LION AIR
Tanggal 13 Maret 2010. Saya, istri, dan kedua anakku telah merencanakan untuk cuti ke Jakarta. Sebulan sebelumnya kami telah memesan tiket pesawat Lion Air, jam keberangkatan yang saya pilih adalah 18.30. Pada saat menunggu hampir 2 jam sebelumnya dari jadwal keberangkatan tiba-tiba muncul dilayar monitor keberangkatan ditulis Delayed artinya ditunda 19.30. Sungguh sayang tanpa penjelasan apapun yang memadai dari pihak Lion Air, Cuma disebut pesawat tiba terlambat dari Jakarta, tapi kenapa tidak dijelaskan, benar-benar kuno, gak jempolan sekali.
Na.. lain lagi ketika pulang dari Jakarta ke Batam tanggal 21 Maret 2010, pesawat Lion Air yang seharusnya berangkat 16.10 juga tertunda keberangkatanya. Hampir jam 18.00. Lagi-lagi tanpa penjelasan yang memadai, Cuma disebut pesawat yang dari Balikpapan terlambat. Lalu saya tanyakan apa ada kompensasi, sang petugas menjawab ada minum dan makan. Terus di Batam Sabtu lalu, kenapa tidak ada kompensasi ujar saya. Wah Batam saya tidak paham kalau di Cengkareng ada, katanya. Ketika para penumpang mulai masuk ke pesawat ada kejadian yang menurut kuno dan gak jempolan sekali. Ada dua orang laki-laki memegang tiket dengan satu tempat duduk yang sama, dan ada seorang petugas mencarikan tempat duduk yang kosong buat seorang wanita, sepertinya kasusnya sama.
Sepertinya keterlambatan pesawat dimalam hari ini Batam-Jakarta sudah menjadi penyakit. Maksudnya hal seperti ini sudah biasa, itulah menurut cerita-cerita orang-orang di bandara hang Nadim. Pihak Lion Air harusnya introspeksi dan harus berusaha memperbaiki diri. Jangan karena Lion Air seluruh penerbangan milik Indonesia ikut tercemar.
Na.. lain lagi ketika pulang dari Jakarta ke Batam tanggal 21 Maret 2010, pesawat Lion Air yang seharusnya berangkat 16.10 juga tertunda keberangkatanya. Hampir jam 18.00. Lagi-lagi tanpa penjelasan yang memadai, Cuma disebut pesawat yang dari Balikpapan terlambat. Lalu saya tanyakan apa ada kompensasi, sang petugas menjawab ada minum dan makan. Terus di Batam Sabtu lalu, kenapa tidak ada kompensasi ujar saya. Wah Batam saya tidak paham kalau di Cengkareng ada, katanya. Ketika para penumpang mulai masuk ke pesawat ada kejadian yang menurut kuno dan gak jempolan sekali. Ada dua orang laki-laki memegang tiket dengan satu tempat duduk yang sama, dan ada seorang petugas mencarikan tempat duduk yang kosong buat seorang wanita, sepertinya kasusnya sama.
Sepertinya keterlambatan pesawat dimalam hari ini Batam-Jakarta sudah menjadi penyakit. Maksudnya hal seperti ini sudah biasa, itulah menurut cerita-cerita orang-orang di bandara hang Nadim. Pihak Lion Air harusnya introspeksi dan harus berusaha memperbaiki diri. Jangan karena Lion Air seluruh penerbangan milik Indonesia ikut tercemar.
Comments