MENGIKIS RASA MALU SAMA DENGAN MENGIKIS IMAN.
Makin minim saja area malu.
Sekarang, kemana saja anda berjalan akan dengan mudah menjumpai wanita berbusana serba minimalis. Mulai atas hingga yang bawahnya, maksudnya busana bagian atas dan busana bagian bawah. Maksudnya lagi semakin sedikit bahagian tubuh yang ditutupi bahkan memang bertujuan untuk dipamerkan dengan alasan maupun hanya sekedar ikut tren mode busana. Ada yang ingin memamerkan bahunya yang katanya bagus, ada yang ingin memamerkan dadanya yang juga katanya bagus tonjolannya. Ada yang memamerkan paha karena memang mulus.
Orang yang berbusana minimalis itu bisa ditemukan dimana saja. Di mesjid (TPA) saat seorang ibu mengantar anaknya untuk belajar mengaji, atau di gereja saat seorang wanita mengantar anak kecil belajar agama, di pasar, di mall, di pelabuhan laut maupun udara, dikendaraan umum, diterminal, di puskesmas, di rumah sakit, hotel apalgi dan sudah tentu ditelevisi, pokoknya dimanapun. Mereka itu ingin berbagi keindahan, supaya orang lain mengetahui, dan turut menikmati bahu, dada, perut, pusar, bokong pahanya yang mulus. Itulah alasan mereka, jadi perlu dipamerkan.
Sungguh tidak ada lagi rasa minder, risih, bahkan rasa malu, yang terlihat adalah mereka betul-betul santai dan sangat menikmati serta begitu bangga dengan cara berbusana minimalis itu. Cara berpakaian yang serba minimalis itu benar-benar telah mengikis rasa malu. Jika rasa malu dikikis sama artinya mengikis iman yang dimiliki. Bukankah malu itu adalah sebahagian dari iman. Jika pakaian-pakaian itu dipakai/dikenakan maka bagian tubuh semakin sedikit yang tertutup lalu kalau ia berani seperti itu dihadapan umum artinya ia tidak malu memamerkan tubuhnya, makin minim saja area malu. Padahal banyak bahagian tubuh yang harus ditutup sebagai tanda ada iman. Coba fikirkan bagi yang mengaku beriman, semoga bermanfaat.
Comments