WANITA HAMPIR TELANJANG, NYUPIR, NABRAK PULA.

Novie Amelia, 25. Konon ia seorang model 'panas' pada sebuah majalah, entahlah. Entah apa pula yang ia sedang fikirkan sehingga nekad hampir telanjang alias hampir 'polos' mengendarai mobil ditengah keramaian. Mungkin ia sedang tak konsentrasi saat mengendarai mobil sehingga 'sukses' menabrak tujuh orang sekaligus termasuk sorang polisi. 

Cerita menabrak tujuh orang ini mungkin taklah menjadi berita besar kalau pakaian yang ia kenakan sopan, tapi karena ia wanita lalu nyupir di jalan raya hampir 'polos' maka jadi berita menarik, lagi pula ini Indonesia bung, mayoritas suka berita yang seperti ini. Apalagi hampir semua judul-judul berita juga bom-bantis; 'supir berbiki', 'supir hampir polos', 'supir hampir telanjang' dan seterusnya.

Jika ia memang seorang model panas sebuah majalah, bisa jadi ia berfikir dan terbiasa, setengah telanjang. Bukankah gambar dirinya yang seperti itu di majalah sudah beredar luas, di mana-mana, jadi mungkin ia berfikir apa bedanya di majalah sama 'live' dalam mobil sambil nyupir di jalan raya. Bukankah tindakan seperti itu tidak akan merubah apapun pada tubuhnya, tidak akan copot, tidak akan rusak, tidak akan berkurang, jika dilihat orang. Mungkin itu juga prinsip wanita-wanita yang suka memamerkan tubuh / auratnya di media masa. 'Biarkan saja orang lain mengetahui / melihat kemolekan tubuhku, to.. tak akan rusak, copot, dan tidak akan berkurang apapun'.

Tindakan seperti itu dulu kita anggap sangat primitif, kampungan, tidak berbudaya, tidak beradab, tidak berpendidikan, tidak sehat dan sangat-sangat ketinggalan zaman. Lalu apakah di zaman sekarang kita bisa sebut artis, model atau orang yang tidak suka berpakaian / tidak suka menutup aurat; primitif, kampungan, tidak berbudaya, tidak beradab, tidak berpendidikan, tidak sehat serta ketinggalan zaman?.

Untuk kasus Novie Amelia ini konon ada pembelaannya, ia berbuat 'polos' dalam mengendarai mobil karena depresi tekanan keluarga, stres, seperti mendengar bisikan-bisikan aneh, serta seperti tidak menyadari bahwa ia melucuti pakaiannya sendiri, untungnya belum lepas semua saat kecelakaan itu. Entahlah.

Yang jelas dalam agama yang saya anut wanita wajib menutup aurat, karena secara alamiah memang menimbulkan syahwat. Menutup aurat adalah tindakan beradab, berpendidikan, sehat, untuk kelamatan diakhirat, mulia dan penuh keimanan. 

Nah...jika kita simak hal-hal diatas maka sesungguhnya benarlah anggapan dahulu bahwa orang yang suka memamerkan aurat adalah; primitif, kampungan, tidak berbudaya, tidak beradap, tidak berpendidikan, tidak sehat dan sangat-sangat ketinggalan zaman serta tidak beriman.  Jangan-jangan sebentar lagi kita akan sebut orang berpakaian sopan, menutup aurat, kita sebut primitif, kampungan, tertindas, korban kekerasan rumah tangga, tidak beradab. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Obat Gangguan Telinga.

KERAJAAN SRIWIJAYA; Minimnya Informasi.