KATANYA LOWONGAN KERJA TIDAK ADA, DISISI LAIN MASIH ADA LOWONGAN KERJA.

Beberapa hari yang lalu saya berbincang-bincang dengan seorang pengusaha kecil bakso bakar. Kenapa saya berani menyebutkan pengusaha kecil; pertama karena dia sudah memiliki 4 karyawan dan kedua karena ia menjalankan usaha itu setiap hari.

Lalu apa yang kami perbincangkan. Terus terang tadinya saya tidak kenal sama bapak (katakanlah namanya X si pengusaha bakso bakar ini), waktu saya mendekati tukang jual cenil, si X ini membeli cenil dan getuk lalu langsung memakannya. Lalu pak cenil bilang ke saya ini lo bos bakso bakar. Lalu saya tanya ke si X ini, ini apa?. Tahu pak, jawabnya singkat. tahu itu dalam 2 plastik belanjaan dengan ukuran agak besar, satu plastik sekitar 10 kg, ukuran tahunya persis seperti tahu sumedang. 

Lalu ia bercerita bahwa ia memiliki 4 orang karyawan, dan semuanya berjualan di beberapa tempat di Batam yang lumayan jauh jaraknya dari rumahnya di sekitar Batam Center. Ia sempat juga bercerita bahwa susah mendapatkan karyawan yang benar-benar mau kerja, dan jujur. Lalu saya bilang loh bukannya sekarang banyak pengangguran dan alasannya susah cari/dapat kerja. Si X melanjutkan cerita, saya sudah mencari beberapa bulan hingga kini belum dapat karyawan, saya harus berhati-hati karena kemaren ada seorang karyawan saya sudah dua bulan kerja tak ada hasil dan uang saya dilarikan sekitar 4 juta rupiah. Susah pak cari karyawan yang benar-benar mau kerja dan jujur.

Lalu saya sedikit bercerita bahwa ada beberapa tetangga saya juga mengalami kesusahan untuk mendapatkan pembantu rumah tangga. Lalu ada saya liat beberapa toko, dan minimarket yang menulis lowongan didepan usahanya hingga beberapa bulan belum dilepas karena belum juga dapat karyawan bahkan iklan itu sepertinya tidak ditanggapi orang. Belum lagi pengusaha kecil seperti warung kopi, toko oleh-oleh, usaha roti prata/canai, toko kelontong, toko serba plastik yang enggan memberitahukan atau mengumumkan kalo sedang membutuhkan karyawan. Mereka lebih memilih mencari karyawan dengan cara memberitahukan tetangga atau kawan.

Sementara di media masa sering kita dengar atau baca pengangguran meningkat dan susahnya mendapat pekerjaan, karena ketiadaan lowongan kerja. Bahkan perusahaan banyak yang mati suri dan tutup. Apa yang sedang terjadi, apa masalahnya sebab keduanya memang benar. Disisi pengusaha kecil mereka kesulitan mendapatkan karyawan, sementara banyak orang menganggur atau saat ada pembukaan lowongan kerja pada perusahaan besar begitu banyaknya orang melamar bahkan katanya ribuan. Perusahaan-perusahaan itu begitu kewalahan, sebab yang dibutuhkan sekitar misal 30 orang, yang melamar 1000 orang lebih, walaupun tidak sepenuhnya yang melamar itu benar-benar menganggur atau sedang menganggur. Mereka melamar bukan karena tidak bekerja, banyak alasan; misal karena ingin pindah perusahaan, karena ditempat kerja saat ini tidak ada lembur, bahkan ada sedikit aneh alasan mereka, karena faktor tidak diberi seragam kerja, tidak ada istirahat sabtu dan minggu juga kerja. 

saya coba menelaah versi saya. Kenapa pengusaha kecil susah mendapatkan karyawan; pertama karena orientasi pelamar, gaji adalah UMK, kedua pelamar ingin dibayar perbulan, ketiga ingin ada BPJS pengusaha kecil seperti mana ada BPJS, keempat gaji yang diterima minimal jumlah yang tetap, artinya tidak menggunakan sistim persentasi atau bagi hasil.

Nah kalo itu alasan mereka maka jelaslah pengusah kecil akan mengalami kesulitan mendapatkan karyawan. Walaupun banyak orang yang sedang membutuhkan pekerjaan. Ini adalah sebuah fenomena sosial yang menarik dan sulit dipecahkan. Sebetulnya banyak peluang kerja tapi banyak juga pengangguran. Mungkin percobaan telaah saya ini kurang tepat, tapi ini benar terjadi ada dua sisi: SUSAH DAPAT KERJA SUSAH JUGA DAPAT KARYAWAN. Memang jika yang dilihat usaha besar maka memang tidak ada lowongan pekerjaan, dan ternyata sektor usaha kecil masih banyak lowongan pekerjaan.