Posts

Showing posts from December, 2010

ADU NYALI ALA BATAM

Beberapa hari yang lalu, Batam dihebohkan oleh berita dua anak remaja yang masih sekolah pada tingkat lanjutan, melakukan adu nyali ilegal yang berujung maut. Salah seorang dari  yang melakukan adu nyali itu tewas, hingga hari ketujuh tanggal 30 Desember 2010 belum ditemukan jasadnya. Keduanya memang bernyali tapi sayang, caranya salah dan tanpa persiapan pula. Dimana dan bagaimana mereka melakukan perbuatan nekad itu?. Disebuah “IKON” Visit Batam 2010, yaitu Jembatan Barelang (Jembatan Tengku Fisabilillah) dari ketinggian jembatan itu mereka adu nyali dengan melakukan terjun bebas ke laut. Bersama rekan-rekan (beberapa orang) awalnya hanya bermain-main ke sana dan duduk santai, salah seorang diantaranya entah setan apa menantang rekannya untuk terjun kelaut, darah anak muda pantang ditantang lalu ADU NYALI itupun terselenggara. IKON sekaligus logo pemerintah kota Batam itu sudah kesekian kali menjadi tempat orang berbuat nekad dan atau mengakhiri hid

BEBERAPA KESALAHAN, MELAMAR PEKERJAAN MELALUI EMAIL.

Sungguh banyak pelamar diluar sana , satu posisi terkadang diperebutkan 6 hingga 10 orang. Sejak adanya internet, terbuka pulalah cara melamar pekerjaan, semakin mudah dan semakin hemat. Namun jika diperhatikan pelamar-pelamar yang menggunakan email, Masih banyak para pelamar yang melakukan kesalahan yang sebetulnya tak perlu terjadi. Jika dibanding dulu yang menulis lamaran harus dengan tulisan tangan, sekarang dengan media komputer dan Internet / email, seharusnya lamaran pekerjaan lebih rapi, indah dan lebih menarik. Ini adalah hasil pengamatan dari banyaknya email yang masuk ke Perusaan tempat saya bekerja, beberapa kesalahan itu dapat saya sebutkan diantaranya: 1.       Menulis ‘subject’ hanya dengan ‘application letter’ yang kira-kira artinya surat lamaran. Namun pelamar tidak menyebutkan posisi yang dilamarnya, ini terlalu umum. Terkadang perusahaan membuka beberapa posisi lowongan pekerjaan saat bersamaan, penerima email biasanya menomorduakan atau mendahulukan untuk membuk

RUSUH LAGI-RUSUH LAGI

Image
Jangan Terlalu Berharap Pada Sepak Bola Indonesia. Melihat pemberitaan TV kemarin dan hari ini, tentang rusuhnya penjualan tiket masuk nonton piala AFF ‘Leg’ kedua antara Indonesia dengan Malaysia di Gelora Bung Karno (GBK)-Jakarta pada tanggal 29 Desember 2010 nanti. Kenapa bisa rusuh ya?, begitulah pertanyaan yang kemudian muncul. Kerusuhan yang juga   disertai pengrusakan fasilitas GBK itu sungguh memalukan mestinya memalukan, bagaimana tidak?. Gencarnya pemberitaan tentang kehebatan selama mengikuti ajang piala AFF tahun ini TIM Sepak Bola “Garuda” itu, sungguh membanggakan. Ketika lagu Garuda di Dadaku diputar yang diikuti kalimat-kalimat berita yang menggugah serta ditampilkannya gol-gol yang dihasilkan tim Indonesia membuat merinding, hati bangga, perasaan suka dan begitu besarnya rasa kebangsaan yang muncul. Bahkan ribuan santri dan santriwati   Pondok Pesantren As-Shidiqiyah, melakukan wirid dan do’a bersama para kiai yang dipimpin K

ANAK MINGGAT.

Marah seharusnya ungkapan kasih sayang. Kemarin tanggal 21 Desember 2010, aku menelpon Rtku di Lobam-Bintan dulu. Biasalah untuk tetap jaga silarurrahim, sekalian kasih informasi tanggung tentang pondok pesantren yang ada di Batam, kenapa tanggung?, karena informasi yang kumiliki ternyata kalah lengkap dari yang dia sudah dapatkan. Kebetulan ia ingin menyekolahkan putrinya di pesantren, yang dekat dengan Bintan,..ya Batam. Saya anjurkan agar dari sekarang survey dan mencari tahu lebih banyak informasi tentang pesantren yang ingin dituju. Kalo ke Jawa, pesantrennya sudah maju, moderen dan banyak pilihan tapi katanya terlalu jauh, selain itu ongkosnya ‘tak tahan’. Cerita panjang lebar, akhirnya sampai juga pada cerita tentang anak SD klas V, tetangga kami dulu di Lobam-Bintan yang minggat dari rumah. Anak sebesar itu sudah berani dan nekad memutuskan untuk mingga t dari rumah. Setelah pulang sekolah siang itu sianak tak muncul atau kembali kerumah.

