Posts

Showing posts from May, 2010

VISIT BATAM 2010 (Kuliner)

Image
Roti Prata (Canai/Cane). Pagi minggu 30 Mei 2010, sehabis sholat subuh aku mengajak istri dan anak-anakku, sarapan pagi (yang namanya sarapan konotasinya selalu pagi...betul tak?). Aku jadi ingat dan pengen makan roti prata (canai/cane), gara-gara ada temanku (dia orang aceh), katanya kalau dinegara tetangga sana ia hanya suka makan roti canai, seperti di Banda Aceh dulu, aku juga memang pernah lama di Aceh. Pergilah kami sekeluarga ke Restoran “Martabak Har”. Martabak Har merupakan cabang dari Palembang, disana cukup sukses hingga membuka beberapa cabang, tapi sesungguhnya makanan ini bukan asli Palembang namun makanan khas India. Diawal pembukaan cabangnya di Jalan Raden Patah-simpang patung Gajah Mada, Nagoya Batam, restoran ini belum begitu mendapat sambutan masyarakat, paling-paling orang-orang dari Palembang dan sekitarnya yang ingin bernostalgia. Kini restoran ini sudah maju dan terus berkembang dikunjungi orang Indonesia yang pernah lama di Malaysia / Singapura maupun orang M

MANIPULASI ALA BIMBEL.

Image
Ini adalah cerita tentang tempat-tempat BIMBEL yang terkenal dari Jakarta, tapi beroperasi di Batam.  Malam tadi istri saya mengatakan bahwa untuk murid yang barada di ranking 1 dapat potongan harga 50%, ranking 2 dapat potongan harga 30% dan murid dengan ranking 3 dapat potongan harga 20%. Saya langsung berhenti mengunyah lalu segera menelan kue yang disodorkan istriku dan berujar; “Loh..apa itu gak terbalik”. “Memangnya kenapa?” “Ya.. terkadang logika kita berbeda dengan logikanya pebisnis” “Maksudnya?” Istriku lebih penasaran… Mengapa yang mendapatkan ranking yang mendapatkan potongan harga, bukankah BIMBEL (bimbingan belajar) seharusnya diperuntukkan bagi murid atau pelajar yang tidak mendapatkan ranking atau mengalami kesulitan dalam menangkap pelajaran atau pelajar yang perlu mendapatkan tambahan pelajaran selain di sekolah.

SEBUAH PELAJARAN BERHARGA

Apa jawabannya jika anak bertanya: “Apakah Allah itu Puasa?” Apakah Allah itu pakai Baju?” Kota kecil Tanjung Uban-Bintan Kepri belum lama dipasang lampu isyarat dipersimpangan jalan, sejak puluhan tahun. Jadi masih banyak pemakai jalan yang belum terbiasa dan patuh pada isyarat lampu jalan, termasuk aku. Kalaupun ada yang patuh hanya dipagi hari saat kesibukan masyarakat dimulai sekitar pukul 06.00 hingga 07.30, itupun karena saat itu banyak polisi berjejer di persimpangan jalan. Cerita nyata berikut adalah pelajaran yang aku petik dari anakku sendiri, Farras Anruko anak keduaku ini, saat kejadian ini masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK) 0 besar (tahun 2007). Setahuku memang di TK ada pelajaran mengenal secara sederhana berlalulintas/mengenal marka jalan. Kala itu, saat lagi hot-hotnya pelajar berlalulintas, hampir semua marka jalan yang dilihat anakku ditanyakan maknanya kepadaku dan istriku, ada manfaatnya, jadi sama-sama belajar orangtua dan anak. Ketika lampu merah menyala aku te

