SELAMAT MILAD ANAKKU.
Hari ini genap 13 tahun anakku yang pertama NABILA KHANSA. Tahun 1998 lalu ia lahir saat diadakannya perhelatan akbar sepak bola sedunia di Francis, malam kami masuk ke sebuah klinik Casa Medica-Batam yang baru beberapa hari di buka/diresmikan. Saat itu aku masih ingat sedang berlangsung pertandingan antara Belanda dengan Korea Selatan yang dimenangkan Belanda secara telak 5-0. Beberapa menit menjelang pukul 02 dini hari iapun lahir secara normal.
Nabila Khansa kira-kira berarti pejuang muslimah yang cerdik, pandai. Alhamdulillah sejak kelas satu SD hingga kelas VI ia selalu mendapat ranking pertama, hanya di kelas VI semester pertama ia ranking 2, saat kami baru pindah dari Lobam-Bintan ke Batam, tapi saat semester kedua ia kembali mendapatkan ranking pertama. Begitu juga di TPA ia juga selalu mendapat ranking pertama atau kedua. Alhamdulillah sejak kelas V SD kami tidak lagi memintanya untuk belajar, dia sudah belajar sendiri, tanpa harus disuruh lagi. Begitu juga kalau menjelang / saat ujian tiba malam maupun setelah sholat subuh ia akan belajar.
Kini ia sudah berada di SMP, semakin banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya tentang Milad/ulang tahun ini, setelah pagi sekali tadi kami (aku, istriku, dan adeknya) mengucapkan selamat dan mendoakannya. agar ia sehat, bahagia, berprestasi, beriman dan patuh kepada orangtua. Ia lalu berujar dan berbisik ke istriku.
"Bunda, ayuk mau traktir teman-teman".
"Mau traktir apa?. Ujar istriku.
"Makan soto".
"Soto yang mana, yang didepan sekolahmu itu, berapa harganya semangkuk".
"Yang itu mahal, Rp 6000,-, ayuk mau yang disekolah saja harganya cuma Rp 3000,-".
"Ya udah berapa orang temanmu yang ingin diajak makan?"
"10 orang".
Ah..tidak ada yang aneh dan traktir teman makan adalah hal biasa. Mungkin bagi sebahagian orang benar hal itu sangat biasa, tapi bagi kami yang tak pernah merayakan ulang tahun seperti mentraktir makan, atau merayakannya dengan mengundang teman-teman, hal ini sungguh luar biasa. Tentu kami menyadari dan tidak mungkin menolak ketika ia meminta uang untuk mentraktir makan teman-teman dekatnya. Apalagi kami mendengar ia juga pernah diajak makan oleh temannya yang sedang berulang tahun. Kebetulan kami tidak pernah merayakan ulang tahun untukku, ibunya, dan kedua anakku, ya..paling-paling kami makan berempat saja. Itulah sebabnya hari ini begitu terasa perubahan itu, akibat pertemanan di sekolah dan lingkungan pergaulannya. Alhamdulillah kedua anakku tidak pula meminta dirayakan setiap hari Milad/ulang tahunnya tiba dengan mengundang teman-teman. Semakin besar pula rasa malunya.
Waktu kecil dulu, ia cukup spontan dan rada lucu. Pernah ia berujar padaku, "Yah, kalau langit itu diinjak apa nanti jebol?". Pernah juga ia sedang menginginkan sandal yang terpajang di warung yang sering kami lewati. Tiba-tiba ia berujar saat istriku Milad/Ulang tahun "Bunda selamat ulang tahun, semoga ayuk dibelikan sandal". Istriku tertawa sekalian terkejut sambil bertanya sandal yang mana?, dan akhirnya sandal itu ia dapatkan.
Sejak kecil ia sudah pandai mengatakan keinginan dengan cara yang tidak langsung / dengan cara halus, misalnya ketika ia menginginkan sesuatu ia bisa mengatakan 'ayuk mau kesitu'. Nanti setelah sampai di sana baru ia tunjukkan apa yang ia inginkan. Dan ia juga suka sekali mempertanyakan sesuatu. Tentu saja ia kami harapkan seperti namanya yang melekat padanya, karena kami percaya nama adalah sebahagian dari doa kami. Semoga ia menjadi pejuang muslimah yang cerdik, pandai, bertaqwa serta atuh kepada kami sebagai orangtuanya, amiiin.
Comments