MEREKA MAU...DIKOTORI, DISIRAM, DAN BERLELAH-LELAH.

Minggu Tanggal 2 Agustus 2015, sekira pukul 9 taksi yang akan membawa kami ke BTC Fashion Mall, tempat travel transportasi CIPAGANTI datang. Lalu kami bertigapun naik ke taksi tersebut. - Abangku yang no 3 hendak pulang ke Palembang. Aku dan istri hendak pulang ke Batam. Kebetulan waktu penerbangannya hampir bersamaan dan lewat Cengkareng menuju daerah masing-masing.

Setelah sampai di BTC, kamupun turun dari taksi. Saat itu terlihat banyak orang berjalan santai berbaju kaos putih, lalu rambut, wajah, tangan kaos yang dipakai terlihat berwarna-warni. Kemudian saya berujar sama istri saya: 'ini yang kayak di Batam tempo hari'. Di Batam tempo hari memang pernah diadakan hal serupa ini 'color run',. Sejenis jalan santai namun dibebera tempat dengan jarak tertentu para peserta akan di'hujani' sejenis zat berwarna tertentu, bisa merah, kuning, biru dan seterusnya. Waktu itu kami sempat menyaksikan katika hendak kepasar, lalu ada tetangga kami bersama anaknya pulang dengan baju kaos putih, rambut dan anggota tubuh lainnya yang sudah berwarna-warni.

Setelah melapor di 'counter' Cipaganti di BTC itu saya lalu melihat di seberang jalan, seperti ada keramaian dan terdengar orang berbicara melalui pengeras suara. Tak lama kemudian terdengar musik membahana, peserta 'color run' 'color run' itu terlihat begitu senang, gembira dan terpuaskan hati dan fikirannya, mereka benar-benar larut dalam kesenangan dan kegembiraan dan rela dikotori, /disirami/dibasahi bahkan melupakan apapun selain bersenang-senang (baca dunia).
yang sudah menyelesaikan perjalanan santainya dihibur, lalu terdengar jeritan-jeritan gembira, merekapun terlihat berjingkrak-jingkrak, berjoget, bergembira, bercampur baur dan melebur laki, wanita, dewasa, remaja bahkan anak-anak. Debu berterbangan terlihat naik saat matahari memancarkan sinarnya di atas kepala-kepala mereka yang berjingkrak-jingkrak itu. Beberapa saat kemudian terlihat air deras meluncur ke tengah-tengah manusia-manusai yang berjingkrak-jingkrak itu, lalu air itupun meliuk-liuk kesana kemari seolah mengikuti irama musik yang diputar, jeritan kegembiraan dari mereka terdengar kembali, setelah disiram air. Jelas pasti mereka basah, karena air yang disembiurkan itu terlihat besar dan deras, seperti milik pemadam kebakaran. Peserta 

Saya melihat pemandangan atau peristiwa itu lalu merenung, sambil bertanya dalam hati. Mengapa mereka mau dikotori atau halusnya di warna-warnai, disiram, menghirup udara yang berdebu, dan berlelah-lelah yang belum tentu ada manfaatnya buat mereka apalagi manfaatnya dikemudian.

Apakah semua muslim?. Kenapa pertanyaan saya seperti itu?. Karena tentu saja peristiwa itu ironis, kenapa?. Apakah mereka mau ke mesjid berjalan jauh, lalu tidak panas, saat hujan untuk sholat berjamaah, Sedangkan sholat berjamaah kemesjid kita tidak perlu capek, tidak kotor. tidak basah kuyup, kalaupun basah dikarenakan air wudhu maka itupun ada ganjaran pahalanya, didalam mesjid tidak kena hujan, atau tidak akan ada disiram air secara sengaja. Mesjid sekarang bahkan lebih nyaman, lebih sejuk dan bahkan pahalanya sangat besar. Tapi jika melihat bahwa mesjid makin sepi ketika sholat 5 waktu dan kegiatan lainnya, menjadi suatu bukti bahwa ironis yang saya ungkapkan diatas benar adanya. Banyak sekali alasan pembenaran untuk tidak datang ke Mesjid untuk menunaikan sholat berjamaah di mesjid; panaslah, jauhlah, hujanlah, terlambatlah dan sebagainya. Padahal kata orang bijak hidup itu singkat, pasti ada akhirnya, dan akhir itu tidak perlu menunggu sakit, tidak perlu menunggu tua, tak menunggu taubat karena ajal tidak mengenal usia, waktu, taubat kita. Kejar / burulah syurga karena memang diperuntukkan bagi yang memburunya.

Semoga bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Obat Gangguan Telinga.

RASA TOLONG MENOLONGNYA TINGGI