RASA TOLONG MENOLONGNYA TINGGI

Pernah nonon Just For Laughs Gags, sebuah acara hiburan komedi bisu dari Kanada yang dibuat oleh grup Just For Laughs. Acara ini menampilkan orang-orang yang dijebak dalam berbagai situasi aneh oleh para aktor sementara sebuah kamera tersembunyi merekam reaksi mereka. Tentu saja tujuannya untuk menghibur pemirsa.

Saya paling suka menonton acara tersebut baik dulu sering di tayangkan di media TV Indonesia maupun di YouTube, karen memang lucu dan menghibur. Saya akui sangat kreatif dan imajinatif, tentu jika melihat beberapa episodenya persiapannya begitu matang, dan biayanya tidak kecil. Bahkan sepertinya ada beberapa acara TV di Indonesia mencoba meniru atau terinspirasi untuk membuat acara serupa atau yang mirip dengan hal itu, namun gagal alias tidak sukses. Mungkin  faktor biaya, kurang lucu, kurang kreatif, dan yang mau jadi korban sulit didapat atau sedikit yang bersedia, suka marah dan krunya ketakutan, terancam.

Apa yang membuat saya salut pada acara Just For Laughs Gags tersebut. Disamping kreatif, imajinatif, Masyarakat Montreal Kanada, rasa tolong menolongnya sangat tinggi. Bayangkan para pemain Just For Laughs Gags, itu banyak sekali meminta warga yang lewat, diminta tolong untuk menjaga, melakukan sesuatu tanpa sungkan mereka bersedia. Tidak mungkin warga yang diminta tolong itu sudah tahu, atau sudah mengerti setingan, karena ekspresi mereka begitu alami dan tertawa malu ketika diperlihatkan kamera. Rasa salut saya yang kedua adalah warga yang menjadi korban acara Just For Laughs Gags rata-rata tidak marah ketika mengetahui bahwa mereka sedang dikerjai. 

Rasanya sulit menemukan dua hal itu di Indonesia, warga yang bersedia diminta tolong untuk hal-hal sepele, misal memegang tali anjing,  menjaga barang orang tidak dikenal, menjaga anak-anak, mendorong kursi roda orangtua yang tidak dikenal. Dan mereka tidak marah ketika tahu sedang dikerjai. Rasanya mereka lebih pancasilais. benar gak ya.