Kampungan
Pernah dengan kata "KAMPUNGAN", hampir dipastikan kita sudah pernah dan lazim mendengar kata itu. Sekedar untuk mengingat ulang "kampungan" adalah sebuah ungkapan yang cendrung meremehkan, mengejek dan bahkan merendahkan. Ungkapan tersebut akan terlontar bila ada tingkah laku, perbuatan, tutur, sikap yang dianggap tidak sesuai aturan, kebiasaan, tidak bermoral, tidak kren, tidak maju, tidak elegan atau tingkah lain yang berlawanan dengan suasana kampung (baca tidak kota). Menurut asal bisa jadi ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang menggambarkan betapa 'orang kampung' sangat terbelakang dari sisi pandangan atau pengetahuannya orang kota.
Orang kota yang merasa lebih maju, lebih gaul, lebih tinggi derajat, lebih bertatakerama tinggi kemudian melihat orang desa (baca orang kampung) sungguh tidak maju, tidak gaul, tidak tidak bertatakerama maka munculah ungkapan "kampungan", itu versinya orang kota. Sesungguhnya sangat tidak adil, mungkin orang kampung melihat tingkah laku orang kota juga tidak wajar, tidak bertatakerama, tidak bermoral, tidak beradab. Tapi orang kampung tidak pernah membuat ungkapan seperti menyebut "kampungan" bagi orang kota. Persoalannya mungkin karena orang kota merasa lebih maju dan lebih baik saja.
Bahkan bila kita melihat di media masa seperti di Televisi, banyak sekali tingkah laku orang kota yang tidak senonoh atau lebih rendah dari sikap 'kampungan'. Ditingkat anggota DPR, para pejabat, artis, kaum terpelajar, Mereka seperti/seolah boleh berbuat, bertingkah, berbicara apa saja. Mereka sangat mengagungkan kebebasan dan HAK; hak untuk berbicara, bertingkah apa saja di depan media masa termasuk Televisi, Yang nonton malah malu/muak melihat tingkah mereka ditelevisi, Korupsi, maling, selingkuh, mengumbar aurat. Aha.. sangat memalukan dan melebihi tingkah "kampungan".
Jika menyimak tingkah polah orang kota di media masa yang mengaku lebih moderen cara berfikirnya, timbul pertanyaan sebenarnya siapakah yang layak disebut kampungan, silahkan renungkan?.
Jika menyimak tingkah polah orang kota di media masa yang mengaku lebih moderen cara berfikirnya, timbul pertanyaan sebenarnya siapakah yang layak disebut kampungan, silahkan renungkan?.
Comments