NAMANYA JUGA IKLAN.
Pernah dengar ungkapan berikut 'namanya juga iklan'. Ungkapan tersebut biasanya terucap bahwa kita sudah memaklumi bahwa iklan itu antara benar dan tidak, atau kita sudah memahami bahwa iklan itu adalah jualan produk yang cendrung dilebih-lebihkan, didramatisir atau bahkan lebih kasarnya berbohong. Namanya juga iklan, tujuannya adalah agar produk yang di iklankan, tidak hanya di lihat, didengar tapi juga dibeli lalu di pakai/dipergunakan secara rutin oleh sasaran / pembeli. Lalu bagaimana caranya agar hal itu tercapai, maka muncullah iklan yang seperti paragraf pertama diatas bahkan cendrung berlebihan atau bahkan tidak 'kena mengena' antara yang diiklankan dengan isi pembicaraan atau dengan adegan dalam iklan. Contoh ; Iklan sampo rambut. Terlihat suasana seperti di 'airport' para penumpang baru turun dari pesawat dengan mendorong barang bawaan dengan troli. Seorang wanita penjemput lalu berbicara, 'habis terbang jauh, rambutnya kusut deh' ,