POLISI HANYA LIHAT-LIHAT

Image
Rabu tanggal 8 Desember 2010 itu saya tidak merasakan/punya pirasat buruk. Seperti biasa seki tar pukul 07 pagi saya sudah siap-siap menunggu jemputan untuk berangkat kerja, kebetulan Hpku lagi saya isi batereinya. Mobil jemputan datang, aku bergegas naik mobil depan rumah. Sekira pukul 08 pagi saya baru terasa kalau dipinggang saya cuma ada sarung HP alias Hpnya tertinggal dirumah, lalu aku menelpon ke Hpku semoga istriku bisa mengangkat untuk sekedar memastikan HP itu ada dirumah, nada sambung masuh tapi tidak diangkat, lalu aku coba menelpon ke nomor HP istriku juga tidak diangkat, rupanya ia berada dijalan, tak mendengar Hpnya berbunyi. Sekitar pukul 13 siang aku kembali lagi menghubungi Hpku, karena biasanya anakku sudah pulang dari sekolah. Nada sambung berbunyi tapi berakhir karena tidak diangkat, lalu kuhubungi lagi nada sambung ke empat dimatikan. Aku heran dan bertanya ‘bagaimana mungkin anakku bisa mematikan apa dimainkan?, mereka tidak a

KOMITE SEKOLAH HARAPAN ATAU BEBAN.

Komite Sekolah (tulisan ini pernah dimuat di Batam Pos koran terbitan Batam). Membaca judul tulisan MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH oleh Joko Siswanto di Harian Batam Pos Kamis tanggal 26 Juli 2007. Awalnya saya sangat antusias, karena sebagai ketua Komite Sekolah (KS) di sebuah SDN di Bintan Utara, saya berharap dari judulnya sangat mengundang hasrat saya dapat bereksplorasi untuk belajar. Namun sayang setelah membaca berulang saya tidak menemukan secara spesifik, ide pemikirannya. Tadinya saya berharap menemukan upaya-upaya yang menarik bagaimana Memberdayakan KS. Dari 12 alinea yang ada penyebutan tentang KS baru dimulai pada alinea ke 9 (sembilan) dan itupun menurut saya masih sangat minim, bahkan saya berani katakan tidak disebut bagaimana memberdayakan KS secara positif versinya Joko Siswanto. Tulisan tersebut cendrung kurang tepat, penulisnya tampak kecewa pada KS dan belum memahami tujuan dan peran KS. Tulisan ini muncul sebagai upaya meluruskan dan sebagai pencerahan bagi ki

WASPADALAH KONSUMEN PERUMAHAN

Tulisan ini pernah dimuat di sebuah Koran yang terbit Di Batam. Sering kita baca, diberbagai media baik terbitan Ibukota maupun terbitan Batam. Keluhan konsumen yang merasa ditipu, dirugikan oleh pengembang perumahan. Jawaban atau klarifikasi dari pihak pengembang atau pihak terkait sering kali merupakan jawaban klise atau bahkan menyalahkan konsumen. Dalam melindungi konsumen perumahan selain hukum administrasi dan perdata sesungguhnya masih ada hukum pidananya, namun hingga kini masih belum optimal. Sementara potensi terjadinya keculasan bahkan tindak kejahatan dibidang ini sangat tinggi. Benarkah konsumen dalam posisi lemah dan selalu kalah??. Harus bisa dipahami dibidang perumahan ini, banyak sekali pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung, maka banyak pula potensi terjadinya keculasan dan kejahatan. Pertama tentu saja sipengembang sebagai pemeran utama dalam membangun perumahan. Kedua pihak bank, sebagai penyalur KPR. Ketiga adalah notaris, sebagai pihak ya

