Posts

Showing posts from September, 2011

Catatan kecil tentang orang Sumatera Selatan.

Pernahkan anda sebagai orang Sumatera Selatan (selanjutnya disebut SUMSEL), bertanya mengapa Orang SUMSEL, tidak menonjol di Indonesia, atau dengan kata lain mengapa kiprah orang SUMSEL tidak / kurang terlihat, padahal bila merujuk pada kerajaan Sriwijaya yang besar dan luas jangkauan kekuasaannya, ( Kemaharajaan Sriwijaya bercirikan kerajaan maritim, mengandalkan hegemoni pada kekuatan armada lautnya dalam menguasai alur pelayaran, jalur perdagangan, menguasai dan membangun beberapa kawasan strategis sebagai pangkalan armadanya dalam mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang, memungut cukai serta untuk menjaga wilayah kedaulatan dan kekuasaanya).  Seharusnya orang-orang SUMSEL saat ini menonjol di Indonseia, terutama dibidang Kelauatan. Apa yang salah?, Mari coba kita, telaah secara sederhana. Ternyata hingga kini di SUMSEL tidak ditemukan sosial budaya peninggalan orang / kerajaan Sriwijaya. Apa karena sudah terlalu lama jaraknya sekitar abad ke 6, setelah kejatuhannya kerajaan

NALAR MANUSIA SANGAT TERBATAS.

Image
Tanggal 25 September 2011 yang lalu setelah Isya dilaksanakanlah pemilihan Ketua RW Sukajadi lama+Pulo Mas Residence, Kelurahan Taman Baloi- Batam Kota, Batam Centre. Ada tiga calon yang mengikuti demokrasi pemilihan Ketua RW yang lowong akibat ditinggalkan begitu saja oleh RW yang lama, yang konon katanya membawa uang puluhan juta bantuan penggusuran rumah-rumah liar dari Pemko. Calon pertama yang menyebut dirinya kuli bangunan (tukang) yang biasanya mengambil borongan renovasi bangunan atau rumah, penampilannya cukup rapi. Calon yang kedua seorang RT yang sedang menjabat dan merangkap pejabat sementara ketua RW, penampilannya paling rilek diantara sesama calon, mungkin yakin bakal menang. Sedang calon ketiga seorang aktifis surau, guru ngaji dan sering juga memberikan ceramah/khotbah agama. Oleh panitia saya diberi tanggungjawab untuk membawa acara tersebut dari awal hingga penutupan, sudah tentu tidak hanya membacakan acara namun memberikan penjelasan-penjelasan kepada pemilih dan

Kemiskinan itu Objek.

Kemiskinan itu harus dipelihara, harus tetap ada untuk diobjekkan. Tanggal 23 September 2011, saya kedatangan secara berturut-turut, dua calon Ketua RW berikut timnya. Intinya mereka memohon bantuan serta dukungan saya dalam pemilihan Ketua RW yang akan dilaksanakan tanggal 25 September 2011 yang akan datang. Kenapa saya menceritakan, hal kedatangan tamu,... biasa saja lagi. Ini agak unik, kenapa?, karena walaupun tempat tinggalku perumahan cluster, namun RT dan RWnya masih mengikuti RW dan RT diperumahan liar yang ada persis disamping perumahanku. Na..karena bakal ada pemilihan ketua RW warga diperumahanku ikut dilibatkan sehingga mau tak mau para calon harus bertandang untuk mensukseskan diri masing-masing. Dari cerita-cerita para calon dan tim yang menyertai, sepertinya memang harus ada perubahan-perubahan, karena ternyata selama ini banyak bantuan-bantuan untuk warga perumahan liar itu yang umumnya digolongkan tidak mampu. Mereka tidak puas terhadap distribusi bantuan-bantuan

APEK MENJADI PEMPEK / EMPEK!?.

Image
Mungkin masih ada yang belum tahu sejarahnya Pempek atau empek-empek, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau  Cina  ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat  Sultan Mahmud Badaruddin II  berkuasa di kesultanan  Palembang-Darussalam .  Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian  Sungai Musi ) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek. Wah....jadi tambah penasaran???....betulkah itu, bisa jadi!?.  Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampi

CAPITALISM: A Love Story.

Manusia Tidak Lagi Dinilai dari Perilakunya tapi dari Apa yang dipunyai. Tanggal 20 September 2011, sebuah stasiun TV memutar sebuah film yang berjudul persis dengan judul tulisan ini. Saya tadinya begitu penasaran dan tertarik karena judulnya yang mengundang rasa ingin tahu, apalagi ada 'a love story'. Terus pada pembukaan tertulis 'film ini mengandung unsur dewasa, diharap kepada orangtua membimbing anak-anaknya atau melarang untuk menontonnya' tambah penasaran. Kemudian pada prolog muncul wajah seorang laki-laki dan bercerita / menyebut film ini cukup unik baik cara penggarapan maupun pemainnya (hanya seorang Michael Moore) serta jalan ceritanya. Kemudian film itu dimulai dengan adegan perampokan dibeberapa tempat, yang semuanya adalah nyata karena dicuplik dari CCTV. Lalu kemudian flm ini bercerita dari awal sejarah awalnya kapitalisme yang diyakini dari masa Yunani Kuno. Misalnya yang dulunya Yunani adalah dikenal dengan penuh kesopanan, kesantunan, manusiawi

ROKOK.

