KEWALAHAN SENDIRI.

Ini cerita seorang sahabat yang kewalahan sendiri dengan cucu kesayangannnya. Apa ceritanya?!. Belakangan mengeluhkan cucunya yang masih berumur 3 lebih dianggap 'terlalu bijak'. Kenapa terlalu bijak, karena suka sekali menegur orang jika melintas didepan rumahnya, masih biasa. Cucunya sudah mulai lancar berbicara namun kata-katanya banyak negatifnya seperti (mohon maaf) 'makian, dan kebun binatang terutama hewan yang haram, ini yang buat kewalahan.

Yang bikin kewalahan dan malu adalah si cucu menyebut makian atau menyebut hewan sambil bermain, sambil ngobrol, dengan siapapun atau 'dia campur adukan lagu yang dia hafal dengan makian'. Selalu minta diajak jalan-jalan dengan kendaraan setiap hari, walau hanya sejenak. Ditegur malah menjadi-jadi. Sang kakek berkali-kali bercerita sama saya bagaimana ia sangat kewalahan menghadapi cucunya itu.

Saya katakan pada sahabat saya itu bahwa anak-anak seumur begitu, memang sering kali hanya menirukan apa-apa yang dilihat dan didengarnya, terutama dari orang-orang yang terdekat atau orang-orang setiap hari, setiap waktu bersamanya. Na. jangan salahkan sianak, jangan pula dikerasi atau memukul, menyubit jika sianak memaki atau menyebut-nyebut nama-nama hewan 'haram' dalam kesehariannya.Mestinya ini jadi pemikiran, orang tua atau orang terdekat sianak sudah memulai dengan cara yang salah maka sianak juga memulai dengan cara yang salah sejak kecil.

Tentang membawa anak-anak jalan-jalan dengan kendaraan (mobil, atau motor), saya juga punya cerita. Beberapa tetangga saya dulu punya masalah tentang hal ini. Saat kecil (belum bisa jalan) sianak sering dibawa ayahnya keliling perumahan sebelum berangkat kerja atau sesudah pulang kerja, maksudnya baik untuk mengasuh anak, supaya tenang/tidak rewel, atau mungkin siayah bermaksud menyenangkan anak dengan cara keliling / mutar-mutar dengan kendaraan, atau mungkin juga siayah ingin menyenangkan hatinya sendiri karena kehadiran buah hatinya. Ini hampir tiap hari dilakukan hingga sianak bisa berlari.

Kebiasaan itu telah membuat sianak beranggapan sebelum ayah berangkat bekerja atau sesudah pulang kerja harus dibawa keliling perumahan. Lalu ini menimbulkan masalah seiring meningkatnya kesibukan, bertambahnya usia sianak, maka siayah tidak mungkin lagi setiap hari membawa keliling sianak. Apa yang terjadi?, sianak menagih dibawa keliling dulu sebelum ayah berangkat bekerja bahkan menangis jika tidak dibawa keliling saat mendengar mesin motor/mobil berbunyi. Jadi masalah, ayahnya mulai marah jika ditagih untuk keliling perumahan dengan kendaraan.

Apa yang patut menjadi pelajaran dari cerita ini, Orang tua harus berhati-hati dalam bersikap, berkata dan memperlakukan anak walau untuk menyenangkan hati sianak. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

DARAH QURBAN SAPI UNTUK OBAT TELAPAK KAKI

Obat Gangguan Telinga.

KERAJAAN SRIWIJAYA; Minimnya Informasi.