MASALAH DAN SOLUSI DATANGNYA BERSAMAAN
Hari minggu lalu 6 september 2015, Alhamdulillah saya akhirnya berhasil membeli sebuah buku yang memang sudah lama saya incar. Buku penuh inspiratif berjudul ALLAH ADA MASALAH TIADA karangan FERUDUN OZDEMIR asli orang Turki, Kalau bahasa Turkinya Allah Var Problem Yok. Insya Allah, saya akan mengutip dan membantu menyebarkan hal-hal positif dari buku ini, semoga saya diberkati dan bermanfaat. Aamiin.
Ada satu kalimat yang ditulisnya; "sebenarnya setiap masalah yang datang bersamaan dengan penyelesaiannya, asalkan manusia jeli". Saya begitu terkesan dengan kalimat itu lalu berulang-ulang merenungkan kalimat itu, dan In Sya Allah saya lalu meyakininya. Allah telah menciptakan segala sesuatu berpasangan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS. Az Dzariyat 49). Masalah pasangannya Solusi.
Kita seringkali memusatkan perhatian pada masalah, bukan penyelesaiannya. Kita menggerutu, mengeluh, memaki, mengumpat ketika mendapatkan masalah, sehingga kita menutupi jalan penyelesaian yang juga datang bersama masalah yang kita hadapi dan membiarkan masalah dalam hati dan fikiran kita yang semakin besar dan sulit.
Saat sholat subuh di mesjid tadi, mata sempat berlinang sesaat, ketika mengingat-ingat betapa saya suka mengeluh, menggerutu dan tidak sabar ketika mendapat masalah, cobaan, penderitaan, atau ketika tidak mendapatkan sesuatu seperti yang saya inginkan. Saya begitu buruk, begitu lemah dan banyak dosa saya karena hal itu. Saya menyadari kekurangan saya yang begitu banyak. Saya tidak tahu kalau masalah / derita yang datang pada saya ada solusi/penyelesaiannya, dan saya tidak tahu kalau itu semua adalah proses mematangkan saya, saya memang harus banyak belajar. Padahal terkadang kita sudah tahu betapa Allah Maha Segala-galanya, tapi saat menderita/masalah datang kita mengeluh, menggerutu.
Saat sholat subuh di mesjid tadi, mata sempat berlinang sesaat, ketika mengingat-ingat betapa saya suka mengeluh, menggerutu dan tidak sabar ketika mendapat masalah, cobaan, penderitaan, atau ketika tidak mendapatkan sesuatu seperti yang saya inginkan. Saya begitu buruk, begitu lemah dan banyak dosa saya karena hal itu. Saya menyadari kekurangan saya yang begitu banyak. Saya tidak tahu kalau masalah / derita yang datang pada saya ada solusi/penyelesaiannya, dan saya tidak tahu kalau itu semua adalah proses mematangkan saya, saya memang harus banyak belajar. Padahal terkadang kita sudah tahu betapa Allah Maha Segala-galanya, tapi saat menderita/masalah datang kita mengeluh, menggerutu.
Mohon maaf, sebagai RW saya beberapa kali didatangi warga yang bermasalah sesama tetangga. Setelah meminta mereka menceritakan masalah menurut versi masing-masing, saya lalu bertanya 'apa yang kalian harapkan dari saya'. Ada yang tidak bisa menjawab, ada yang terus berbicara, nada tinggi dan marah. Saling mengeluarkan uneg-uneg, mereka fokus pada kesalahan tetangganya, mulai dari A sampai Z. Setelah saya paham masalahnya saya minta mereka berhenti bicara, berhenti marah dan berhenti saling menyalahi. Saya katakan masalah ini mau diselesaikan atau tidak. Kalau kalian terus bicara lalu kapan kita cari penyelesaiannya. Biasanya saya langsung, meminta mereka bersalaman terlebih dahulu kalau mau diselesaikan, entah kenapa kalau sudah bersalaman emosi mulai redup.
Ini juga sering saya temukan, orang suka menyebarkan keburukan, kekurangan orang lain melalui media sosial. Apalagi yang menyangkut PILKADA, PEMILU PRESIDEN. Mereka bukannya menyebarkan hal-hal hebat/positif 'jagoannya', tapi malah menyebarkan keburukan, kekurangan lawan 'jagoannya'. Fokus mereka kepada keburukan dan kekurangan orang lain, bukan kehebatan atau hal positif jagoannya. Padahal yang mereka sebarkan itu, tidak pasti kebenarannya. Faktor kebencian/tidak suka yang menyebabkan melakukan hal itu, mereka tidak berfikir bagaimana kalau 'orangtua' mereka disebarluaskan keburukan dan kekurangannya serta aibnya.
Kita juga seringkali fokus pada apa yang 'belum kita miliki" kita tidak fokus pada apa yang sudah kita miliki, akibatnya barang yang sudah kita miliki menjadi sia-sia, atau kita membeli atau mendapatkan bukan sesuatu yang kita butuhkan. Terkadang kita lupa nikmat yang tak ternilai yang telah Allah SWT berikan pada kita, dan kita menganggap yang belum kita miliki jauh lebih berharga, lebih penting dari pada yang kita sudah miliki.
Mari kita belajar untuk selalu mencari penyelesaian masalah, bukan menggerutu, menghina, memaki, mengeluh, mengumpat, menyebarkan kekurangan atau keburukan orang lain. Marilah kita yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Semoga bermanfaat untuk saya, istri, anak-anak, serta siapapun yang membaca tulisan ini. aamiin.
Mari kita belajar untuk selalu mencari penyelesaian masalah, bukan menggerutu, menghina, memaki, mengeluh, mengumpat, menyebarkan kekurangan atau keburukan orang lain. Marilah kita yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Semoga bermanfaat untuk saya, istri, anak-anak, serta siapapun yang membaca tulisan ini. aamiin.
Comments