VISIT BATAM 2010 (Kuliner) "PASAR RUJAK"
Rujak, makanan semua golongan.
Dijalan Yos Sudarso Pak Muji bersama kedua adiknya akhirnya berlabuh. Tiga Saudara asal Boyolali ini mulai berjualan rujak sekitar tahun 1998, dari kampung Pelita tempat mereka tinggal setiap harinya mereka memulai mendorong gerobak rujaknya, salah satu adik pak Muji berjualan kearah Batam Centre dan Sei Panas.
Dari Kampung Pelita ke Batam centre/Sei Panas harus melewati tanjakan jalan yang lumayan tinggi dan panjaang, Nah setiap berhasil melewati tanjakan itu adik Pak Muji selalu istirahat sejenak, ya..karena memang melelahkan, mungkin lututnya gemetar ya…dan disertai ngos-ngosan (semput bahasa melayunya). Jalan Yos Sudarso ini termasuk sangat ramai dan padat terutama dari arah Simpang Jam menuju Batu Ampar.
Akhirnya tindakan istirahat dibukit itu selalu dilihat orang yang lalu lalang disana dan selalu saja ada pembelinya. Entah karena putus asa atau karena melihat peluang di Bukit itu adik Pak Muji memutuskan untuk “ngetem” berjualan disana. “laku tak laku aku akan berjualan disana saja” ujar adiknya kepada kedua saudaranya. Sejak tahun 2003 itulah, akhirnya tempat itu menjadi cikal bakal PASAR RUJAK di Batam. Tanpa disangka kini yang berjualan rujak dibukit itu hampir 30 gerobak (Sabtu kemaren saya lihat terdapat 27 gerobak), ramai kan..?, karena enak dan murah meriah...Bisik-bisik yang terdengar bahwa selain Pak Muji bersaudara para penjual itu sudah ada pemodal besarnya, makanya bentuk gerobak dan warnanya sama, para penjual sebahagian besar adalah hanya pegawai saja.
Hampir semua jenis rujak ada di sini, Rujak adalah makanan semua golongaan. Lihat mobil-mobil mewah dan kendaraan lainnya yang parkir disana. Para penggemar dan pelanggan Pak Mujib bersaudara menyarankan agar menggunakan merek atau tanda khusus lainnya sehingga tidak salah pilih. Jadilah rujak ‘Tiga Saudara”, merekalah pelopor dan pendiri secara tak sengaja PASAR RUJAK ini, anda jangan salah pilih. Warga Batam sudah sangat mengenal tempat ini.
PEMKO Batam kelihatannya sedikit malu-malu mengakui pasar rujak ini, setiap gerobak ditempel logo Visit Batam 2010, seolah Pasar rujak ini menjadi layak untuk direkomendasikan tapi PEMKO tidak menata tempat ini agar lebih baik, lebih indah, lebih sehat dan lebih layak termasuk toilet dan tempat parkirnya. Hebatnya lagi para penjual itu selalu menjaga kebersihan dan kerapian disana, namun “bersih dan rapi” standar penjual rujak disana. Saya berani mengatakan bahwa rujak sebenarnya salad ala Indonesia bedanya dikuah, kalau rujak kental dengan kacang dan lebih pedas sedangkan salad kental dengan ‘moyones’.
Bagi anda penggemar rujak saya tidak ragu merekomendasikan PASAR RUJAK ini untuk dikunjungi, Anda boleh memilih jenis rujak kegemaran (serut, uleg, cingur dll) dan model rujak, termasuk tidak pedas, pedas sedang hingga yang paliiing pedas yang bikin bibir dower,..he..he..dijamin anda bakal keringatan dan kurangilah rasa pedasnya segera dengan berbagai minuman yang juga tersedia disana.
Comments