PENIPU CINTA 2.
Hari pesta pernikahan itupun tiba, aku datang, aku hadir malam itu
bersama sahabat-sahabatku. Aku lihat ia begitu senang dan bahagia. Saat
datang dan berada di tengah pesta itu aku masih biasa saja namun begitu
meninggalkan tempat acara itu aku langsung stres dan hampir seminggu aku
pusing, aku lemah, aku tak bergairah, aku sakit hati. Namun lagi-lagi
aku mampu mengendalikan diri, aku tak lagi stess dan kembali
bersemangat, walaupun aku stress aku tetap kuliah seperti semula.
Gadis
pujaanku (ah...salah aku dia bukan gadis lagi) itupun kembali kuliah
lagi, dan anehnya, jika kami satu mata kuliah yang sama, kami tetap
duduk bersebelahan, duduk berdekatan bahkan ketika pulang dari kuliahpun
kami terkadang tetap pulang bersama dalam satu angkot, kebetulan
tempatku kos tak jauh dari rumahnya. Pernikahan itu seolah belum terjadi, kami akrab seperti semula namun tidak juga membicarakan hubungan kami, mungkin kalau zaman sekarang disebut teman tapi mesra (TTM). Kuliah di awal semester itu gadis
(salah lagi tidak gadis lagi) pujaanku itu tetap ikuti hingga
pertengahan, namun mendekati akhir semester ia mulai jarang terlihat dan
tidak masuk kuliah. Aku masih ingat pada semester itu juga masuk bulan
suci ramadhan. Aku bersama sahabatku baru saja tiba di kampus. Dihalaman
kampus kami itu saya melihat wanita itu berlawanan arah dengan kami,
aku mencoba menegur dengan mengatakan 'Puasa?". Ia hanya mengangguk
namun seperti ingin berhenti dan ingin mengatakan sesuatu, tapi tak
jadi. Dan itulah pertemuanku terakhir dengannya hingga hari ini. Setelah itu tak pernah
lagi terlihat yang kudengar adalah ia mengikuti suaminya ke Ibukota.
"Itulah kisah cintaku 23 tahun lalu, aku sudah melupakannya". Ujarnya
"Ini tahun 2010, kamu sudah melupakannya? sudah lama sekali itu" Ujarku.
"Itu dia masalahnya, dia tiba-tiba datang melalui Facebook, minta jadi temanku"
"La... kan bagus, menyambung silaturahim". Lalu ia bercerita panjang lebar lagi.
Rupanya
tak semudah itu mang, tadinya ketika ia 'online' denganku aku biasa
saja, bahkan aku sempat bertanya apa ini orang yang pernah kukenal dulu.
Lalu dijawab YA, duluuu sekali 23 tahun lalu. Lalu kami saling memberi nomor HP, alamat email dan bertanya
keadaan masing-masing, keluarga masing-masing. Dan memang sudah
menjadi kodratnya kalau orang sudah lama tak ketemu, sudah lama tak
terhubung / komunikasi lalu tanpa sengaja mengarah pada kisah-kisah
lama, yang perlahan tapi pasti menguak kisah-kisah lama dan itu memang enak diingat dan
diceritakan kembali. Kamipun demikian, secara perlahan cerita kami
nyambung dan enak.
Pernah ia memancing aku tentang
kisah awal kumengenalnya. Lalu aku ceritakan secara detail. "Kamu
ternyata masih ingat", katanya. Pada satu kesempatan, aku tegaskan bahwa
kita sudah punya cerita masing-masing. Dia bilang betul, tapi kalau
'rasa itu' muncul kembali, apa salah. Tentu saja saya bilang tidak
salah, lalu iapun menulis bahwa aku adalah spesial yang pernah merebut
hatinya. Melalui dunia maya itulah aku tahu kalau dulu sebenarnya iapun
menyukaiku, ia mengakuinya walau waktunya hanya sangat singkat. Aku
diatas awang-awang, ternyata anggapan teman-temanku bahwa aku salah
alamat, tidak benar. Tapi memang terkadang cinta tidak cukup hanya
akrab, dekat, kuliah bareng tapi cinta perlu juga di ucapkan sehingga
jelas.
Awal-awal tahun 2010 ini memang penuh kisah yang
menarik. kisah lama kami terkuak lagi dan kami dekat kembali, hampir
setiap dua hari sekali kami FBan, smsan atau emailan. Tapi dalam
perjalanan kisah itu aku punya banyak pertanyaan yang membingungkanku. Kenapa wanita
baik lagi terhormat itu menghubungi dan mencariku, lalu mengapa pula
baru sekarang ia mengakui ada rasa,...dia istri seorang kaya, pintar, sekolahan tinggi dan punya jabatan dilingkungan TNI tempatnya bekerja.
Bersambung....
Comments