ADU NYALI ALA BATAM
Beberapa hari yang lalu, Batam dihebohkan oleh berita dua anak remaja yang masih sekolah pada tingkat lanjutan, melakukan adu nyali ilegal yang berujung maut. Salah seorang dari yang melakukan adu nyali itu tewas, hingga hari ketujuh tanggal 30 Desember 2010 belum ditemukan jasadnya. Keduanya memang bernyali tapi sayang, caranya salah dan tanpa persiapan pula. Dimana dan bagaimana mereka melakukan perbuatan nekad itu?. Disebuah “IKON” Visit Batam 2010, yaitu Jembatan Barelang (Jembatan Tengku Fisabilillah) dari ketinggian jembatan itu mereka adu nyali dengan melakukan terjun bebas ke laut.
Bersama rekan-rekan (beberapa orang) awalnya hanya bermain-main ke sana dan duduk santai, salah seorang diantaranya entah setan apa menantang rekannya untuk terjun kelaut, darah anak muda pantang ditantang lalu ADU NYALI itupun terselenggara.
IKON sekaligus logo pemerintah kota Batam itu sudah kesekian kali menjadi tempat orang berbuat nekad dan atau mengakhiri hidup. Sebetulnya sudah banyak yang mengeluhkan IKON Batam ini karena;
1. Tidak bersih,
2. Tidak rapi, kendaraan pengunjung yang sesuka hatinya parkir disana,
3. Kurangnya petugas keamanan disana yang siap dan tangkas untuk menegur pengunjung yang berdiri terlalu pinggir, ingin mencoret, merusak, atau duduk-duduk hingga larut malam bahkan sampai pagi.
Saya kira jika ada petugas yang selalu berpatroli atau yang memang bertugas 24 jam diatas jembatan itu, hal seperti adu nyali itu dapat dicegah. Dua orang yang saling menantang untuk terjun itu menurut saya bukanlah murni spontan karena rekan-rekannya merekam kejadian itu dengan ‘handycam’ dan tidak langsung terjun begitu saja tapi sempat berdiri-berdiri beberapa saat dipinggir jembatan.
Artinya jika ada petugas mestinya langsung curiga lalu mencegah kejadian nekad itu, kemana mereka?, adakah petugas jaga khusus untuk IKON Visit Batam 2010 itu?. IKON Visit Batam kok,..seperti itu?. Tak bersih, tak nyaman, tak aman, tak teratur. Jika hal ini tidak dibenahi, tidak mustahil kejadian serupa akan terus terulang. Pemerintah Kota Batam harus segera membenahi kebersihan, perparkiran, kenyamanan, jam berkunjung yang pasti dan keamanan serta manajemen pengelolaan IKON itu, atau sedang menunggu anak pejabat yang menjadi korban disana, baru semuanya dibenahi. Tidak cukup hanya berupa himbauan, atau teguran lisan pagar pembatas yang lebih menjamin keselamatan pengunjung juga perlu ditambah dan atau diperbaiki, sehingga korban bisa dihindarkan. Tak mungkin dan tak terbayangkan jika IKON Visit Batam 2010 menjadi tempat ADU NYALI ALA BATAM dan mengakhiri hidup yang asyik dan sukses.
Comments