SEMAKIN ASING DENGAN ISLAM.


Judul itu saya ambil dari penjelasan seorang pak ustad. Beberapa waktu lalu ketika aku menghadiri kultum setiap hari Minggu usai sholat subuh. Waktu itu materi yang dibahas tentang ciri-ciri kiamat. Katanya kiamat sudah dekat, tapi sedekat apa kita belum paham. Kedekatan itu, apa bisa diukur dengan jarak, seperti kilo, meter, centimeter, tahun, bulan, minggu, hari, generasi atau abad. Allahu wa'lam bissawab. Allah Maha tahu.

Yang jelas kiamat memang bakal hadir, akan memusnahkan bumi, alam semesta serta isinya. Na.. Pak ustadnya menyebut salah satu tanda-tandnya adalah; Orang akan semakin asing dengan Islam. Keterasingan itu sama ketika zaman Rasulullah dan Islam mulai disebarluaskan. Zaman itu penduduk Mekkah begitu asingnya dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan nabi diberi julukan-julukan buruk, dimusuhi, diblokir hingga hendak dibunuh.

Kira-kira seperti itupulalah kelak yang akan berlaku, ketika kiamat sudah mendekat. Tapi sepertinya memang sudah ada tanda-tandanya sekarang ini. Orang (termasuk orang islam sendiri) semakin aneh ketika melihat ada orang islam berpakaian ala Islam, berperilaku ala Islam, mengucapkan salam terasa aneh di Mall, di hotel, atau mengucapkan salam itu hanya untuk waktu dan acara tententu saja. Orang juga merasa aneh mengikuti sunnah Rasul seperti makan/minum harus pakai tangan kanan. Apa bedanya kata mereka kanan dan kiri, tidak memilik dampak apapun. 

Agama semakin terpinggirkan oleh urusan dan gairah dunia. Orang beragama/menjalankan ibadah, berpakaian hanya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan acara. Azan dari Mesjid mulai dipersoalkan karena bising. Mesjid atau tempat ibadah lainnya semakin sepi, sementara tempat belanja, tempat hiburan semakin ramai bahkan tak mampu menampung pengunjung. Lebaran tidak lagi dilihat sebagai sebuah peristiwa/bahagian dari agama Islam untuk bersilaturrahim dengan keluarga dan kerabat, tapi aspek liburan dengan unsur senang-senangnya yang lebih menonjol. 

Simak pula, secara perlahan kita telah merubah gaya lebaran yang islami menjadi pola konsumtif, anak-anak kita biarkan berelabaran hanya mengejar 'amplop berisi uang', sering kali cara seperti itu berujung 'fitnahan', Tidak memberi disebut tak tahu diri. Memberi sedikit, disebut pelit. Tuan rumah tak kunjung mengeluarkan amplop sianak tak beranjak, begitu ada amplop langsung keluar bahkan tanpa pamit.

Silaturrahim, saling berkunjung, saling memaafkan dengan tatap muka langsung dirasa tidak penting lagi, kan sudah ada internet dan HP. Tidak terasa perlahan namun pasti kitapun ikut Asing dengan Islam. Ya Allah Ya Rabbi, selamatkan dan Lindungilah aku, Istri, anak-anakku, keluargaku, sahabat-sahabatku dari Fitnah dunia, fitnah dajjal, siksa kubur dan api neraka, Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

KERAJAAN SRIWIJAYA; Minimnya Informasi.

Obat Gangguan Telinga.