KE RUMAH SAKIT LAGI.
Mau Kemping dirumah sakit?.
Minggu kemarin aku dan istriku kerumah sakit, menjenguk dua orang sekaligus di rumah sakit yang sama. Yang pertama yang kami kunjungi seorang anak tetanggaku dulu di Lobam-Bintan, anak ini ditengarai Demam Berdarah (DB) oleh dokter RS. Propinsi Di Tanjung Uban-Bintan, karena tidak ada perkembangan dan buruknya pelayanan dokter dan para medis di RS itu, kedua orangtua sianak ngotot minta dipindahkan, akhirnya di rujuk ke Batam, wah betapa repotnya karena pihak RS di Uban minta segera diselesaikan semua administrasinya dan harus menggunakan ambulance dan nyeberang pakai kapal penyeberangan (sekitar 1 jam Uban/Bintan-Punggur/Batam).
Cerita buruk tentang rumah sakit hingga kini masih terjadi baik yang sengaja maupun yang hampir sengaja. Banyak alasan yang dikemukakan oleh rumah sakit dan terkesan selalu masuk akal, kita sebagai orang awam dituntut selalu sabar dan ikut saja apa kata mereka. Na.. dokter yang dirumah sakit Batam langsung menangani sang anak, lalu berkata bernada marah “kenapa baru sekarang dibawa kesini, dalam keadaan sudah parah begini”. Ini juga model lama para dokter yang tak mau disalahkan dan tak mau mendapat masalah. Dokter bukannya malah menenangkan orangtua yang lagi panik, malah dijejali kalimat-kalimat yang kurang profesional. Dokter itu lebih tau kalau sudah ajal / sampai waktunya, kemanapun dibawa sama saja. Seharusnya dokter bersikap baik dan sabar serta menghibur, banyak kata atau kalimat pilihan yang bernada positif.Ah..dokter juga manusia biasa…
Yang kedua kami jenguk adalah seorang Bapak, tetanggaku sekarang di Batam. Bapak ini masuk kerumah sakit karena mengeluh saat buang air kecil agak nyeri dan kadang-kadang airnya agak keruh. Dokternya berujar Bapak kurang minum dan sering menahan buang air kecil. Na..ini jadi pelajaran betapa hal sepele seperti minum air perlu sekali diperhatikan, diperbanyak sesuai kebutuhan. Sang Bapak mengakui kalau dia kurang minum air putih.
Banyak sudah penelitian atau orang yang mengakui manfaat air putih, kita memang harus banyak minum karena air yang kita minum akan membantu ginjal bekerja dalam memproses dan mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh kita, kalau kurang minum maka ginjal bekerja lebih berat bahkan bisa lembur (overtime bahasa gaulnya), akibatnya terjadi gangguan ginjal, demikian para ahli berkata.
Nah seberapa banyak?. Para ahli masih banyak yang belum bersepakat karena setiap tubuh manusia memiliki perbedaan kebutuhan. Ada yang berujar minimal 8 gelas. Tapi pertanyaan selanjutnya tentu gelas besar atau kecil?, Tak pernah selesai!!!. Air hangat atau dingin?, Tapi bila berkaca zaman para Nabi-Nabi yang belum ada mesin pendingin atau kulkas, maka simpulkan sediri mana yang lebih baik. Asal jangan yang terlalu panas, karena bibir dan lidah bisa melepuh.
Paling penting kita harus banyak minum air putih yang disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing guna menjaga kondisi tubuh supaya kita tidak sakit, kalau sakit tentu banyak sekali yang jadi repot dibuatnya, salah satunya keluarga terpaksa harus ikut kemping dirumah sakit, mau?. Mau tandatangan-tandatangan untuk mendapatkan duit juga terganggukan? He…he…Jagalah sehatmu sebelum sakitmu datang, Amiiin.
Minggu kemarin aku dan istriku kerumah sakit, menjenguk dua orang sekaligus di rumah sakit yang sama. Yang pertama yang kami kunjungi seorang anak tetanggaku dulu di Lobam-Bintan, anak ini ditengarai Demam Berdarah (DB) oleh dokter RS. Propinsi Di Tanjung Uban-Bintan, karena tidak ada perkembangan dan buruknya pelayanan dokter dan para medis di RS itu, kedua orangtua sianak ngotot minta dipindahkan, akhirnya di rujuk ke Batam, wah betapa repotnya karena pihak RS di Uban minta segera diselesaikan semua administrasinya dan harus menggunakan ambulance dan nyeberang pakai kapal penyeberangan (sekitar 1 jam Uban/Bintan-Punggur/Batam).
Cerita buruk tentang rumah sakit hingga kini masih terjadi baik yang sengaja maupun yang hampir sengaja. Banyak alasan yang dikemukakan oleh rumah sakit dan terkesan selalu masuk akal, kita sebagai orang awam dituntut selalu sabar dan ikut saja apa kata mereka. Na.. dokter yang dirumah sakit Batam langsung menangani sang anak, lalu berkata bernada marah “kenapa baru sekarang dibawa kesini, dalam keadaan sudah parah begini”. Ini juga model lama para dokter yang tak mau disalahkan dan tak mau mendapat masalah. Dokter bukannya malah menenangkan orangtua yang lagi panik, malah dijejali kalimat-kalimat yang kurang profesional. Dokter itu lebih tau kalau sudah ajal / sampai waktunya, kemanapun dibawa sama saja. Seharusnya dokter bersikap baik dan sabar serta menghibur, banyak kata atau kalimat pilihan yang bernada positif.Ah..dokter juga manusia biasa…
Yang kedua kami jenguk adalah seorang Bapak, tetanggaku sekarang di Batam. Bapak ini masuk kerumah sakit karena mengeluh saat buang air kecil agak nyeri dan kadang-kadang airnya agak keruh. Dokternya berujar Bapak kurang minum dan sering menahan buang air kecil. Na..ini jadi pelajaran betapa hal sepele seperti minum air perlu sekali diperhatikan, diperbanyak sesuai kebutuhan. Sang Bapak mengakui kalau dia kurang minum air putih.
Banyak sudah penelitian atau orang yang mengakui manfaat air putih, kita memang harus banyak minum karena air yang kita minum akan membantu ginjal bekerja dalam memproses dan mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh kita, kalau kurang minum maka ginjal bekerja lebih berat bahkan bisa lembur (overtime bahasa gaulnya), akibatnya terjadi gangguan ginjal, demikian para ahli berkata.
Nah seberapa banyak?. Para ahli masih banyak yang belum bersepakat karena setiap tubuh manusia memiliki perbedaan kebutuhan. Ada yang berujar minimal 8 gelas. Tapi pertanyaan selanjutnya tentu gelas besar atau kecil?, Tak pernah selesai!!!. Air hangat atau dingin?, Tapi bila berkaca zaman para Nabi-Nabi yang belum ada mesin pendingin atau kulkas, maka simpulkan sediri mana yang lebih baik. Asal jangan yang terlalu panas, karena bibir dan lidah bisa melepuh.
Paling penting kita harus banyak minum air putih yang disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing guna menjaga kondisi tubuh supaya kita tidak sakit, kalau sakit tentu banyak sekali yang jadi repot dibuatnya, salah satunya keluarga terpaksa harus ikut kemping dirumah sakit, mau?. Mau tandatangan-tandatangan untuk mendapatkan duit juga terganggukan? He…he…Jagalah sehatmu sebelum sakitmu datang, Amiiin.
Comments