PENIPU CINTA 5.
"Bukankah sudah jelas kalimatnya ia begitu mencintaimu dan tak pernah melupakanmu?". Ujarku.
"Yo, mang...tapi kenapa baru sekarang ia nyatakan perasaannya, kenapa pula dulu ia menikah seolah tiba-tiba, tidak ada penjelasan apapun, bukankah ini penipuan, dia mengakhiri dan pergi ke Jakarta juga tak bilang apapun!".
"Ya...juga ya..tapi banyak kemungkinannya, bisa jadi karena dia tak ingin kamu marah, bisa juga ia dalam posisi sulit, serba salah, bisa jadi ia memandang banyak hal, problem dan banyak lagi, mungkin juga dia itu korban perjodohan orangtuanya, seperti Siti Nurbaya, tapi kan sekarang kamu sudah pasti tentang perasaannya pada kamu, walau ia masih menjadi istri orang lain, kamu memiliki hati dan perasaannya, walau tubuhnya milik orang lain".
"Tidak mang, aku sakit hati, aku merasa dipermainkan, aku merasa ditipu"
"Kenapa? emang apa lagi yang kamu harapkan dari dia, bukankah kamu, pernah bilang kalian sudah punya cerita sendiri-sendiri!, apa kamu tak merasa menang, dia sudah mengakui bahwa sangat mencintaimu".
"Dia yang memulai, untuk merangkai cerita lama, lalu dia pula memulai kisah romantisme, dengan mengungkaplan pengakuan-pengakuan hatinya, dia pula yang mengakhirkan secara tiba-tiba, tanpa tanda-tanda, tanpa penjelasan, padahal saya berkali-kali mencoba bertanya dan meminta penjelasan, ia hilang bagai ditelan bumi, email dan sms saya tidak dibalas, apa salahnya jika ia jelaskan hal yang sesungguhnya, seperti dia menulis kalimat-kalimat penuh cintah ini". Tarman sambil menunjuk ke layar HPnya.
"Mungkin kamu terlalu agresif?".
"Aku mungkin terlalu agresif, tapi karena aku diatas angin yang disebabkan pengakuan hatinya yang mendalam, mamang bisa memahami tulisan diakan?, lama-lama aku berfikir bahwa ia menipu, ia berbohong, ia berfura-fura. Apa mungkin mang ia berbohong?".
"Ooo.... wanita jagonya kalo soal berbohong, tidak hanya soal hati, perasaan, bahkan soal hubungan suami istri saja, wanita bisa berbohong, wanita bisa berpura-pura puas, bisa berpura-pura sampai orgasme".
"Kalau begitu untuk apa ia menipuku, berpura-pura mencintaiku".
"Saya tidak tahu, kemungkinannya banyak, bisa jadi ia tidak berbohong, ia benar-benar mencintaimu, atau bisa jadi ia cuma pengen tahu kamu, bisa juga ia pengen menyambung silaturrahim dengan kamu, atau....".
"Atau apo mang?"
"Atau.... bisa jadi ia tak bahagia dengan kehidupannya, kamu bacakan bagaimana ia bertanya soal buku Khalil Gibran itu, bukankah wanita cantik dalam cerita Khalil Gibran itu wanita kaya nan cantik namun tak bahagia, tak menemukan kehidupan yang diidamkannya dengan suami pilihan orangtuanya....Saya yakin keadaanlah yang membuat ini semua terjadi seperti itu..ia tak bermaksud menyakiti atau mengecewakanmu".
"Masak ia tak bahagia, suaminya orang hebat, berpangkat, kaya, pintar dan telah membawanya kemana-mana, termasuk ke tanah suci Mekkah!".
"Kebahagian.....
Bersambung.....
"Aku mungkin terlalu agresif, tapi karena aku diatas angin yang disebabkan pengakuan hatinya yang mendalam, mamang bisa memahami tulisan diakan?, lama-lama aku berfikir bahwa ia menipu, ia berbohong, ia berfura-fura. Apa mungkin mang ia berbohong?".
"Ooo.... wanita jagonya kalo soal berbohong, tidak hanya soal hati, perasaan, bahkan soal hubungan suami istri saja, wanita bisa berbohong, wanita bisa berpura-pura puas, bisa berpura-pura sampai orgasme".
"Kalau begitu untuk apa ia menipuku, berpura-pura mencintaiku".
"Saya tidak tahu, kemungkinannya banyak, bisa jadi ia tidak berbohong, ia benar-benar mencintaimu, atau bisa jadi ia cuma pengen tahu kamu, bisa juga ia pengen menyambung silaturrahim dengan kamu, atau....".
"Atau apo mang?"
"Atau.... bisa jadi ia tak bahagia dengan kehidupannya, kamu bacakan bagaimana ia bertanya soal buku Khalil Gibran itu, bukankah wanita cantik dalam cerita Khalil Gibran itu wanita kaya nan cantik namun tak bahagia, tak menemukan kehidupan yang diidamkannya dengan suami pilihan orangtuanya....Saya yakin keadaanlah yang membuat ini semua terjadi seperti itu..ia tak bermaksud menyakiti atau mengecewakanmu".
"Masak ia tak bahagia, suaminya orang hebat, berpangkat, kaya, pintar dan telah membawanya kemana-mana, termasuk ke tanah suci Mekkah!".
"Kebahagian.....
Bersambung.....
Comments