Posts

Showing posts from May, 2012

TANPA SEKOLAH DAPAT GELAR Phd, mau??.

Sebelum menjelaskan maksud judul itu saya hendak cerita tentang kalimat; "Tempat Peristirahatan Terkahir". Tentu saja kita sudah sering mendengar kalimat itu, kalimat ini biasanya berkaitan dengan wafat atau meninggalnya seseorang lalu dikubur, maka kuburan itu disebut TEMPAT PERISTIRAHATAN. Peristirahatan berasal dari kata ISTIRAHAT, yang artinya melepas lelah, ketegangan, kepenatan, kelelahan, kecapaian, kelesuan, dan atau juga untuk mendinginkan. Tentu saja setelah beristirahat kita berharap badan menjadi segar, bugar, bergairah, kuat dan atau tidak panas lagi.  Itu pula yang kita asosiasikan atau kita harapkan/doakan bagi orang yang wafat, meninggal ketika dikubur itu adalah tempat peristirahatannya yang terakhir karena selama di dunia yang fana ini sangat-sangat melelahkan, tegang, penat, padas, bahkan terkadang terasa gelap, sempit dan menyesakkan. Tapi benarkah orang yang dikubur itu benar-benar istirahat???, jangan-jangan malah lebih capek, lebih tegang,

MEMBONSAI ISLAM.

Pernah dengan kalimat itu dan memahami apa maksudnya?. Sekedar untuk mengingatkan kembali dan atau memberi pencerahan. Bonsai adalah pohon atau tanaman yang dikerdilkan dengan cara ditanam dalam media / pot yang dangkal, sehingga hanya berukuran beberapa sentimeter saja. Padahal di alam bebas tanaman tersebut berukuran besar dan tinggi. Lalu apa kaitannya dengan Islam?, yaitu serangkaian kegiatan, tingkah laku, pola fikir kita yang membonsai Islam padahal Islam itu besar, menyangkut semua aspek kehidupan, tingkah laku, perbuatan kita sehari-hari, Islam sangat mulia dan luhur. Seperti apa orang membonsai Islam?. Kita tidak lagi merasa ajaran Islam maupun sunnah Nabi Muhammad SAW harus dilakukan, dipraktekkan. Entah apa sebabnya?, mungkin karena kekurangan paham kita tentang Islam atau Islam kita anggap ketinggalan zaman. Kita mengurangi atau mencoba menghilangkan sebahagian ajaran Islam atau sunnah Rasul. Misalnya kita terkadang tidak perlu lagi merasa perlu mengucapkan sa

JENIS DOSA MANUSIA LEBIH BANYAK DARI SETAN?.

Image
Golongan dosa manusia itu cuma ada dua; kepada Allah, SWT, dan dosa kepada sesama manusia. Na... dari dua inilah bermunculan berjenis-jenis dosa, dosa karena kesalahan panca Indra (mata, lidah&mulut, telinga, hidung) dosa karena anggota tubuh lainnya, hati, tangan, kaki, fikiran, perut. Bahkan hampir setiap waktu manusia berdosa, dan rasanya zaman sekarang tidak ada manusia yang tidak berdosa. Sungguh berat perjuangan manusia agar terhindar dari perbuatan dosa dan berat pula untuk terus menerus harus menyadari kesalahan, kekilafannya lalu memohon ampunan atau meminta maaf, setelah itu. Orang baik bukanlah orang yang tanpa dosa tapi orang yang menyadari kesalahannya lalu memohon ampunan kepada Allah SWT, atau meminta maaf kepada manusia lainnya, itulah yang disebut orang baik. Coba simak Iblis, setan  sebagai biang kerok manusia berdosa. Dosa mereka sepertinya hanya satu yaitu 'KESOMBONGAN' / pembangkangan ketika tidak mau diperintahkan sujud kepada Nabi Adam as, ia

JANGAN PERNAH MENCINTAI....

Ungkapan Jangan Pernah Mencintai Perusahaan tempat anda bekerja mungkin sudah lazim didengar, artinya sudah banyak tahu dan kalimat itu bukanlah ungkapan asing ditelinga kita. Namun umumnya tulisan yang kita baca atau penjelasan yang kita terima kita diminta mencintai pekerjaan bukan perusahaannya, betul sekali,kenapa?. Karena tulisan itu pada umumnya dari segi pekerjanya atau dari sisi kita sebagai orang yang membutuhkan pekerjaan. Tulisan dan penjelasan yang kita terima juga merupakan usaha untuk memotivasi agar kita tetap bersemangat bekerja ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan lain atau baru diperusahaan lain. Padahal kita sudah bosan, atau pekerjaan yang kita tekuni sekarang ini sudah tidak menantang lagi. Bagi anda yang sudah berkali-kali berpindah-pindah pekerjaan atau perusahaan akan tahu sebabnya mengapa kita tak boleh mencintai perusahaan tempat kita bekerja. Mungkin anda yang sudah pindah perusahaan lebih dari 5 kali akan merasakan sesungguhnya hampir tidak ada p

HANCUR SUDAH BUDAYA KITA.

Image
Setelah membaca buku yang berjudul 'Perang Kebudayaan" Karangan Imam Ali Khamenei, saya bisa menyimpulkan mengapa kondisi Indonesia penuh hiruk pikuk seperti sekarang. Hiruk pikuk yang kita saksikan bukan penuh hal-hal positif tapi negatif alias menyesakkan, kening berkerut, mengelus dada dan kita semakin pesimis dan semakin apatis. Sendi-sendi budaya, sosial, cara berfikir, cara bertindak dan cara-cara ala Indonesia Pusaka lainnya telah rusak dan semakin terpinggirkan bahkan lebih hebat lagi dibonsai, diejek, dianggap ketinggalan dan ingin dihapuskan. Itu adalah buah serangan budaya luar yang sangat-sangat terorganisasi, terencana matang dan menyeluruh Semua sektor sudah berubah jauh dari budaya kita, perubahan itu kita kira kemajuan tapi sesungguhnya kemunduran. Telivisi dengan sinetronnya yang membodohi penontonnya,  program gosipnya, TV adalah salah satu media yang paling besar pengaruhnya, sayangnya pengaruh buruknya yang paling banyak. Simak pula gaya berpakaian k

MENKES SEHARUSNYA SEHAT!.

Image
Itulah ucapan anakku nomor dua yang masih duduk di kelas IV SD. Ketika maraknya pemberitaan diberbagai media, terutama televisi atas wafatnya Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih beberapa hari yang lalu, meninggal akibat kanker paru yang sudah akut dideritanya. Pemberitaan yang gencar serta terus menerus itu rupanya sempat mengambil perhatian anakku, lalu terucaplah   secara spontan dari mulutnya kalimat seperti judul tulisan ini. Istriku hanya diam tak berkomentar tapi aku segera menghampiri anakku lalu berujar Ibu Menteri Kesehatan manusia juga yang bisa capek, bisa lelah, bisa stres, bisa malu, bisa marah, bisa sedih, bisa sakit dan sudah tentu bisa meninggal. Namun anakku mungkin belum sampai disana pemikirannya. Pemahamannnya tentang Kesehatan adalah identik dengan sesuatu yang sehat, maka orang / manusia yang menjadi Menteri Kesehatan haruslah yang sehat badannya. Cukup sederhana bukan tapi tak dinyana seorang menteri kesehatan yang juga se