HATI-HATI, ORANG SUNTUK MENCOBA MENIPU.
Tanggal 24 Nopember 2010, pukul 09.19 pagi tiba-tiba Hpku berbunyi, aku sama sekali tidak mengenal nomor 081276486882 yang masuk memanggil itu. Aku jawab, baru mengucap ‘hallo’ telepon terputus. Namun Hpku segera berbunyi lagi, panggilan dari nomor yang sama.
“Hallo” ujarku
“Hallo, gimana kabar, lagi dimana sekarang?”, ujar lelaki dihpku, seperti kenal betul denganku.
“Dikantor”. Ujarku santai.
“Sibuk?, ingat dengan saya”.
“Ya..siapa ya?”. Aku benar-benar tak mengenal suaranya.
“Lupa dengan saya, saudaranya yang kerja di POLRES”
“Siapa ya…(aku mengingat ingat teman-temanku yang kerja di Kepolisian) Rusli!”.
“Ya…”
“Ada apa ya…?”.
“Gini keluarga lagi dapat musibah, butuh biaya”
“Berapa butuhnya” aku langsung berdiri dari kursi karena mulai curiga.
“Sekitar 3 juta”
“Wah..minta bantuan kok melalui telepon, apalagi jumlah yang dibutuhkan banyak”.
“Tapi ini mendesak, butuh cepat”
“Ya.. masak..tidak ketemu, tatap muka, apalagi abang dari POLRES.
Percakapan itupun langsung terputus karena penelpon segera mematikan Hpnya. Rupanya lelaki itu sedang suntuk, dan ingin dapat duit banyak mengatas namakan pihak lain (POLRES), tapi entah POLRES mana?. Dan entah dari mana ia dapatkan nomorku, kemudian aku coba hubungi namun tidak diangkatnya.
Cara bicaranya tidak gugup, tidak lemah lembut, suaranya tidak terlalu besar (ngebas), tidak juga terlalu kecil (melengking), tidak pula memalsukan suara, namun caranya belum lihai, sehingga dengan mudah aku mencurigai niatnya. Alhamdulillah aku terelakkan dari upaya penipuan itu. Allah SWT telah menolongku.
Kejadian ini ,mengingatkanku pada kejadian tahun 2008, waktu itu aku masih kerja di Lobam-Bintan. Ada seorang yang mengaku dari POLRES, menawarkan Laptop, yang katanya masih dari kotak saman dengan baru. Kebetulan waktu itu aku lagi cari Laptop, aku ajaklah dua orang rekan kerja menemuinya di POLRES Bintan. Sampai di POLRES kuhubungilah orang itu. Eh..malah minta pulsa. “Ini bisnis macam apa, belum ketemu dan belum memulai bisnis sudah minta isi pulsa, kamu dimana sekarang”. Ujar saya. “Saya di POLRES”. “Sayapun sekarang di POLRES kata saya lagi”. Telepon itupun langsung dimatikan, dihubungi lagi Hpnya tidak aktif . Sayapun terelakkan dari penipuan. Alhamdulillah.
Ini menjadi pelajaran, setidaknya perlunya kehati-hatian dalam setiap menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, suara yang tidak dikenal atau sesuatu yang terasa asing. Teknologi yang semakin maju juga memajukan cara-cara berbuat jahat, dan kita tak pernah tahu kalau celaka atau musibah akan menimpa kita, perbuatan baik yang kita lakukan akan dikembalikan ALLAH SWT kepada kita lagi dalam bentuk pertolongan yang terkadang kita tak mampu menduganya.
Comments