LURUS DAN RAPATKAN SHOOF

Semoga bermanfaat. Saya yakin kita semua sudah pernah membaca atau mendengar kalimat tersebut. Dan memang betul kalimat tersebut cendrung lebih dominan di mesjid atau di surau. Sulit kita temukan kalimat tersebut digunakan ditempat-tempat lain. Penggunaan kalimat tersebut ditujukan untuk pelaksanaan sholat berjamaah. Lurus artinya tidak bengkok, dan sejajar. Dan yang menjadi patokan untuk meluruskannya adalah tumit kaki bagian belakang, bukan bagian depan kaki yaitu jari. ternyata panjang telapak kaki setiap orang berbeda-beda, tergantung ukuran postur tubuh. Jika patokan pelurusannya adalah tumit bagian belakang maka Insya Allah akan lurus dan sejajar. Kenapa harus lurus, dalam kaitan sholat berjamaah maka nilai sholat itu kurang sempurna bila tidak lurus. Rapatkan artinya tidak renggang, lengan antara siku sampai bahu sesama ma’mum harus bersentuhan rapat. Kenapa harus rapat, shoof yang tidak rapat nilai sholat kurang sempurna. Setan memasuki shoo

KERAJAAN SRIWIJAYA GAGAL MEMBANGUN SOSIAL BUDAYA

Image
Ayo Bangkit. Kerajaan Sriwijaya dalam sejarah dikenal Kerajaan Pertama di Nusantara yang benar-benar besar dan luas jangkauan kekuasaannya hingga ke Thailand dan Vietnam, itu dibuktikan dengan penemuan beberapa prasasti batu tulis disana. Banyak juga yang meyakini bahwa perkembangan melayu dimulai di kerajaan Sriwijaya. Begitu besarnya kerajaan Sriwijaya membuat orang-orang yang ada di Sumatra Selatan begitu bangganya, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mengabadikan, mengindentikkan banyak hal dengan nama SRIWIJAYA. Mulai dari nama Pangdam, nama pabrik pupuk, nama harian (Koran) yang terbit disana, nama gedung olah raga dan banyak lagi. Penulis sangat berkeyakinan hanya sedikit sekali masyarakat Sumatera Selatan yang memahami mengapa mereka bangga dengan kerajaan SRIWIJAYA, karena pengetahuan tentang hal itu sangat sedikit, catatan-catatan lengkap tentang kerajaan SRIWIJAYA sangat sedikit dan tidak menyebar, cerita-cerita yang berlatar belakang kerajaan itu baik di TV, Koran d

PERTOLONGAN.

Image
ORANG BAIK ADA DIMANA-MANA. Setelah menemani istriku belanja di pasar mega legenda Batam Centre, minggu tanggal 5 Desember 2010 kemarin. Aku bergegas menyiapkan peralatan (martil, meteran, paku, tangga) yang akan kubutuhkan untuk memasang penutup tempias hujan keatas jemuran kami. Kebetulan dibelakang rumah saya itu ada tanah luas kosong dan ada beberapa sumur yang masih dipergunakan orang untuk mandi dan mencuci pakaian. Saat saya sedang memulai kerja dengan menggunakan tangga terlihatlah seorang pemuda gondrong sedang mencuci pakaian, kami tidak saling mengenal, tapi saya menegurnya sekedar berbasa basi. Tanpa saya minta, dan tanpa banyak omong sang pemuda langsung menghampiri saya dan meminta tangganya diseberangkan melewati didinding belakang rumah yang cukup tinggi. Mungkin si pemuda tak tega melihat rambut saya yang sudah putih dan menyangka saya begitu tua. Istri dan anak-anakku terheran-heran sambil bertanya siapa yang telah dengan segala kerendahan hari menolong saya itu.

PEGAWAI NEGERI DAN WAJAH KITA

Image
Ketika calon pegawai negeri sipil (CPNS) (baca pelamar) dinasehati bahwa menyuap itu berarti juga “ merampas” hak orang lain. Mereka pada umumnya pura-pura tak paham, dan mereka akan berkilah kira-kira seperti berikut “percuma, sepintar apapun anda, tidak akan pernah lulus jika tak menyediakan uang tunai dalam jutaan rupiah”.  Nasehat bermuatan moral dan agama bagi CPNS itu tak akan bermanfaat, karena yang penting bagi mereka adalah bagaimana lulus menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Cerita serupa ini bisa didengar di RCTI pagi 10 Maret 2006 dan media masa yang terbit di Kepulauan Riau. Mereka tak peduli dengan citra PNS, yang identik dengan kemalasan, tidak disiplin, memeras, tidak memiliki rasa malu, disinisi orang karena berbagai kelakuan mereka yang negatif. Dibenak CPNS itu sudah tergambar berbagai “kenikmatan”, jaminan seperti uang pensiun, jaminan kesehatan, bahkan dibeberapa daerah PNS sangat dihormati, disegani, strata sosialnya sedikit lebih terhormat, makanya masih a