Makanan Pasien di Rumah Sakit

Cinta kandas….. Berkunjung ke rumah sakit, melihat kawan yang dirawat. Wah.. rumah sakit sekarang jauh lebih nyaman dan bersahabat, bahkan ada yang melebihi suasana Hotel dan Taman bermain bagi anak. Aku ingat sekitar tahun 1990 awal, di rumah sakit Banda Aceh, ada keluarga temanku mendorong sendiri tabung oksigen yang penuh karatan dan Bapaknya yang berada diatas ranjang menuju kamar rawat inap, self service ya….wah berarti lebih maju dan lebih moderen. Namun ada yang sepertinya gak berubah dirumah sakit yakni menu makanan untuk pasien sepertinya itu-itu saja dari tahun ke tahun. Pasien barangkali mual melihat penampilan dan rasa makanan yang disajikan, terlalu apa adanya, hambar….serta tidak mengundang selera, bayangkan bila berhari-hari. Kawanku itu, lama baru menyentuh makanan yang disajikan, apa karena malu, gak selera atau….apa ya..pura-pura gak liat kalo makanan sudah datang, jadi segan… Pihak Rumah sakit tentu saja memiliki alasan yang kuat untuk menghindari penggunaan ga

Perbedaan Jari-Jemari Wanita dengan Daun pepaya

Tertawalah sebelum, tertawa dilarang. Adalah benar jika pembuat kelucuan atau yang lebih populer disebut Pelawak tergolong jenius. Kenapa begitu…???, Tidaklah mudah membuat orang tertawa, apalagi terpingkal-pingkal, kerena sebuah cerita yang dibangun oleh pembuat kelucuan. Kalau sipendengar/audiensnya tidak memahami, latar belakang cerita, tujuan cerita atau aspek apapun dari cerita yang disampaikan maka sipendengar akan terlambat tertawa atau bahkan tidak tertawa sama sekali. Pagi ini saya sedang duduk-duduk dengan beberapa staff di Pantry/”dapur kecil” di kantor, setelah cerita sana-sini. Kemudian saya melontarkan sebuah teka-teki kepada dua orang wanita yang satu sedang hamil muda anak kedua, yang satunya lagi hingga kini belum mendapatkan jodoh alias masih sendirian/lajang walau sudah berkepala empat, rekan satu lagi seorang pria. Teka-tekinya. “apa beda jari wanita dengan daun pepaya?” Rekan saya yang sedang Hamil dan rekan laki-laki yang sudah memiliki anak, hanya tersenyum-senyu

Mari Peduli HALAL

Beberapa hari yang lalu saya bersama istri dan kedua anak saya, pergi Ke Nagoya Hill sebuah Mall yang cukup terkenal dan mewah di Kawasan nagoya Batam. Kami bermaksud makan malam. Masuklah kami ke sebuah tempat makan cepat saji lokal (BFC) suasananya lumayan berbeda, luas dan ramai, banyak terpanpang jenis dan menu makanan yang ditawarkan dan semua terlihat indah, menawan serta menggugah selera. Ketika istri dan anak saya memandangai gambar-gambar makanan tersebut untuk dipilih, saya sibuk mencari dan memperhatikan tanda “HALAL”, tapi saya tidak temukan. Lalu saya tanyakan kepada pelayan wanita yang hendak melayani kami. “Apakah makanan disini halal” ujar saya. “Halal, Pak” Jawab sang wanita. “Siapa bilang” tanya saya penasaran. “Ya, Pak halal” Lalu pelayan lelaki teman si wanita menanyakan. “ada apa” “Bapak itu menanyakan makanana kita Halal atau tidak” “Halal, Pak” pelayanan lelaki itu mencoba meyakinkan saya. “Siapa bilang, mana tandanya” “Itu”. Sayapun mengarahkan pandangan ke Fi

VISIT BATAM 2010 (Tukang Patri)

