Posts

Showing posts from June, 2008

MERINDUKAN JAM NASIONAL

Dahulu, ketika Televisi hanya TVRI yang ada dapat kita tonton di Indonesia. Ada satu tolak ukur ketepatan sebuah jam yang dipakai oleh masyarakat Indonesia, baik itu yang di tangan, dirumah maupun ditempat lainnya. Tolak ukurnya adalah acara "DUNIA DALAM BERITA" TVRI (DDB). Hampir setiap orang yang ditanya ketepatan jam yang dipakainya, akan dengan bangga mengatakan "jam ini sesuai/sama dengan Dunia Dalam Berita". Karena memang kala itu TVRI sangat konsisten dengan waktu penayangan acara tersebut, selalu tepat pukul 21.00 WIB, TVRI tidak akan memulai penayangan DDB sebelum tepat pukul 21.00 WIB. Ukuran jam seseorang adalah ketepatannya dengan DDBnya TVRI, bagaimana pula yang Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia Timur, sama saja masyarakat disana juga menyesuaikan hal itu. TVRI kala itu hampir dipastikan menjadi tolak ukur jam yang ada baik secara perorangan, rumah tangga, kantor dan hampir semua jam diseluruh Indonesia. Kala itu pula ada kesamaan ukuran waktu

Kita suka hanya pandai mengkritik..tapi

Banyak diantara kita hanya pandai mengkritik tapi tak pandai memberi jalan pemecahan. Kita salah langkah telah menjadi bahagian masalah bukanbahagian dari pemecah masalah. Maka jangan heran bila banyak orang marah ketika dikritik. Banyak dari para pejabat, pemimpin berucap jangan segan, sungkan atau mempersilahkan orang untuk mengkritiknya, bila kebijakan atau keputusannya dianggap menyimpang. Namun kenyataannya banyak diantara mereka benar-benar tidak siap untuk dikritik, mereka marah, mereka menganggap yang mengkritik adalah bahagian dari sebuah ancaman, lalu harus di singkirkan. Mengapa hak itu terjadi karena yang mengkritik tidak memberi jalan pemecahan, hanya mengkritik atau mencerca atau bahkan tambah memaki.

Teman itu seperti penjual Parfum / minyak wangi

Ada seorang wanita yang mengatakan, "aku tak peduli dengan siapa aku bergaul". Kebetulan wanita yang berkata itu seorang wanita baik dan berjilbab (berkerudung). Kebetulan juga kawan-kawan siwanita banyak anak gaul (untuk menyebutkan wanita zaman sekarang ) yang cara berpenampilan dan berpakaian boleh dibilang bebas. Pakaiannya serba sempit, singkat, dan banyak mengumbar aurat. Si wanita melanjutkan alasan "yang penting aku berpakaian dengan cara aku (berjilbab/berkerudung), dan aku tidak terpengaruh dengan cara-cara mereka". Lalu masalahnya dimana?. Mungkin kita akan menemukan masalahnya dengan membaca perumpamaan berikut: Bagaimanakah kita memandang sebuah gelas kaca yang bening, bersih dan cantik jika gelas tersebut ditempatkan atau digabungkan dengan tumpukan kotoran. Pandangan kita akan terganggu dengan hal itu. Kebeningan, kebersihan dan kecantikan gelas menjadi berkurang karena tempatnya yang tidak mendukung. Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu