SEBERAPA PENTING TEKNOLOGI SIKAT GIGI?.
Sikat gigi, siapa yang tidak kenal. Bahkan beberapa orang tua sejak gigi anaknya tumbuh mulai dikenalkan membersihkan gigi. Banyak orangtua yang sudah menyadari betapa pentingnya kebersihan dan kesehatan gigi. Menggosok gigi / membersihkan gigi sudah dilakukan sejak dini (usia kanak-kanak). Dulu istriku mulai mengajarkan membersihkan gigi-gigi anakku dengan kapas, ketika gigi anak-anakku baru 2 buah. Alhamdulillah gigi kedua anakku tidak ada yang tanggal karena keropos melainkan karena memang sudah waktunya tanggal / lepas. Dan alhamdulillah pula tidak ada yang lepas karena upaya dokter gigi, tapi keberanian kedua anak-anakku untuk melepaskan sendiri gigi yang sudah goyang. Saya bukanlah seorang dokter gigi, hanya orang biasa.
Saya sungguh terusik dengan iklan beberapa produk SIKAT GIGI. Dalam iklan beberapa produk sikat gigi itu, ditampilkan betapa moderen dan canggihnya bahan baku sikat gigi itu, betapa kuat, betapa ergonomi
sehingga sesuai dengan kontur gusi atau mulut, betapa hebatnya sikat gigi itu dengan kemampuan bulu sikatnya menjangkau bagian sempit / sela gigi, betapa hebatnya sikat gigi itu yang memiliki kemampuan membersihkan kotoran di gigi. Pernah ada iklan sikat gigi yang memperlihatkan sikat gigi itu di disain sedemikian rupa sehingga ketika dipakai untuk menggosok gigi menjadi lentur mengikuti bentuk gusi/mulut, karena pada bagian leher sikat gigi itu ada semacam bagian yang lentur.
Untuk memahami lebih lanjut tulisan saya ini mari kita simak, apa tujuan menggosok gigi?. Tujuan kita menggosok gigi adalah untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel. Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut serta gusi, sehingga kesehatan gigi, mulut, lidah, dan gusi dapat dicapai.
Lalu seberapa penting teknologi bahan baku sikat gigi dan teknologi produksinya. Dari berbagai tulisan yang jumlahnya sangat banyak, yang saya coba cari di mbah google, sedikit sekali (boleh dikata - atau saya yang tidak menemukan) hampir tidak ada yang menulis pentingnya teknologi sikat gigi-baik dari segi pembuatan maupun dari segi teknologi bahan baku sikat gigi itu sendiri. Paling banyak yang dibahas 'cara menggosok / menyikat gigi yang benar dan frekwensi menggosok gigi.
sehingga sesuai dengan kontur gusi atau mulut, betapa hebatnya sikat gigi itu dengan kemampuan bulu sikatnya menjangkau bagian sempit / sela gigi, betapa hebatnya sikat gigi itu yang memiliki kemampuan membersihkan kotoran di gigi. Pernah ada iklan sikat gigi yang memperlihatkan sikat gigi itu di disain sedemikian rupa sehingga ketika dipakai untuk menggosok gigi menjadi lentur mengikuti bentuk gusi/mulut, karena pada bagian leher sikat gigi itu ada semacam bagian yang lentur.
Untuk memahami lebih lanjut tulisan saya ini mari kita simak, apa tujuan menggosok gigi?. Tujuan kita menggosok gigi adalah untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel. Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut serta gusi, sehingga kesehatan gigi, mulut, lidah, dan gusi dapat dicapai.
Lalu seberapa penting teknologi bahan baku sikat gigi dan teknologi produksinya. Dari berbagai tulisan yang jumlahnya sangat banyak, yang saya coba cari di mbah google, sedikit sekali (boleh dikata - atau saya yang tidak menemukan) hampir tidak ada yang menulis pentingnya teknologi sikat gigi-baik dari segi pembuatan maupun dari segi teknologi bahan baku sikat gigi itu sendiri. Paling banyak yang dibahas 'cara menggosok / menyikat gigi yang benar dan frekwensi menggosok gigi.
“Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat,” kata seorang dokter gigi yang saya kutip dari sebuah tulisan. Artinya apa bulu sikat itu jangan terlalu lembut juga jangan terlalu keras, selanjutnya postur kepala sikat gigi - tidak boleh terlalu besar dan lebar juga tajam dan berbentuk persegi yang membuat mulut tidak nyaman saat menggosok gigi.
Saya setuju dan yakin bahwa tidak terlalu penting teknologi bahan baku sikat gigi dan teknologi produksinya. Karena tujuan menggosok gigi hanya untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel. Ketika upaya untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut serta gusi telah dicapai dengan sikat gigi yang sederhana sudah cukup, tidak perlu yang sikat gigi yang serba canggih. Bahkan sebuah iklan 'obat kumur' berkata tidak cukup hanya menggosok gigi, harus disertai obat kumur ( itu iklan....???). Kalau kata obat kumur itu benar, maka hanya menyikat gigi tidak cukup untuk mencapai kesehatan gigi, mulut dan gusi.
Kenapa keyakinan saya sangat besar bahwa teknologi sikat gigi tidak terlalu penting?. Coba simak zaman dulu ketika teknologi sikat gigi belum ditemukan. Gigi orang zaman dulu sehat, kuat dengan hanya menggunakan sikat sederhana, pakai sirih (makan/mengunyah daun sirih dengan buah pinang, gambir dan sebagainya), mungkin kita melihatnya jorok tapi gigi mereka yang rajin memakan/mengunyah sirih itu malah lebih kuat, lebih sehat. Bahkan menggunakan 'siwak'.
Bahkan WHO pernah menyarankan penggunakan siwak. Saya kutip sebuah tulisan "Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker".
Itulah dasar keyakinan saya bahwa SIKAT GIGI MODEREN dengan teknologi bahan baku bulunya dan teknologi produksi/pembuatan tidaklah terlalu penting. Semoga bermanfaat.
Comments