Image
BERTAHAN DIZAMAN MODEREN. Pak Syarifuddin (70) adalah orang yang tak lekang oleh waktu, dengan profesinya sebagai tukang patri. Pembuat beraneka peralatan tradisional seperti dandang, panci, ember, kubah mesjid, ember untuk menyiram. Bapak asli Bukit Tinggi-Sumatera Barat ini sejak tahun 1985 tetap setia bertahan dizaman yang serba moderen, dan meski anak-anaknya sudah besar semua dan mandiri. Kakek dengan 10 cucu ini mengaku tak pernah mengalami sakit yang serius, belum berkacamata dan bahkan masih kuat bekerja dari pagi hingga sore, di Jalan Prambanan-Batam ia berlabuh dengan peralatan sederhana dan apa adanya sang kakek memproduksi hal-hal tersebut. Rokok adalah teman setianya dikala sedang menunggu pembeli dan sedang bekerja. Kini sang kakek ditemani anaknya yang ketiga (Syaiful), sepertinya ia akan meneruskan usaha ini ujar sang kakek. Kami bisa membuat dan melakukan perbaikan peralatan yang dipesan pelanggan, bahkan sebuah kubah mesjid pernah kami buat untuk dibawa ke NTB sana.

KUE KAMPUNG (Lopot & Barusbus)

Image
Cara menghilangkan kerinduan Mang Saropi (yang mau menikahkan anak gadisnya) tiba di Batam, kami para ponakan atau saudara-saudara, malamnya langsung ngumpul. Berkumpul untuk silaturrahmi, mencari tahu kabar keluarga di dusun dan berharap menjumpai penganan tradisional-kue yang sudah lama tak dijumpai dan dinikmati. Kebiasaan orang-orang dari kampung kami (Komering Ulu-SUMSEL) kalau orang tua para perantau datang, keluarga/handaitolan pada ngumpul, yang datang dari kampung capek melayani pertanyaan para pengunjung yang ingin mengetahui keadaan keluarganya yang di kampung. Masing-masing menanyakan keluarga dan keadaan kampung. Seperti itu merupakan salah satu cara mengobati kerinduan, membangkitkan gairah, penyejuk jiwa dan melumatkan kesedihan serta kemurungan. Ingat kampung tentu ingat keluarga dan sudah tentu doa yang dipanjatkan adalah doa-doa kebaikan…dan keiklasan. Na ..yang paling ditunggu-tunggu tentu kue khas kampung; Salah duanya adalah seperti digambar (gambar kanan-b

PASAR BASAH DAN KREATIFITAS

“Ada lontong, ada pecal, ada gado-gado…” Hari Sabtu atau Minggu adalah kebiasaanku mengantar atau menemani istriku pergi ke Pasar. Zaman sekarang pergi kepasar jauh lebih enak dan santai, tidak perlu mengangkat/menggulung celana/mengangkat sarung (masih ada ya…wanita ke pasar bersarung) karena becek atau banjir, tak perlu menutup hidung karena bau tak sedap, tak perlu melambaikan tangan berkali-kali karena mengusir lalat berterbangan atau karena pengap, panas, tak perlu berulang senggol-sengolan karena semraut dan sempit (baca kumuh kondisi itu semua). Penataan pasarpun sekarang lebih bersahabat, pasar sekarang lebih enak dan lebih nyaman serta lebih bersih, lantai keramik tapi tentu belum bisa mengalahkan enak, nyaman dan bersihnya mall atau supermarket, tambah dingin AC lagi. Pasar Avava Nagoya dan Mitra Raya Batam Centre tersedia lengkap bahan masakan oriental. Pasar Mega Legenda Batam Centre, Pasar Tiban, Aviari Batu Aji, Pasar Jodoh, Pasar Bengkong Harapan lebih lengkap berbahan m

HP MERUBAH PERILAKU?

Ketinggalan HP…Kelabakan ya… Entah kenapa benda kecil yang populer sejak tahun 90-an ini, kalau tertinggal dirumah aku seperti; ada yang gak lengkap dan ada yang kurang. Padahal dulu sebelum punya HP pergi jauh, apalagi dekat aku gak pernah merasa seperti itu. Aku kira tidak aku saja yang mengalami seperti itu, sebab beberapa rekanku yang mengalami ketinggalan HP lebih kelabakan dan panik. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Kita semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya. Pagi ini 07 Mei 2010, seorang Manajer Produksi tempatku bekerja, mengalami kasus seperti diatas. Dia menelponku minta izin mau pulang dan mau pakai supir untuk mengambil Hpnya dirumah. Lain lagi kasus yang menimpa rekanku seorang wartawan sebuah harian yang terbit di Batam. Dia benar-benar tak ingin Hpnya sampai tertinggal, dia akan langsung balik kerumah. Bisa dipahami karena HP merupakan salah satu penduk

