MELAYU ITU SEJATINYA ORANG HEBAT.
Melayu sejatinya adalah orang-orang hebat?. Mau bukti. Coba kita simak mengapa cikal bakal bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu?. Mengapa bukan bahasa Jawa, Palembang , Aceh atau lainnya?. Jawabannya sederhana sekali karena orang Melayu sudah dominan di Nusantara kala itu. Tapi coba simak sekarang?, bagaimana kiprah orang Melayu di Indonesia atau di Kepulauan Riau-khususnya Batam, Bentan dan Tanjung Pinang. Tulisan ini sungguh terlalu sederhana untuk mengulas tentang Melayu dan sosial budayanya, tapi saya yakin walau sederhana setidaknya akan membuka perhatian dan pemikiran kita sebagai orang Melayu.
Bahasa Melayu dan dialegnya khusus di Batam sudah terpinggirkan, Apalagi adat budaya lain yang dimiliki Melayu seperti tarian, permainan, ritual lainnya yang jarang dipertontonkan, diperlihatkan, semakin terkikis. Kita melihat di Batam Centre ada sebuah gedung mewah bertingkat, didepan gedung mewah itu tertulis LAM (Lembaga Adat Melayu), namun hingga kini gedung itu kosong tak bertuan alis tidak ada kegiatan apapun. Di Kepulauan Riau tidak ada yang namanya Taman Budaya sebagai tempat memberikan ruang kreatif bagi seniman dan budayawan untuk mempresentasikan karya kreatif dan pemikiran mereka. Menjadi suatu pusat laboratorium pengembangan dan pengolahan seni, dokumentasi dan informasi seni budaya. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi seni budaya. Ayo LAM..kita tunggu kiprahmu untuk Melayu bukan untuk orang perorang.
Menurut hemat saya LAM sejatinya salah satu penjaga, pengontrol sosial, budaya Melayu. Apa yang terjadi dengan gedung itu dan apa pula yang terjadi dengan LAM?. Sehingga gedung itu tidak segera dipakai dan dimanfaatkan untuk memaksimalkan peletarian sosial budaya Melayu?. Bisahkah ini diartikan bahwa kita sebagai orang Melayu kurang atau bahkan tidak peduli dengan hal itu semua?.
Satu contoh kita sebagai orang Melayu kurang atau bahkan tidak peduli adalah penulisan dan penyebutan/penulisan kata Bentan untuk yang sekarang lazim disebut/ditulis orang Bintan. Dahulu dan orang-orang tua di Pulau Bintan selalu menyebut dan menulis dengan Bentan, tapi kini justru orang bertanya atau setidaknya heran jika penulisan / penyebutan Bentan. Seolah ada satu tempat / pulau lain. Kenapa ini bisa terjadi karena kita sebagai orang Melayu kurang atau bahkan tidak peduli tentang hal itu, kita menganggapnya kecil atau sepele. Haruskah itu terjadi jika kita orang Melayu kuat, dominan dalam mempertahankan, mengawal sosial budaya dan peduli terhadap perubahan sekecil apapun sosial budaya yang terjadi. Mestinya penyebutan dan penulisan Bentan tetaplah Bentan tidak boleh berubah dengan alasan apapun, LAM lah salah satu pengawalnya.
Perubahan sekecil apapun pada sosial budaya, dan terjadi toleransi pada perubahan itu kelak akan berkembang menjadi perubahan besar disadari atau tanpa disadari. Perubahan-perubahan itu kelak akan menghilangkan keaslian identitas sosial budaya Melayu. Perubahan boleh saja terjadi tapi bukan mengikis atau menghilang sosial budaya yang sudah ada. Lihat Singapura hilang sudah sosial budaya asli Melayu disana, karena orang-orang Melayu disana tidak dominan dan tidak peduli atau tidak punya daya?. Simak pula bangsa Babylonia di Irak dikarenakan sosial budayanya hilang bangsa Babylonia seolah hilang padahal sesungguhnya keturunan orang-orang Babylonia hingga sekarang masih ada di Irak.
Simak bangsa didunia yang kuat dalam mempertahankan sosial budayanya, seperti China , India , Arab. Kini mereka perlahan tapi pasti mulai kuat dan dominan diberbagai sektor, perlahan dan pasti pula menguasai sektor-sektor itu. Coba simak pula keberadaan orang-orang Melayu di Batam, Bentan-Tanjun Pinang, apakah perlahan tapi pasti mereka semakin kuat dan dominan? Apakah itu di partai, di DPRD, di pemerintahan, perdagangan, perumahan, dan sektor-sektor lainnya, silahkan jawab sendiri?. Simak pula orang mana yang dominan di Batam saat ini?. Orang Melayu kepedulian anda dibutuhkan bagi kejayaan Melayu ke depan dan Melayu itu sejatinya orang hebat.http://www.bux4ad.com/aft/a7c64554.html
Comments