ORANG BAIK.
Sepertinya pengertian kita tentang orang baik, sudah berubah jauh menyempit atau semakin sederhana. Mendefinisikan orang baik biasanya akan kita sandingkan dengan aspek agama, kenapa karena acuan baik muncul dari dan standarnya agama. Sekarang sepertinya baik itu kita artikan sederhana 'Tidak Jahat' (kelakuan, budi pekerti).
Bagimana kita memandang / menyebut wanita baik misalnya, Yaitu taqwa, patuh pada orangtua / suami, tidak mengumbar aurat, tidak keluar malam/dugem, tidak bertatto, tidak merokok, dirumah, pandai memasak. Itulah definisi yang dipakai dulu> Namun kini 'Wanita Baik' adalah yang penting tidak mengganggu orang lain, kita tak peduli apakah dia sholat atau tidak, memilik agama atau tidak, patuh atau tidak ke ORTU/suami, bertatto tak jadi soal, akrab dengan dunia malam juga bukan masalah dan seterusnya. Bagi kita yang penting orang baik kita sebut kalau tidak jahat pada kita. Padahal dia sendiri sedang mengarahkan dirinya menuju jalan setan atau menyiksa dirinya, apakah itu disebut baik?.
Semakin sederhana bukan? Padahal kriteria orang baik itu jelas dan seharusnya tak perlu berubah karena ajaran agama seharusnya juga universal, berlaku sepanjang zaman. Misal dalam agama Islam kriteria orang baik itu adalah, sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Semakin sederhana bukan? Padahal kriteria orang baik itu jelas dan seharusnya tak perlu berubah karena ajaran agama seharusnya juga universal, berlaku sepanjang zaman. Misal dalam agama Islam kriteria orang baik itu adalah, sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW.
- "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".
- "Sebaik-baiknya diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya".
- "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung".
- "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah".
- Seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan ukhrowi/akhirat, tidak berat sebelah.
Comments