TANPA SEKOLAH DAPAT GELAR Phd, mau??.

Sebelum menjelaskan maksud judul itu saya hendak cerita tentang kalimat; "Tempat Peristirahatan Terkahir". Tentu saja kita sudah sering mendengar kalimat itu, kalimat ini biasanya berkaitan dengan wafat atau meninggalnya seseorang lalu dikubur, maka kuburan itu disebut TEMPAT PERISTIRAHATAN.

Peristirahatan berasal dari kata ISTIRAHAT, yang artinya melepas lelah, ketegangan, kepenatan, kelelahan, kecapaian, kelesuan, dan atau juga untuk mendinginkan. Tentu saja setelah beristirahat kita berharap badan menjadi segar, bugar, bergairah, kuat dan atau tidak panas lagi. 

Itu pula yang kita asosiasikan atau kita harapkan/doakan bagi orang yang wafat, meninggal ketika dikubur itu adalah tempat peristirahatannya yang terakhir karena selama di dunia yang fana ini sangat-sangat melelahkan, tegang, penat, padas, bahkan terkadang terasa gelap, sempit dan menyesakkan.

Tapi benarkah orang yang dikubur itu benar-benar istirahat???, jangan-jangan malah lebih capek, lebih tegang, lebih berkeringat, lebih gelap, lebih sesak dan ingin kembali ke dunia lagi. Kenapa? karena selama hidupnya tanpa sekolah dapat Gelar Ph.D. Apa pula itu?

Gelar ini didapat karena selama hidupnya menjadi; PENIPU, HASUT dan DENGKI. Ya Allah lindungilah dan jauhkanlah aku, istriku, anak-anaku, keluargaku dari sifat-sifat seperti itu. Aku tentu saja tak ingin mendapatkan gelar Ph.D. Semoga bermanfaat, amiin.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Kemaren tanggal 15 Oktober 2013, Hari Raya Idul Adha 1434 H. Sekitar jam sembilan pagi acara pemotongan hewan qurban rencana akan dimulai di Mesjid Nurul Jannah Batam Center. Saya sama istri dan anak-anaku ikut menonton. ternyata acaranya tidak tepat waktu karena berbagai persiapan yang masih perlu dimatang, juga banyaknya sukarelawan yang berdatangan / tiba-tiba muncul ingin membantu ikut mempengaruhi persiapan panitia. Ketika sapi pertama dipotong dan darahnya mengalir ke tanah, seorang gadis yang berdisi disampingku, seperti tidak sabar ingin mendekat. Ketika saya berkata bahwa darah sapi ini (sambil menunjuk) obat. Sang gadis langsung saja nyeletuk "Ya, saya ingin mengobati kaki saya ini" sambil menunjukkan telapak kakinya ke saya, padahal kami tidak saling mengenal dan bertegur sapa sebelumnya. Saya jadi ingat dulu masa kecil di kampung di Dusun Banding Agung-OKU Timur Sumsel, masa sekitar dibawah kelas IV SD, orang kampung kami mengobati penyakit di telapak kakinya
Read more

Obat Gangguan Telinga.

Image
Sekali lagi aku menuliskan soal pengobatan ini bukan karena aku ahli atau pakar tentang pengobatan. Tapi sekedar untuk berbagi. Dulu waktu masih kecil saya memang pernah memiliki cita-cita untuk menjadi dokter. Gak kesampaian jadi dokter sungguhan, alhmadulillah jadi dokter yang lain, dokter tulis menulis. Pernahkah anda mengalami gangguan telinga, misalnya pekak, sakit karena kemasukan air, gatal, berdengung bahkan gangguan yang lumayan hebat seperti bernanah / tungkik, teler. Nah...kalau pengajaran orangtua dulu gangguan telingan yang ringan dapat dihilangkan dengan cara; ambilah batang daun pepaya (yang seperti pipa itu) yang masih segar, tidak terlalu tua juga tak terlalu muda. Lalu batang daun pepaya itu dihangatkan / jerang / panggang diatas apa, tapi jangan sampai terbakar atau hangus. Lalu setelah dirasa cukup tiuplah telingan secara perlahan-(ingat! pelan-pelan) dengan menggunakan batang pepaya yang masih hangat tadi, mintalah orang lain untuk meniupkannya, karena kal
Read more

RASA TOLONG MENOLONGNYA TINGGI

Pernah nonon Just For Laughs Gags, sebuah acara hiburan  komedi bisu dari Kanada yang dibuat oleh grup Just For Laughs. Acara ini menampilkan orang-orang yang dijebak dalam berbagai situasi aneh oleh para aktor sementara sebuah kamera tersembunyi merekam reaksi mereka. Tentu saja tujuannya untuk menghibur pemirsa. Saya paling suka menonton acara tersebut baik dulu sering di tayangkan di media TV Indonesia maupun di YouTube, karen memang lucu dan menghibur. Saya akui sangat kreatif dan imajinatif, tentu jika melihat beberapa episodenya persiapannya begitu matang, dan biayanya tidak kecil. Bahkan sepertinya ada beberapa acara TV di Indonesia mencoba meniru atau terinspirasi untuk membuat acara serupa atau yang mirip dengan hal itu, namun gagal alias tidak sukses. Mungkin  faktor biaya, kurang lucu, kurang kreatif, dan yang mau jadi korban sulit didapat atau sedikit yang bersedia, suka marah dan krunya ketakutan, terancam. Apa yang membuat saya salut pada acara  Just For Laughs G
Read more