MANFAAT NAMNAM




Sibuah Langka

Tanjung Talok masuk dalam wilayah desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam-Kabupaten Bintan-Provinsi Kepulauan Riau, boleh dibilang sebelah Kawasan Industri Lobam. Tanjung Talok tepat dipinggir laut, sebahagian penduduknya nelayan, namun tanahnya lumayan subur. Tanaman keras usia panjang seperti durian, petai, jengkol, rambutan, manggis, rambai tumbuh subur.

Bulan Juni hingga Agustus buah-buahan tersebut mulai menampakkan hasilnya. Secara umum buah-buah tersebut bukan hasil usaha yang baik, tapi merupakan tanaman peninggalan nenek moyang, itu ditandai batangnya yang sudah besar dan tinggi. Kalau berbunga dibersihkan, tidak ada pemupukan atau perawatan lainnya sehingga hasilnya kurang maksimal.

Perhatian pemerintah daerah juga belum ada, menurut pengakuan warga disana, dan lebih mengkhawatirkan tanah disana mulai berpindah tangan kepada pemilik modal dan memungkinkan penduduk asli secara perlahan dan pasti tergusur, karena butuh uang lalu mereka akan tinggal dibibir pantai tanpa memiliki tanah leluhur yang subur.

Disana saya menemukan sebuah pohon yang langka (lihat gambar). Seingat saya ketika jaman Presiden Soeharto pohon tersebut masuk daftar yang ditanam para kepala negara Asia Afrika di Taman Mini. Kalau daerah saya dari komering Ulu-Sumatera Selatan menyebut pohon itu Nam-Nam (cynometra cauliflora), bunga dan buahnya mulai dari bawah batang hingga dahan besar diatas sepanjang tahun. Daun mudanya untuk obat mencret dengan cara direbus (beberapa lembar). Buahnya kalau belum masak sangat asam, kalau masak ditandai warna kulitnya coklat kekuningan, lumayan manis dan segar (selintas mirip kue epok-epok). Dibikin sambal juga enak.

Pemiliknya tidak tau asal usulnya, pohon itu sudah ada waktu saya masih kecil, bapak sayepun tidak paham juga asal usulnya, akunya dengan logat melayu yang kental, kalau moyang kami dari Boyan sana.

Kolubi Arman

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Obat Gangguan Telinga.

RASA TOLONG MENOLONGNYA TINGGI