UNTUK DAGING, KENAPA MAU BERDESAKAN!!.

Miris menyaksikan berita di TV nasional ada orang para wanita tua muda, ada yang sambil gendong anak-anak, berdesakan bahkan sampai ada yang meninggal dunia saat antri daging hewan qurban. Tidak sedikit diantara wanita itu yang tidak kuat (lemas), kelelahan akibat terlalu lama berdiri dan berdesakan. Mereka rela berdesakan mulai dini hari demi beberapa potong daging yang mungkin (maaf) tidak sampai 2 kilo, bisa mungkin hanya sekilo.

Lain lagi peristiwa saat menjelang lebaran lalu, kejadian serupa terjadi. Ribuan orang rela antri hanya untuk mendapatkan THR. Peristiwa itu juga menimbulkan kehebohan sendiri karena ada yang pingsan, balita bertangisan bahkan tahun sebelumnya juga ada yang meninggal.

Peristiwa antri untuk mendapatkan THR dan Daging Qurban, menimbulkan pertanyaan; Mengapa mereka rela antri dan berebutan serta berdesakan, tanpa menghiraukan kesehatan, kekuatan serta keamanan?, hanya untuk THR dan DAGING yang tidak seberapa jumlahnya!. Apakah ini potret masyarakat kita?. yang masih banyak yang miskin. yang masih banyak yang butuh daging / jarang makan daging. Ataukah banyak orang yang latah / sekedar ikut-ikutan. Atau mereka ingin menjual kembali daging yang mereka dapatkan, atau sesungguhnya juga tidak tahu, kenapa harus ikut antri, ataukah ada orang yang mensponsori agar ribuan orang ikut dan berharap terjadi kerusuhan atau???? entahlah.

Kedua peristiwa ini sungguh berkaitan dengan peristiwa keagamaan-agama Islam. Antrinya bahkan di sekitaran mesjid tapi anehnya saat waktu sholat tiba atau peristiwa yang berkaitan dengan agama lainya (ceramah agama, doa bersama) di mesjid tidak seramai saat antri THR dan Daging. Bahkan yang lagi antri THR dan Daging lebih banyak yang tidak sholat dari pada yang sholat. Mengejar dunia lebih banyak dari pada mengejar akhiratnya.

Sungguh kedua peristiwa antri THR dan Daging ini berlatar belakang keduniawian. Nikmatnya paling sesaat bisa jadi tidak terasa tidak banyak manfaatnya jika dibanding kelelahan, sakit akibat antri yang terlalu lama. Nampaknya faktor dunia lebih menggairahkan dari pada panggilan keimanan lainnya seperti; sholat berjamaah atau upaya memakmurkan mesjid lainnya. Jika disimak sulit menemukan orang berdesakan, dan berlama-lama dimesjid, atau lebih ringan lagi lebih rutin lima waktu berjamaah di Mesjid. 

Demi daging yang tak seberapa mereka rela, nilai sungguh semangatnya luar biasa tapi sayang untuk DUNIA. Ya Allah, cukuplah Engkau sebagai Penolongku, istriku, anak-anaku, keluargaku dan Engkau Maha melindungi. Ridhoilah kami sekeluarga Ya Allah, aamiin. Semoga bermanfaat.

 

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Obat Gangguan Telinga.

KERAJAAN SRIWIJAYA; Minimnya Informasi.