMU

Beberapa waktu lalu tiba-tiba teman lamaku sejak SMA di Aceh dulu menelponku. Ya..Tentu saja kami saling menanyakan kabar masing-masing, karena sudah lama tidak saling menelpon atau menyapa. Kemudian materi pembicaraan lewat telepon itu terus melebar; misalnya sedang dimana, apa kegiatan sekarang, dan seterusnya. Rupanya teman lamaku itu sedang di Palembang dalam rangka berlibur bersama keluarga dan para karyawannya. Teman saya ini sudah sukses jadi pengusaha. Rupanya teman saya itu ingin bertemu dengan beberapa sahabat kami yang berasal dan menetap di Palembang. Dia ingin menelpon dan tak punya nomor teman kami yang di Palembang. Kemudian teman saya itu bertanya kegiatan saya. Saya bilang bahwa saya sudah tidak bekerja lagi, sekarang atau sejak satu Desember 2017 buka usaha. Warung makan yang menjual Nasi bakar dengan beberapa varian rasa, soto, dan nasi campur. Saat teman saya menelpon itu, saya sama istri baru merintis usaha sekitar 3 bulan lebih. Ada pertanyaan teman saya

Dimanakah kita bisa melihat, REZEKI itu tak tertukar.

Image
Pernah dengar ungkapan, bahwa REZEKI ITU TIDAK AKAN TERTUKAR atau TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT. Sudah banyak yang sangat yakin dengan hal itu. Tapi masih banyak juga yang seolah tidak percaya. Salah satu contohnya adalah penolakan atas kehadiran OJOL alias ojek on line dan atau penolakan atas kehadiran taksi on line. Kalau mereka percaya bahwa rezeki itu tidak akan tertukar atau tidak akan pernah salah alamat mestinya tidak akan ada penolakan. Kalau sudah rezeki tidak akan lari, tidak akan berkurang. Lalu dimanakah kita akan dapat melihat secara langsung bahwa REZEKI ITU TIDAK AKAN TERTUKAR atau TIDAK PERNAH SALAH ALAMAT.Coba anda pergi kepasar atau disuatu tempat yang para penjualnya menjajakan atau menjual barang yang sama. Misal di pasar kita akan melihat beberapa penjual sayuran yang sama. atau terdapat penjual kue basah yang sama. Para pembeli itu tidak akan salah alamat kemana dia harus membeli sesuatu walaupun disitu terdapat beberapa penjual. Pasar, pujasera, atau tem