Image
Hasil Survey Jumlah Perokok Wanita Lebih Banyak dari Perokok Pria?.. Masih ingat dengan peringatan pemerintah mengenai bahaya rokok. Itu yang biasanya di tulis pada setiap bungkus rokok.  PERINGATAN PEMERINTAH: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Kesannya sebuah gagasan kreatif dan bertanggungjawab. Namun pernahkan pemerintah melakukan evaluasi terhadap efektifitas peringatan itu?. Ya..sekarang memang semakin berkurang tempat-tempat umum yang diperbolehkan untuk merokok, perokok semakin dilokalisir, tidak bebas seperti dulu lagi. Namun percaya atau tidak jumlah perokok bukannya semakin berkurang, tapi semakin meningkat, pabrik rokok juga semakin menjamur. Pemasukan untuk pemerintah tentu semakin menggiurkan?. Rokok palsupun bertebaran, yang tanpa cukaipun / selundupanpun bertebaran, weleh,weleh. Dilematis dan mendua. Menduanya apa?...pemerintah seolah bertanggungjawab pada kesehatan rakyatnya dengan peringatan itu, maka la

RUGIKAH BERLANGGANAN KORAN LOKAL SEKARANG?.

Image
Pembaca di korbankan???. Kehadiran internet yang semakin mudah dan murah diakses, membuat koran-koran/harian (termasuk koran lokal) mulai  goyah dan keteteran. Orang semakin lebih mudah dan semakin lebih cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui internet. Informasi ada digenggaman, ya melalui telepon genggam yang semakin pintar dan semakin berkemampuan hebat, informasi yang ada mudah didapat dan mudah pula dibagi. Itulah yang membuat koran-koran atau harian goyah dan keteteran. Pembaca berita sekarangpun semakin selektif dan ingin yang mudah dan cepat, dengan melihat tampilan singkat berita pembaca sudah merasa cukup, bahkan terkadang dengan membaca judulnya saja mereka sudah mengetahui maksud sebuah berita. Kehebatan internet yang lain adalah beritanya dapat di perbaharui setiap saat, tidak perlu menunggu besok atau saat koran terbit, nah kalau begitu koran pasti ketinggalan. Kenapa saya sebut berlangganan koran lokal semakin rugi. Lihatlah isi koran-koran lokal itu (khus

HALAL BIHALAL ATAU 'OPEN HOUSE'.

Samakah Halal Bihalal dengan Open House?. Ada yang menarik yang terjadi dibeberapa tahun belakang ini. Apa itu?, itu acara halal bihalal yang biasanya dilaksanakan setelah puasa ramadhan atau saat lebaran berlangsung. Kini acara itu sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti berubah nama menjadi 'open house'. Para pejabat hebat di Indonesia, belakangan dalam berlebaran menggunakan istilah itu untuk memberikan kesempatan seluas luasnya kepada masyarakat untuk berlebaran dirumah sang pejabat, Jadi yang menonjol disana adalah acara makan atau berbagai makanan bukan meminta dan memberi maaf. Nuasa islamnya lama kelamaan akan terpinggirkan.

SUSAHNYA MENEMUKAN RITUAL BUDAYA ALA SUMSEL.

Bertahun-tahun merantau, meninggalkan tanah kelahiran Sumatera Selatan. Saya masih membanggakannya, namun rasanya kurang begitu lengkap kebanggaanku, karena betapa sulitnya menemukan ritual budaya ala Sumatera Selatan, dan atau peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang hingga kini masih dijalankan oleh masyarakat Sumatera Selatan, baik yang di Sumatera Selatan sendiri maupun yang diluar Sumatera Selatan. Untuk memperjelas maksud saya, mari kita simak ritual orang Jawa, seperti memperingati 1 Muharam (satu  suro), hari raya ketupat, genongan, dan masih banyak lagi. Padang misalnya mereka memiliki tradisi mandi balimau dalam rangka menghadapi bulan ramadhan. Bali sungguh banyak memiliki ritual budaya sehingga hampir disepanjang tahun selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar Bali. Ambon Juga memiliki ritual seperti tari bambu gila, Nah kira-kira seperti itu yang sulit ditemukan bahkan mungkin tidak ada di Sumatera Selatan. Kalaupun ada ritual budaya yang dilaksanakan tidak mengak