Steak & Ribs, Murah nan Enak di Batam.
"Restoran Steak dan Ribs".
Kami sekeluraga diundang makan malam oleh teman. Kali ini agak lebih spesial dan istimewa, jarang kami sekeluarga mendapat undangan makan apalagi di restoran. Restoran OBONK dulu di samping perumahan Citra Indah-Batam Centre, Jalan menuju sekolah Yos Sudarso, kini telah pindah di pertokoan Greenland Batam Center, tak jauh dari toko Batik Mirota. Kalau anda masuk dari simpang sekolah Global International posisinya sebelah kanan, kalau anda masuk dari Mall Galeria / Ikan daun/ Matahari lama posisinya sebelah kiri.
Restoran ini mengkhususkan diri pada masakan ”hot plate steak and Ribs” dan motonya yang hebat “rasa bintang lima harga kaki lima”, jadi penasaran?!. Suasana yang sedikit penerangan/remang-remang, timbul isengku sama pelayannya, “mas kalau lampunya dikurangi lagi pasti lebih gelap dan lebih seru”. Pelayannya kelihatan senyum, tak enak.
Karena kami diundang ya..sedikit malu-malu, apalagi memilih makanan yang bagi kami cukup langka untuk dirasakan, salah pilih bisa-bisa lebih mahal dari yang dipilih pengundang, salah pilih yang gak cocok dilidah, salah pilih bisa-bisa memalukan. Steak mungkin aku hanya terbiasa mendengar saja, tapi tidak untuk memakannya, apalagi Ribs masakan apalagi ini....mau tanya-tanya..lebih malu lagi, bukan sama temanku yang ngundang tapi pada pengunjung lain yang lumayan ramai...maklum orang kampung dan status sosial rendah. “Ssst..tulang rusuk... rib tu..” ada yang membisikkan.
Aku berbisik pada istriku yang sedang memilih-milih makanan, apa ini halal?, kok gak ada tanda halalnya?. Serba jadi... tak enak, kita diundang, mempersoalkan halal haram dihadapan temanku yang mengundang tentu bukanlah hal yang bijak. Ya...Lillahitaalla sajalah, soalnya yakin dagingnya daging sapi. Kelihatannya teman saya dan keluarganya sudah terbiasa, (sayang aku lupa bawa kamera, jadi tak ada gambar, ngileeer kalo liat).
Lalu istriku memilih “steak brown pepper” untuk kami berdua, dan “chicken cheese” untuk kedua anakku, (mohon maaf tak bisa di Indonesiakan) minumnya kesukaanku lemon atau rasa jeruk segar lainnya. Wah...kedua steak itu benar-benar panas, dimakan dengan garpu dan sebuah pisau kecil yang digunakan untuk memotong-motong daging diatas piring panas. Anak-anakku kerepotan menggunakan pisau dan garpu itu;
“Nak garpunya ditangan kiri dan pisaunya ditangan kanan”.Kelihatan sangat repot.
“Kalau pisau ditangan kanan untuk motong, macam mana, ni...kata bu guru ngaji makan harus pakai tangan kanan”. Sempat-sempatnya anakku ngingat pesan bu guru ngaji, hebaat eeui.
“Ya..sudah kalau tangan kiri adek, kuat memotong, garpu tetap ditangan kanan untuk makan.”
Setelah mulai makan keroyokan satu piring dengan istriku, ternyata steak ini benar-benar enak, rasanya benar-benar menggugah, guriiih, tidak terlalu pedas, dagingnya empuk dan mudah hancur dikunyah, maaak nyooous. Tidak pakai nasi, karena diatas “hot plate” itu sudah digantikan dengan kentang, jagung, wortel dan buncis. Harganyapun sesuai motonya hanya belasan ribu, coba bandingkan masakan serupa dibeberapa tempat dan mal yang ada di Batam, melebihi Rp 24.000,-. Bahkan ratusan ribu. Loh kok tau, katanya langka merasakannya...dibeberapa tempat itukan dipampang gambar steak dan harganya. Pengunjungnya lumayan ramai.
Jam buka Restoran Obonk menjelang makan siang sampai larut malam, mungkin mereka tahu kalau jenis masakan ini tidak cocok untuk sarapannya perut orang Indonesia, kalau gak ketemu nasi belum sempurna...he,,hee..Layak juga Restoran ini jadi sasaran anda untuk mencari masakan / makanan yang enak dan bercita rasa luar negeri. Bagi yang lagi kasmaran, paas suasananya remang-remang, rasa tak begitu penting, atau cepatnya penyajian..tapi suasananya yang diinginkan..he..hee ..tapi gak boleh..lama-lama,...bukan apa-apa, kasih kesempatan yang lain pengen duduk juga.
Comments