Akibat tidak bisa menguasai Emosi
Malam sekitar pukul 22.00 tanggal 16 Juni 2009 yang lalu di Legenda Malaka-Batam Centre, terjadilah runtutan musibah diakibatkan ketidakmamupan menguasai emosi. Orang-orang yang suka nongkrong itu biasanya main domino/gaplek lalu siapa yang kalah dijepit telinganya dengan gantungan jemuran dan diselingi minuman teh atau kopi yang dipesan di tempat PS itu juga.
Nah..gara-gara minuman itulah awal musibah terjadi. Penjaga PS dua malam berturut-turut menagih minuman kepada salah seorang yang nongkrong, malam kedua penjaga kehilangan kesabarannya lalu terjadilah pertengkarang mulut. Sang penjaga PS berujar bila tak mau bayar ya sudah….tapi dia benar-benar kehilangan control dan tak terima ketika ada ucapan makian dari lawannya.
Penjaga PS lalu mengambil motor yang mengaku akan menuju rumah majikannya, memainkan gas sepeda motornya..brruum…brruuum, kemudian sepeda motor melaju tanpa kendali lalu menabrak konter pulsa yang terbuat dari kaca. Konter mini itu hancur dan si penjaga PS terluka bagian tangannya oleh kaca. Sipemilik konter melongoh bingung, tak mampu berkata-kata, yang jelas-jelas tak terlibat masalah minuman, kini ikut ketiban masalah.
Permasalahannya jadi tambah ribet, runyam dan menambah orang yang terlibat. Pertama masalah minuman, luka di lengan, motor yang penyok, konter pulsa orang hancur dan pertangungjawaban dengan majikannya. Coba bayangkan, tadinya seharusnya mendapatkan uang malah kehilangan lebih banyak dari yang seharusnya ia dapatkan, gajinya sebulan jelas akan habis untuk menutupi biaya yang muncul.
Itulah salah satu akibat tidak bisa menguasai emosi, segalanya jadi tak mampu diawasi, akal sehat buntu, nurani terbelenggu dan dampaknya tak menentu. Anda tahu bila anda marah mungkin dalam hitungan detik / menit anda bisa redakan/hilangkan emosi anda tapi orang yang kena marah tidak mungkin menghilangkan, melupakan kesan buruk dalam hitungan detik/menit mungkin bisa dalam hitungan, minggu, bulan bahkan tahun. Rasa hormat, segan dan sikap positif terhadap anda akan hilang. Kebencian, sumpah serapah dalam hatinya muncul dan menggumpal, yang sewaktu-waktu bisa meledak, sangat fatal akibatnya atau malah pergi ke dukun untuk nyantet anda, AWAS DENDAM KESUMAT. Ih…ngeri.
Kolubi Arman
Nah..gara-gara minuman itulah awal musibah terjadi. Penjaga PS dua malam berturut-turut menagih minuman kepada salah seorang yang nongkrong, malam kedua penjaga kehilangan kesabarannya lalu terjadilah pertengkarang mulut. Sang penjaga PS berujar bila tak mau bayar ya sudah….tapi dia benar-benar kehilangan control dan tak terima ketika ada ucapan makian dari lawannya.
Penjaga PS lalu mengambil motor yang mengaku akan menuju rumah majikannya, memainkan gas sepeda motornya..brruum…brruuum, kemudian sepeda motor melaju tanpa kendali lalu menabrak konter pulsa yang terbuat dari kaca. Konter mini itu hancur dan si penjaga PS terluka bagian tangannya oleh kaca. Sipemilik konter melongoh bingung, tak mampu berkata-kata, yang jelas-jelas tak terlibat masalah minuman, kini ikut ketiban masalah.
Permasalahannya jadi tambah ribet, runyam dan menambah orang yang terlibat. Pertama masalah minuman, luka di lengan, motor yang penyok, konter pulsa orang hancur dan pertangungjawaban dengan majikannya. Coba bayangkan, tadinya seharusnya mendapatkan uang malah kehilangan lebih banyak dari yang seharusnya ia dapatkan, gajinya sebulan jelas akan habis untuk menutupi biaya yang muncul.
Itulah salah satu akibat tidak bisa menguasai emosi, segalanya jadi tak mampu diawasi, akal sehat buntu, nurani terbelenggu dan dampaknya tak menentu. Anda tahu bila anda marah mungkin dalam hitungan detik / menit anda bisa redakan/hilangkan emosi anda tapi orang yang kena marah tidak mungkin menghilangkan, melupakan kesan buruk dalam hitungan detik/menit mungkin bisa dalam hitungan, minggu, bulan bahkan tahun. Rasa hormat, segan dan sikap positif terhadap anda akan hilang. Kebencian, sumpah serapah dalam hatinya muncul dan menggumpal, yang sewaktu-waktu bisa meledak, sangat fatal akibatnya atau malah pergi ke dukun untuk nyantet anda, AWAS DENDAM KESUMAT. Ih…ngeri.
Kolubi Arman
Comments