PANTASLAH ALLAH TIDAK MENYUKAI PASAR!.
Pasar itu salah satu tempat yang dibenci Allah, kenapa ya?...Namun begitu Islam tidak melarang umatnya untuk memasuki atau pergi ke pasar. Sebelum kita bicara lebih lanjut mari kita simak definisi pasar: Banyak sekali definisi pasar, tinggal kita pilih saja. Saya tampilkan menurut wikipedia Indonesia : Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang,
jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan
jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.
Pasar bervariasi dalam ukuran,
jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia,
serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh
termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat
parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan.
Pasar dulunya sesuatu yang kumuh, kotor dan tidak aman dan nyaman, tapi kini pasar adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi orang, bahkan pasar sudah berubah konsepnya dari hanya tempat jual beli kebutuhan hari-hari tapi kini tidak sekedar itu tapi sekaligus menjadi tempat hiburan lengkap bagi siapapun. Lihat tempat-tempat /pusat perbelanjaan yang sering kita sebut Mall, kini menjadi tempat yang begitu banyak diminati orang, karena semua ada disana; sayuran, ikan, daging, sembako, pakaian, buku, bahkan tempat ibadahnya juga ada. Benar-benar semua ada dalam satu tempat. masuk mall banyak yang enggan keluar/pulang, karena semua begitu menggoda. Lalu kenapa pula pasar dibenci Allah?.
Mungkin hal-hal berikut penyebabnya, (maaf ini pengamatan saya saja, termasuk baca-sana sini).
Pertama dipasar banyak sekali orang teriak-teriak, sahut-sahutan. Mereka berteriak menawarkan harga, memanggil pembeli untuk membeli barang dagangannya. Teriak / suara keras itu sesuatu yang tidak dianjurkan dalam islam dalam urusan jual beli.
Kedua seringkali penjual tidak memenuhi janji-janjinya ketika apa yang ia jual telah laku atau sudah dibayar oleh pembeli. Setelah itu jika cacad, kurang atau tidak sesuai beribu alasan dibuat oleh penjual. Bahkan kita tidak jarang menjumpai pedagang yang tidak memperlihatkan timbangannya ke arah pembeli, atau jarum timbangan belum berhenti bergerak barang yang kita beli sudah dibungkus. Allah berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu….” (Al-Ma’idah [5]: 1)
Ketiga banyak penjual tidak jujur, tidak terbuka, dan menyembunyikan cacat barang jualan. Sering kali yang bagus diposisikan paling atas, atau disiram agar terlihat segar, atau dipotong bagian tertentu sehingga terlihat seolah baru dipetik, ada tipu daya. Rasulullah bersabda: “Seorang Muslim itu adalah saudara Muslim lainnya, maka tidak halal bagi seorang Muslim membeli dari saudaranya suatu pembelian yang ada cacatnya kecuali telah dijelaskannya terlebih dahulu.” (Riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Keempat, penjual sekarang seringkali berlebih-lebihan di dalam menarik keuntungan.Disertai promosi yang bombantis dan cendrung menyembunyikan fakta yang sebenarnya, bahkan tergolong promosi palsu, ada tipu daya.
Kelima dipasar sekarang ini baik yang tradisional apalagi yang moderen seperti mall makin banyak orang yang berpakaian tidak menutup aurat (baca pamer aurat). Simaklah pengunjung mall dan penjaga toko kini hampir-hampir tidak berpakaian (minim, singkat serta sangat sempit).
Pasar kini memang indah, nyaman, aman tapi menjadi tempat setan berkumpul untuk menggoda manusia untuk berbuat tipu daya dan dosa. Semoga ini bermanfaat dan berguna untuk saya, keluarga dan siapapun yang berfikir.
Kedua seringkali penjual tidak memenuhi janji-janjinya ketika apa yang ia jual telah laku atau sudah dibayar oleh pembeli. Setelah itu jika cacad, kurang atau tidak sesuai beribu alasan dibuat oleh penjual. Bahkan kita tidak jarang menjumpai pedagang yang tidak memperlihatkan timbangannya ke arah pembeli, atau jarum timbangan belum berhenti bergerak barang yang kita beli sudah dibungkus. Allah berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu….” (Al-Ma’idah [5]: 1)
Ketiga banyak penjual tidak jujur, tidak terbuka, dan menyembunyikan cacat barang jualan. Sering kali yang bagus diposisikan paling atas, atau disiram agar terlihat segar, atau dipotong bagian tertentu sehingga terlihat seolah baru dipetik, ada tipu daya. Rasulullah bersabda: “Seorang Muslim itu adalah saudara Muslim lainnya, maka tidak halal bagi seorang Muslim membeli dari saudaranya suatu pembelian yang ada cacatnya kecuali telah dijelaskannya terlebih dahulu.” (Riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Keempat, penjual sekarang seringkali berlebih-lebihan di dalam menarik keuntungan.Disertai promosi yang bombantis dan cendrung menyembunyikan fakta yang sebenarnya, bahkan tergolong promosi palsu, ada tipu daya.
Kelima dipasar sekarang ini baik yang tradisional apalagi yang moderen seperti mall makin banyak orang yang berpakaian tidak menutup aurat (baca pamer aurat). Simaklah pengunjung mall dan penjaga toko kini hampir-hampir tidak berpakaian (minim, singkat serta sangat sempit).
Pasar kini memang indah, nyaman, aman tapi menjadi tempat setan berkumpul untuk menggoda manusia untuk berbuat tipu daya dan dosa. Semoga ini bermanfaat dan berguna untuk saya, keluarga dan siapapun yang berfikir.
Comments