HIKMAH CANTIK ITU RELATIF.
Saya bingung ketika ada yang menyebutkan bahwa ada orang 'pakar kecantikan', 'ahli kecantikan'. Padahal semua orang sepakat bahwa cantik itu relatif alias nisbi. Saya sepakat dan tak bingung kalau disebut pakar tata rias, pakar make up', pakar dandan, pakar persolekan.
Kesepakatan orang yang tidak tertulis bahwa cantik itu relatif ternyata berlaku dimana-mana diberbagai belahan dunia ini. Artinya cantik itu ada namun kriterianya sangat berbeda-beda menurut, suku, menurut kaum tertentu, menurut bangsa tententu bahkan menurut pribadi masing-masing. Untuk memudahkan maksud saya itu mari kita simak cantik menurut beberapa kelompok masyarakat. Disebuah suku di negara Birma (Myanmar) cantik adalah berleher panjang dengan dipenuhi gelang keras nan padat. Cantik menurut suku di Kepulauan mentawai Cantik adalah giginya yang diruncingkan melalui ritual pemahatan. Cantik menurut suku dayak bertelinga panjang dengan anting yang berat dan banyak. Cantik menurut salah satu suku di Afrika adalah botak, berbedak tebal. Di Amerika berambut blonde, cantik menurut salah satu suku di China berkaki mungil dan berbulu ketiak yang lebat.
Kesepakatan orang yang tidak tertulis bahwa cantik itu relatif ternyata berlaku dimana-mana diberbagai belahan dunia ini. Artinya cantik itu ada namun kriterianya sangat berbeda-beda menurut, suku, menurut kaum tertentu, menurut bangsa tententu bahkan menurut pribadi masing-masing. Untuk memudahkan maksud saya itu mari kita simak cantik menurut beberapa kelompok masyarakat. Disebuah suku di negara Birma (Myanmar) cantik adalah berleher panjang dengan dipenuhi gelang keras nan padat. Cantik menurut suku di Kepulauan mentawai Cantik adalah giginya yang diruncingkan melalui ritual pemahatan. Cantik menurut suku dayak bertelinga panjang dengan anting yang berat dan banyak. Cantik menurut salah satu suku di Afrika adalah botak, berbedak tebal. Di Amerika berambut blonde, cantik menurut salah satu suku di China berkaki mungil dan berbulu ketiak yang lebat.
Begitu juga masyarakat moderen atau manusia moderen cantik itu ada dan nyata tapi ukuran atau kriterianya sangat berbeda-beda, bahkan tidak ada kriteria yang benar-benar disepakati. Walaupun sudah sejak lama diadakan kontes kecantikan wanita sejagad, namun setiap tahun selalu saja berbeda hasilnya, panitia mencoba membuat kriterianya namun itu tetap saja setiap tahunnya tidak bisa dijadikan sebagai ukuran pasti. Hasilnya atau pemenangnya selalu saja berbeda tingkat kecantikannya, bahkan tahun sebelumnya bisa lebih cantik-cantik dari tahun sesudahnya atau sebaliknya tahun ini lebih cantik-cantik dari tahun sebelumnya. Bahkan terkadang pemenangnya terkadang bukan didominasi faktor kecantikan tapi kemampuan dan atau kecerdasannya. Jadi jelas cantik itu relatif sekali, lalu apa hikmahnya?.
Dengan relatifnya kecantikan, maka hikmahnya adalah tidak ada orang yang benar-benar cantik, dan tidak ada orang yang patut mengklaim sebagai manusia tercantik. Cantik hari ini atau cantik ditempat tertentu, cantik diruang terntu maka belum tentu cantik di waktu, tempat dan diruang lain. Cantik bukanlah hasil pekerjaan manusia atau dicintakan manusia cantik adalah pemberian oleh yang Maha Pencipta, lagi kuasa Allah SWT.
Selain itu dengan relatifnya kecantikan maka tidak patut pula cantik itu dipamerkan, mungkin di waktu, tempat dan ruang tertentu sangat dikagumi, dipuja-puji tapi di waktu, tempat dan ruang lain menjadi biasa bahkan mungkin bahan tertawaan, bahan olok-olok. Satu hal yang patut diingat dan dipahami adalah disebut 'CANTIK' seseorang karena ada orang 'YANG TIDAK CANTIK'. Coba kalau semua wanita cantik apakah ada orang cantik. Sungguh Cantik itu relatif. SEMOGA BERMANFAAT.
Comments