Hmm..Pisang Panggang, Lezatnya

Image
Ikutlah Falsafah Pisang Hmm..makan pisang bakar/panggang ditaburi coklat dan keju dipagi hari, sungguh mengejutkan lidahku, soalnya jarang sekali itu aku alami dan pagi ini istriku menyajikan hal itu untuk sarapan kami, wah.. semangatnya aku karena benar-benar enak dan lezat. Sebenarnya aku adalah penggemar pisang sejak kecil dulu, ya..ketika masih dikampung dulu aku suka diajak sama Bapakku untuk nanam pisang dan memetik pisang, manis dan masak alami. Makan pisang bagiku ya, masih sebatas masak lalu dimakan, jarang sekali memakan pisang olahan atau dengan berbagai variasi seperti pisang bakar itu, makanya terasa luar biasa. Eh…ternyata pisang mengandung tiga gula alami–sukrosa, fruktosa dan glukosa yang berfungsi meningkatkan energi. Penelitian telah membuktikan dua porsi pisang mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit. Tidak heran mengapa pisang merupakan buah nomor satu yg dikonsumsi atlet terkemuka di dunia. Tapi kini pisang yang tua dan m

ANGKRINGAN

Nasi Kucing Hari gini…masih ada makan super murah meriah di Batam, gak percaya. Pergilah ke angkirangan, salah satunya yang ada di Hang Lekir Legenda Malaka-Batam Centre. Angkringan berasal dari kata Nangkring (Jawa-Solo) yang artinya kira-kira nongkrong/duduk-duduk. Istriku kan.. orang Solo jadi bisa jelasin ke aku, cerita seputar angkringan ini. Di Batam sepertinya mulai marak sekitar 4 tahun belakangan ini, di Tiban, Tanjung Piayu, depan Hotel Puri Garden, Legenda Malaka Lama dan di Batam Centre. Konsep makan ala angkringan ini adalah, pada sebuah gerobak dihamparkan berbagai jenis makanan; nasi bungkus padat berukuran cilik / nasi kucing-orang Solo biasa menyebutnya karena ukurannya yang cilik, didalamnya ada sejempol tangan tahu dan sambal. Gudeg bungkus juga cilik, mi goreng cilik, gorengan. Sate terdiri; kepala ayam, kaki ayam, usus ayam, telur puyuh, sosis, kerang, bakso, hati. Gorengan; tahu, tempe, bakwan. Tunggku seperti panggangan sate yang fungsinya untuk memanaskan makana

SATU BUKTI BATAM BEGITU BEBAS

Ya ALLAH Kuatkanlah aku. Ini cerita nyeleneh, tapi bisa dianggap biasa saja oleh sebahagian orang yang di zaman sekarang dengan tingkat kebebasan pergaulan yang luar biasa; berkunjung ke kamar cowok atau cewek yang jalas-jelas bukan suami/adik/saudara kandungnya, boncengan diatas motor kemesraannya melebihi orang yang sudah resmi menikah. Seorang karyawanku (cewek) ngaku tak bisa masuk kerja selama lima hari berturut-turut dikarenakan dikurung oleh cowoknya. Selama lima hari itu pihak perusahaan mencoba menghubunginya namun gagal, teleponnya tidak aktif, Disurati juga tidak berbalas. Sesuai aturan Ketenagakerjaan dan prosedur bila pekerja tidak masuk tanpa alasan harus disurati, apabila tidak masuk kerja lima hari berturut-turut maka pekerja tersebut dianggap mengundurkan diri secara sepihak. Cerita ini tidaklah akan mencuat dan menjadi heboh, kalau sipekerja tidak datang dan masuk kerja pada hari keenam lalu menghadap saya. Ketika ditanya dengan santai ia menjawab gak bisa masuk kerja