MENGIKUTI SEJENGKAL DEMI SEJENGKAL
Sebuah artikel yang ditulis Santi Andriani, Inilah.com. Ruang gaya hidup, Jumat 11 Oktober 2013 berjudul "besok hari libur, yuk bercinta di pagi hari". Secara detail ia menuliskan apa yang harus dilakukan untuk bercinta dipagi hari. Simaklah salah satu anjurannya 'Enyahkan pakaian atau selimut, berikan pemandangan yang indah dan seksi
kepada si dia. Ini tak hanya akan membuat matanya terbuka tapi juga
jantungnya yang berdegup kencang menunggu aksi selanjutnya'.
Saya sungguh tak kenal siapa penulis ini, namun dari tulisannya saya dapat menebak orang ini liberalis, mungkin juga penganut seks bebas. Sayang juga tulisannya tidak mencantumkan untuk siapa, atau kelompok usia berapa atau pada usia perkawinan keberapa tulisan ini efektif. Jika menerapkan salah satu anjuran saudara Santi seperti yang saya kutip diatas, pada usia 50 tahun keatas dan usia perkawinan sudah memasuki 30 tahun maka bukan gairah yang muncul. Saya khawatir pasangan anda malah menertawakan melihat kulit yang keriput, mengglambir, lalu cepat-cepat beranjak dari ranjang, meninggalkan pasangannya di ranjang tanpa sehelai benangpun.
Mungkin anjuran Santi ini ada benarnya, tapi banyak tak benarnya juga. Karena alasan usia pasangan dan usia perkawinan, landasan akademisnya juga tidak ada, apalagi landasan agamanya. Tulisan ini menurut saya hanya sensasional yang tak memiliki dasar yang kuat.
Saya kira ini salah satu bentuk kampanye seks bebas yang didengung-dengungkan dunia barat, percayalah model begini akan banyak pengikutnya. Lihatlah apapun yang dilakukan orang diluar (baca dunia barat) sana sepertinya kita ikuti, model rambut (bentuk dan warna), pakaian (gaya, ukuran yang mini dan super ketat) , tattoo tadinya hanya pria kini wanitapun bertatto, tindik tadinya hanya ditelinga perempuan kini lelakipun lazim bahkan tidak hanya di telinga boleh dibagian tubuh mana saja, dan banyak lagi.
Mengikuti orang luar banyak orang justru menganggap itulah yang elegan, yang maju, yang gaul, yang eksis bahkan itulah yang dianggap dinamis dan hidup. Tapi tahukan anda bahwa nabi Muhammad sudah menyebut hal itu berabad yang lalu dan itu tanda akan datangnya kiamat. Simaklah hadist-hadist berikut
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi
sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada
yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah
mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab,
“Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319).
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian
sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika
orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit
sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
Ya Allah, Cukuplah Engkau sebagai Penolongku dan Engkau Maha Melindungi. Tolonglah dan Lindungilah Aku, istriku, anak-anaku, keturunanku, keluargaku, sahabat-sahabatku dari segala godaan syetan, iblis, kejahatan mahluk hidupmu baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Dari fitnah dunia, fitnah dajjal. Aamiin.
Semoga Bermanfaat.
Comments